Rasulullah SAW disebutkan dalam sebuah hadits pernah menjelaskan kendaraan yang digunakan Dajjal untuk mengelilingi muka bumi ini. Berdasarkan keterangan hadits, disebutkan bahwa Dajjal menunggangi seekor keledai aqmar.
Salah satu hadits yang meriwayatkannya bersumber dari Ahmad dan al Haakim. Al Haakim menyebut, hadits ini sesuai dengan syarat Imam Muslim dan disepakati oleh adz Dzahabi yang juga dirawikan perawi Shahih Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ ΩΨ§Ψ±Ω ΩΩΨ±ΩΩΩΨ¨ΩΩΩ ΨΉΩΨ±ΩΨΆΩ Ω ΩΨ§Ψ¨ΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨ°ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨ±ΩΨ¨ΩΨΉΩΩΩΩ Ψ°ΩΨ±ΩΨ§ΨΉΩΨ§
Artinya: "Dajjal menunggang seekor keledai aqmar. Jarak antara kedua telinga keledai itu adalah empat puluh hasta." (HR Ahmad & Hakim)
Dalam riwayat lain dari Al Bi'ts wa An Nusyur juga disebutkan bahwa Dajjal menunggangi seekor keledai aqmar. Rasulullah SAW bersabda,
ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ ΩΨ§Ψ±Ω ΩΩΨ±ΩΩΩΨ¨ΩΩΩ ΨΉΩΨ±ΩΨΆΩ Ω ΩΨ§ Ψ¨ΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨ°ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨ±ΩΨ¨ΩΨΉΩΩΩΩ Ψ°ΩΨ±ΩΨ§ΨΉΩΨ§
Artinya: "Dajjal keluar menunggangi seekor keledai aqmar, jarak antara kedua telinganya adalah tujuh puluh hasta." (HR Al Baihaqi)
'Abd al-WahhΔb 'Abd al-SalΔm αΉ¬awΔ«lah dalam Kitab Al Masih Al Muntazhar wa Nihayah Al Alam menyebutkan, keledai yang ditunggangi oleh Dajjal adalah hewan yang amat kotor. Namun, disebutkan pula, keledai tersebut berwarna putih dengan banyak bulunya.
Sementara, Manshur Abdul Hakim dalam Kitab Asyarah Yantazhiruhal 'Aalam 'Indal Muslimin wal Yahuud wan Nashaara berpendapat, keledai yang disebut sebagai kendaraan Dajjal pada hadits di atas lebih merujuk pada ilustrasi dari Rasulullah SAW agar mudah dipahami oleh masyarakat pada masa itu. Keledai merupakan transportasi yang dekat dengan mereka seperti kuda dan unta.
Manshur Abdul Hakim menambahkan, bukti bahwa keledai yang disebut dalam hadits bukanlah keledai biasa merujuk pada ukuran yang dijelaskan Rasulullah SAW. Satu hasta setara dengan 55 cm. Dengan kata lain, 40 hasta sudah lebih dari 20 meter.
Lebih lanjut, Manshur Abdul Hakim berpendapat, Rasulullah SAW hendak menggambarkan kendaraan yang lebih modern dan cepat yang berbentuk bulat. Bentuk bulat tersebut didapat dari kata aqmar yang mengisyaratkan bentuk bundar berwarna putih.
Hal itu pula, sejumlah ahli meyakini, bentuk kendaraan Dajjal tersebut lebih cocok digambarkan dengan piring terbang.
"Bukti bahwa Dajjal mengendarai piring terbang yang lebih cepat dari kecepatan suara bahwa dia menjelajahi seluruh permukaan bumi hanya dalam tempo empat puluh hari sejak kemunculannya," bunyi penjelasan Manshur Abdul Hakim yang diterjemahkan Abdul Hayyie Al Kattani.
Dikatakan transportasi berwujud bundar karena keledainya disifati aqmar, yakni bulan yang berwarna putih, kata ini juga menunjukkan bentuknya yang bulat. Sehingga analogi piring terbang dirasa cocok untuk membayangkan kendaraan Dajjal kelak sesuai hadits tersebut.
Salah satu dalil yang menyebutkan Dajjal akan menetap di bumi selama empat puluh hari disebutkan dalam hadits Fatimah binti Qois RA. Ia bercerita, Dajjal pernah berkata kepada salah satu sahabat nabi bernama Tamim RA, "Aku keluar lalu berjalan di bumi, dan tidak akan kutinggalkan satu kampung pun kecuali kulewati dalam empat puluh malam..." (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)
Dalam riwayat lainnya juga disebutkan dari Nuwas bin Sam'an RA. Ia pernah mengisahkan,
"... Kami bertanya, 'Ya Rasulullah, berapa lama ia menetap di bumi?' Beliau menjawab, 'Empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu minggu, dan seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian.' Kami berkata lagi, 'Ya Rasulullah, dalam satu hari yang sama dengan satu tahun itu apakah cukup bagi kita salat satu hari saja?' Beliau menjawab, 'Tidak, ukurlah berdasarkan kemampuan kalian.' (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Hakim)
Hadits dengan redaksi serupa juga dijelaskan dalam hadits Jabir bin Abdullah RA yang diriwayatkan oleh Hakim dalam Kitab Al Mustadrak. Menurut Imam Ahmad dengan sanad yang hasan pula, "Bumi dilaluinya (Dajjal) dalam waktu empat puluh hari."
Di samping itu, kendaraan piring terbang juga digadang-gadang punya teknologi pergerakan cepat, sebagaimana laju aksi Dajjal yang bagaikan awan dengan hembusan angin. Rasulullah SAW mengatakan itu dalam haditsnya dari an-Nuwas bin Sam'an,
ΩΩΨ§ΩΩΨΊΩΩΩΨ«Ω Ψ§Ψ³ΩΨͺΩΨ―ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨͺΩΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΩΨΩ
Artinya: "Seperti awan yang diikuti angin." (HR Muslim)
Wallahu 'alam.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan