Arti Julukan Al Masih pada Dajjal, Berbeda dengan Nabi Isa AS

Arti Julukan Al Masih pada Dajjal, Berbeda dengan Nabi Isa AS

Rahma Harbani - detikHikmah
Minggu, 21 Jan 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Setan
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ardasavasciogullari)
Jakarta -

Dajjal diketahui memiliki julukan Al Masih yang menyertai namanya. Arti dari julukan Al Masih tersebut berbeda dengan julukan yang disematkan pada Nabi Isa AS.

Menurut Syarah Hishnul Muslim karya Sheikh Majdi Abdul Wahab Al-Akhmad terjemahan Abdul Rosyad Shiddiq, julukan Al Masih pada Dajjal untuk menunjukkan makhluk yang bentuknya sangat buruk karena kebaikannya telah dihapus.. Dengan kata lain, makna Al Masih tersebut adalah kesesatan.

Sementara itu, ada pula yang berpendapat, julukan Al Masih disematkan pada Dajjal karena matanya buta sebelah. Ciri fisik Dajjal disebutkan hanya memiliki satu mata tanpa alis pada sebagian wajahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disebutkan dalam riwayat bersanad shahih dari Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Al-Filtan bin Ashim yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

"Adapun Masih Adh-Dhalalah (Al-Masih pembawa kesesatan: Dajjal) adalah seorang lelaki yang berdahi lebar, picak mata kirinya, lebar lubang hidungnya, (tubuhnya) agak bongkok." (HR Muslim)

Julukan Al Masih yang dimilki Dajjal juga dapat diartikan sebagai menelusuri. Sebab, Dajjal pada akhir zaman kelak akan membelah dan menjelajah bumi.

ADVERTISEMENT

Perbedaan Makna Al Masih pada Dajjal dan Nabi Isa

Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam Kitab Al-Masih Al-Muntazhar wa Nihayah Al-Alam terjemahan Subhanur mengatakan, penyebutan Al Masih pada Dajjal selalu diikuti dengan sifatnya yaitu sesat.

"Kata 'Al Masih' diungkapkan untuk Nabi Isa bin Maryam, tetapi digunakan juga untuk Dajjal. Jika disebutkan Al-Masih yang sesat, itulah Dajjal. Jadi penyebutan Al Masih untuk Dajjal selalu diikuti dengan sifatnya," demikian penjelasannya.

Al Masih pada Dajjal merujuk pada pembohong. Sebab, Dajjal menutup kebenaran dengan sihir dan kejahatannya serta menyelimutinya dari manusia dengan pengakuan dan kebohongan.

Kedua, Dajjal menutupi bumi dan bepergian ke semua penjurunya. Terakhir, lafaz "Dajjal" telah menjadi tanda baginya. Jika lafaz itu diucapkan, benak kita langsung mengarah padanya.

Sementara itu, Al Masih yang menyertai Nabi Isa AS merujuk pada keberkahan larena setiap penyakit yang diusap oleh tangannya yang mengandung berkah pasti akan sembuh. Ada juga yang mengatakan, Al Masih yang ada pada Nabi Isa berarti Ash-Shiddiq atau kejujuran.




(rah/lus)

Hide Ads