3 Kelebihan Abu Musa Al Asy'ari dari Sahabat Nabi Lainnya

3 Kelebihan Abu Musa Al Asy'ari dari Sahabat Nabi Lainnya

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Senin, 11 Des 2023 05:45 WIB
Symbol of the Shia Muslim religion with an Ayatollah who prays and preaches in front of his followers by stretching a finger upwards.
Ilustrasi Abu Musa Al Asy'ari. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider
Jakarta -

Rasulullah SAW memiliki banyak sahabat dengan kepribadian mulia, salah satunya Abu Musa Al Asy'ari RA. Beliau pernah menceritakan beberapa kelebihan Abu Musa Al Asy'ari RA dari sahabat lainnya.

Seluruh sahabat Rasulullah SAW merupakan orang-orang yang saleh dan ahli surga. Kepribadian mereka amat mulia sehingga bisa juga ditiru oleh kaum muslimin seluruh dunia.

Antara satu sahabat dengan sahabat yang lain memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada sahabat yang dianugerahi harta yang banyak sehingga ia selalu membantu kelancaran dakwah dan orang-orang yang membutuhkan dengan uangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pula yang diberi kecerdasan otak, sehingga ia bisa membantu kelancaran dakwah dengan strategi dan kepintarannya. Selain itu, ada yang diberi kelebihan pada tubuhnya, kekuatannya, dan lain sebagainya.

Lalu, bagaimana dengan Abu Musa Al Asy'ari RA? Apa kelebihan Abu Musa Al Asy'ari RA dari sahabat yang lainnya? Berikut pembahasannya.

ADVERTISEMENT

Biografi Singkat Abu Musa Al Asy'ari

Disebutkan dalam Ensiklopedia Ulama Ushul Fiqh Sepanjang Masa karya Abdullah Musthafa Al-Maraghi, Abu Musa Al Asy'ari RA memiliki nama lengkap Abdullah bin Qais bin Salim bin Haddhar bin Harb bin Amir bin 'Anz bin Bakar bin Amir dari keturunan Bani Al Asyar dari Qahthan.

Abu Musa Al Asy'ari RA lahir pada tahun 21 sebelum hijrah, di Zubaid, Yaman. Ia masuk Islam tepat ketika dakwah mulai disebarkan oleh Rasulullah SAW. Ia datang ke Makkah untuk mengislamkan diri.

Ia termasuk dalam golongan sahabat yang memiliki suara bagus dalam membaca Al-Qur'an. Rasulullah SAW bahkan mengatakan, "Kamu telah diberi suara sebagus Daud."

Nabi Muhammad SAW pernah juga memujinya. Meskipun ia memiliki tubuh kurus dan pendek, namun ia sangat pemberani. Beliau berkata, "Penunggang kuda paling jagoan adalah Abu Musa."

Dalam buku tersebut disebutkan, Abu Musa Al Asy'ari RA, seorang sahabat besar Rasulullah SAW, wafat pada tahun 44 Hijriah atau bertepatan pada tahun 664 Masehi.

Kelebihan Abu Musa Al Asy'ari

Abu Musa Al Asy'ari memiliki sejumlah kelebihan. Disebutkan dalam buku Meluruskan Distorsi dalam Ilmu Kalam yang ditulis oleh Kholilurrohman, berikut di antaranya.

1. Kaum Abu Musa Dapat Pujian dari Allah

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 54 yang berbunyi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓ ۙاَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ ۗذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٥٤

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Dalam ayat ini disebutkan bahwa akan ada kaum yang Allah SWT cintai dan kaum tersebut mencintai Allah SWT. Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAW memberitakannya sambil menepuk pundak Abu Musa Al Asy'ari RA seraya berkata, "Mereka (kaum tersebut) adalah kaum orang ini!"

Demikian Rasulullah SAW memuliakan dan mengangkat derajat Abu Musa Al Asy'ari RA dan kaumnya dari sahabat yang lainnya. Kaum ini adalah kaum yang diberi karunia ilmu dan pemahaman yang benar.

Kaum Abu Musa Al Asy'ari RA adalah kaum yang memiliki kekuatan dalam membela sunah-sunah Rasulullah SAW dan memerangi berbagai macam bid'ah dengan dalil-dalil mereka yang kuat.

2. Mendapat Doa Rasulullah secara Khusus

Dalam sebuah hadits dari Abu Burdah dari Abu Musa Al Asy'ari RA bercerita, setelah pulang dari perang Hunain, beliau mengutus Abu Amir dengan sekelompok bala tentara menuju Authas.

Di suatu tempat Abu Amir terkena anak panah dan terluka amat parah. Mengetahui keadaannya yang sulit untuk selamat, Abu Amir meminta Abu Musa RA untuk menghadap Rasulullah SAW dan meminta ampun kepada Allah SWT untuknya.

Tak berselang lama, Abu Amir meninggal dunia. Kemudian, Abu Musa Al Asy'ari RA pergi ke tempat Rasulullah SAW dan menyampaikan pesan dari Abu Amir itu.

Rasulullah SAW kemudian meminta air dan berwudhu dengannya, lalu beliau berdoa, "Ya Allah ampunilah segala dosa-dosa Abu Amir".

Lalu beliau menambahkan dalam doanya tersebut seraya berkata, "Ya Allah jadikanlah ia di hari kiamat nanti dengan derajat yang tinggi di atas para makhluk-Mu".

Kemudian Abu Musa Al Asy'ari RA berkata kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah doakan pula bagi diriku ini!"

Lalu Rasulullah SAW memintakan ampun Abu Musa Al Asy'ari RA. Dalam doanya Rasulullah berkata, "Ya Allah ampuni segala dosa Abdullah ibn Qais (Abu Musa) dan masukkanlah Ia di hari kiamat nanti pada tempat yang mulia"

Para ulama mengatakan, doa Rasulullah SAW ini tidak hanya membawa berkah bagi Abu Musa Al Asy'ari RA saja, namun juga seluruh keturunannya.

3. Memiliki Suara Emas bak Daud

Kelebihan Abu Musa Al Asy'ari RA dari sahabat yang lainnya adalah memiliki suara yang sangat indah. Bahkan Rasulullah SAW menyamakan suaranya seperti suara Nabi Daud AS.

Dalam sebuah hadits shahih dengan sanad dari Aisyah RA dijelaskan, ia berkata bahwasannya

"Suatu ketika Rasulullah SAW mendengar suara bacaan Al-Qur'an dari Abu Musa Al Asy'ari di masjid, lalu Rasulullah SAW bersabda,

لَقَدْ أُوتِي هَذَا مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرَ دَاوُدَ (رواه مسلم)

Artinya: "Dia adalah seorang yang telah dikaruniai suara yang indah, seperti indahnya suara Dawud." (HR Muslim)




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads