Wanginya Aroma Surga, Tercium dari Jarak Ratusan Tahun Perjalanan

Wanginya Aroma Surga, Tercium dari Jarak Ratusan Tahun Perjalanan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 16 Nov 2023 06:30 WIB
cahaya surga
Ilustrasi surga (Foto: Getty Images/iStockphoto/Peter Vahlersvik)
Jakarta -

Surga divisualisasikan sebagai tempat yang indah dan kekal bagi penghuni di dalamnya. Dalam sejumlah riwayat juga disebutkan terkait aroma dan semerbak harumnya surga.

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa mengaku bernasab kepada selain ayahnya sendiri, maka dia tidak akan mencium bau surga, padahal sesungguhnya bau surga itu benar-benar bisa tercium dari jarak perjalanan lima puluh tahun." (HR Ahmad)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Misteri Bidadari Surga oleh Joko Syahban, dalam beberapa hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Tirmidzi dan lain-lainnya disebutkan bau surga dapat tercium dari jarak 40 tahun, 500 tahun, dan 1.000 tahun perjalanan.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyatakan dalam Hadiul Arwah ila Biladil Afrah, setidaknya ada dua macam bau surga, yaitu aroma yang bisa ditemui di surga serta bisa dicium oleh arwah dan tidak bisa dicium oleh orang-orang lainnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, ada bau yang bisa dideteksi dengan panca indra, khususnya penciuman seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis kedua dapat dijangkau oleh seluruh penghuni surga di akhirat kelak, baik dari tempat jauh atau tempat yang dekat.

Sebetulnya, aroma surga sudah dapat tercium di dunia, namun hanya mereka yang dikehendaki oleh Allah SWT saja yang dapat merasakannya seperti para nabi dan rasul.

Adapun, terkait kondisi tanah surga dijelaskan oleh Ibnu Abu Dunya dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Tanah surga berwarna putih, halamannya berupa batuan marmer. Ia dikelilingi kasturi seperti tuangan pasir. Di dalamnya terdapat sungai-sungai yang tersusun. Di sana penghuni surga dari tingkatan yang rendah dan tinggi bersua lalu saling berkenalan. Allah lalu menghembuskan angin rahmat, lalu tersebarlah wangi kasturi. Seorang laki-laki pulang menemui istrinya dalam keadaan yang semakin anggun dan wangi."

Imam Muslim dan Imam Ahmad masing-masing dalam Shahih Muslim dan Musnad Ahmad juga meriwayatkan tentang debu surga. Hadits ini diriwayatkan dari Abu Sa'id bahwa Ibnu Shayyad bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hal ini. Rasulullah SAW menjawab, "Debu surga adalah tepung putih dan kasturi murni."

Allah SWT telah memberitahukan melalui firman-Nya bahwa surga itu mengalir sungai-sungai di bawahnya. Dia berfirman:

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا ۗوَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا ١٢٢

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?" (QS An Nisa: 122).

Wallahu a'lam bishawab.




(aeb/erd)

Hide Ads