Rasulullah SAW pernah memuji salah satu sahabat karena suaranya yang merdu bak suara Nabi Daud AS. Sahabat ini juga dikenal pandai dalam ilmu Al-Qur'an dan gemar beribadah.
Sahabat nabi yang suaranya merdu ini bernama Abu Musa Abdullah bin Qais bin Sulaim Al-Asy'ari At-Tamimi. Orang-orang biasa memanggilnya Abu Musa Al-Asy'ari RA.
Diceritakan dalam buku Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an karya Badar bin Nashir Al-Badar, Rasulullah SAW pernah berdoa untuk Abu Musa Al-Asy'ari RA seraya berkata,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya Allah, ampunilah segala dosa Abdullah bin Qais, dan masukkan ia ke tempat masuk yang baik di hari kiamat nanti (surga)." (HR Al Bukhari)
Abu Musa Al Asy'ari, Sahabat Nabi yang Suaranya Merdu
Imam Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa yang diterjemahkan oleh Saefulloh MS turut memaparkan riwayat tentang merdunya suara Abu Musa Al-Asy'ari RA. Riwayat ini berasal dari Aisyah RA dan Abu Utsman an-Nahdi.
Imam Ahmad berkata, "Abdurrazaq menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami, dari az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW pernah mendengar suara Abu Musa Al-Asy'ari ketika ia sedang membaca Al-Qur'an. Kemudian beliau bersabda: 'Abu Musa Al-Asy'ari dianugerahi keindahan suara dari seruling kepunyaan Daud'." (HR Ahmad dalam Musnad-nya)
Abu Utsman An-Nahdi pernah berkata, "Aku pernah mendengar suara kecapi dan seruling, tetapi kami tidak pernah mendengar suara yang sebaik dan semerdu suara Abu Musa Al-Asy'ari."
Dalam sumber sebelumnya diceritakan, Rasulullah SAW pernah menunda salatnya di masjid demi mendengar lantunan bacaan Al-Qur'an yang indah dari Abu Musa Al-Asy'ari RA.
Ayah Ibnu Buraidah pernah berkata bahwasanya pada suatu malam ia pergi keluar rumah menuju masjid. Sesampainya di sana, ternyata Rasulullah SAW berdiri di pintu masjid sambil memandangi seorang pria yang sedang mendirikan salat.
Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada ayah Ibnu Buraidah, "Wahai Buraidah, apakah kamu pikir ia sedang berbuat riya?"
Buraidah menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui."
Lalu beliau kembali bersabda, "Tidak sama sekali, ia adalah seorang mukmin yang sedang bertaubat. Ia diberikan anugerah suara yang indah seperti suara Nabi Daud."
Kemudian Buraidah menghampiri pria tersebut, dan ternyata ia adalah kemudian Abu Musa Al-Asy'ari RA.
Dalam kisah yang lain juga disebutkan ketika itu sedang memasuki waktu malam, Nabi Muhammad SAW mendengar Abu Musa Al-Asy'ari RA sedang membaca Al-Qur'an. Mendengar bacaan dari Abu Musa Al-Asy'ari RA, Rasulullah SAW memutuskan untuk berhenti sejenak guna mendengarkan bacaannya.
Di pagi harinya, beliau memberitahukan hal itu kepada Abu Musa Al-Asy'ari RA. Abu Musa kemudian berkata, "Kalau seandainya aku tahu wahai Rasulullah, maka aku akan lebih memperbagus suaraku."
Berkat pemahamannya dan kemerduannya melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an, Rasulullah SAW mengutus Abu Musa Al-Asy'ari RA bersama Mu'adz RA untuk pergi ke Yaman guna mengajarkan Al-Qur'an di negeri itu.
Abu Musa Al-Asy'ari RA merupakan orang yang paling mahir membaca Al-Qur'an di Kota Bashrah dan paling paham akan agama Islam. Oleh karena itu, sudah sepantasnya ia memegang tugas yang sangat penting ini, yaitu berdakwah di Yaman.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026