Benarkah Meniup Minuman Panas Dilarang dalam Islam?

Benarkah Meniup Minuman Panas Dilarang dalam Islam?

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 26 Des 2023 19:00 WIB
Mengapa Rasulullah SAW Larang Meniup Makanan dan Minuman Panas? Ini Alasannya
Ilustrasi meniup minuman panas (Foto: Getty Images/iStockphoto/anna avdeeva)
Jakarta -

Mengonsumsi air panas tidak dianjurkan dalam ajaran Islam. Apalagi kalau sampai meniupnya.

Mengutip laman Kemenag, meniup air panas dianggap sebagai perbuatan yang makhruh. Karena perbuatan itu dilarang oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Imbauan ini tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi Muhammad SAW melarang menghembuskan nafas dan meniup makanan atau minuman pada bejana."

Ulama Syafi'iya berpandangan bahwa kegiatan tersebut masuk dalam adab makan dan minum. Tidak diperbolehkan mengomsumsi makanan dan minuman dalam keadaan panas.

ADVERTISEMENT

Abu Zakariya Al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalib memberikan penjelasan sebagai berikut:

"Ia (Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam) tidak memakannya dalam keadaan panas sampai agak dingin,"

Artinya, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam tidak pernah mengonsumsi makanan dan minuman dalam keadaan panas. Karena dalam segi kesehatan, mengonsumsi sesuatu yang panas membuat lidah iritasi sehingga tidak bisa merasakan makanan atau minuman secara maksimal.

Namun jika makanan atau minuman tersebut sudah menjadi hangat, hal itu tidak menjadi persoalan. Jika ingin cepat dinginnya, lebih baik menggunakan kipas untuk menurunkan suhunya.

Sedangkan menurut beberapa ulama Mazhab Hanbali, meniup makanan atau minuman untuk mendinginkannya adalah perbuatan yang makruh. Karena dapat menghilangkan berkah.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Syekh Manshur Al-Bahuti dalam Kasysyaful Qina 'an Matnil Iqna ([Beirut, Alamul Kutub: 1997 M/1417 H], cetakan I, juz IV, halaman 154). Ia mengatakan dari segi kesehatan pun, meniup makanan tidak baik untuk tubuh.

"Meniup dua wadah (makanan atau minuman) dianggap makruh karena sering kali zat tertentu (seperti racun atau karbon dioksida) dari mulut dapat kembali ke dalam wadah tersebut. Demikian juga, disarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam keadaan panas, karena dalam hadis dijelaskan bahwa tidak ada berkah di dalamnya kecuali jika ada kebutuhan untuk mengonsumsinya dalam keadaan panas. Dalam hal tersebut, konsumsinya dianggap mubah."

Larangan Meniup Minuman Panas dari Segi Medis

Mengutip buku Islam Itu Ilmiah karya Abdul Syukur al-Azizi, meniup makanan dan minuman dapat membahayakan kesehatan. Hal ini sudah dibuktikan secara medis.

Karena udara yang keluar dari tiupan napas manusia adalah zat karbon dioksida. Udara ini adalah udara rusak yang sangat berbahaya jika dihembuskan ke dalam makanan atau minuman yang panas.

Larangan ini didasari oleh pengetahuan kesehatan modern. Terdapat beberapa alasan mengapa hal tersebut tidak diperbolehkan.

Pertama, saat air dalam gelas bertemu dengan karbon dioksida atau CO2 yang keluar melalui mulut, dapat menghasilkan asam karbonat atau H2CO3. Senyawa ini tidak menguntungkan bagi tubuh kita karena jika masuk ke dalam perut, dapat menimbulkan risiko penyakit.

Salah satunya adalah gangguan jantung. Penyakit ini ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, dan pusing karena tubuh berusaha meyeimbangkan kadar pH darah yang menurun.

Maka dari itu, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk minum air dengan cara seteguk demi seteguk. Karena jika langsung minum, kemungkinan kita bernapas di dalam satu gelas itu besar. Sehingga memyebabkan reaksi kimia seperti yang telah disebutkan di atas.

Kedua, sisa-sisa makanan di dalam mulut dapat mengalami pembusukan sehingga menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Bau yang dihasilkan oleh mulut ini dapat menjadi risiko bagi kesehatan tubuh kita.

Jika partikel tersebut tercampur dalam air panas dan kemudian diminum, maka partikel tersebut akan melekat pada air atau makanan yang kita konsumsi. Hal ini sangat tidak disarankan untuk diminum kembali.

Ketiga, meniup makanan dan minuman berhubungan dengan bakteri helicobacter pylori. Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan kronis pada lapisan lambung.

Bakteri helicobacter pylori merupakan penyebab paling umum dari tukak (ulser) di seluruh dunia. Infeksi oleh bakteri helicobacter pylori umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta melalui kontak antarindividu.

Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Hide Ads