Di Indonesia, sekitar dua juta orang berkumpul di Monas, Jakarta sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Ternyata aksi serupa juga digelar di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat, Jerman dan Prancis.
Aksi dukungan terhadap Palestina digelar di berbagai negara. Jutaan masyarakat dunia yang pro-Palestina menyerukan penghentian aksi pemboman yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Melansir laman Associated Press News, Senin (6/11/2023) aksi demo ini menjadi tanda bahwa masyarakat dari berbagai negara ini mengecam kekejaman yang dilakukan Israel. Para pengunjuk rasa, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk AS, Inggris dan Perancis, menyatakan kekecewaan mereka terhadap pemerintah mereka karena mendukung Israel sementara pemboman terhadap rumah sakit dan daerah pemukiman di Jalur Gaza semakin intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Palestina yang tewas dalam perang Israel-Hamas telah mencapai 9.448 orang, jumlah ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Demo di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, ribuan orang berkumpul di Washington DC untuk memprotes dukungan pemerintahan Biden terhadap Israel dan kampanye militernya di Gaza.
"Palestina akan bebas," teriak para demonstran yang mengenakan sorban hitam-putih. Para pendemo juga mengibarkan bendera Palestina berukuran besar dan dibawa di sepanjang jalan Pennsylvania Avenue menuju Gedung Putih.
Salah seorang pendemo bernama Renad Dayem dari Cleveland mengatakan, ia bersama keluarganya sengaja mengikuti aksi demo mendukung Palestina untuk menyampaikan kritik terhadap Presiden Joe Biden. Ia menjelaskan pada anaknya bahwa "rakyat Palestina tangguh dan kami menginginkan seorang pemimpin yang tidak menjadi boneka pemerintah Israel."
Belasan kantong jenazah kecil berwarna putih dengan nama anak-anak yang terbunuh oleh rudal Israel berjajar di jalan sebagai simbol anak-anak tak berdosa yang turut menjadi korban. Para demonstran memegang berbagai poster yang menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan.
Para demonstran memegang poster berisi aneka tulisan, seperti "Biden mengkhianati kita."
Jinane Ennasri, seorang warga New York berusia 27 tahun, mengatakan kecewa dengan Pemerintahan yang dipimpin Biden. "Kami mengira dia akan mewakili kami, namun ternyata tidak," katanya.
Demo di Prancis
Di Paris, Prancis beberapa ribu pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan beberapa orang di antaranya meneriakkan "Israel, pembunuh!"
Spanduk di truk sound-system di Paris berjalan melalui jalan-jalan yang basah oleh hujan bertuliskan: "Hentikan pembantaian di Gaza." Para pengunjuk rasa, banyak yang membawa bendera Palestina, meneriakkan "Palestina akan hidup, Palestina akan menang."
Para pengunjuk rasa juga menyerang Presiden Prancis Emmanuel Macron dan meneriakkan "Macron, kaki tangan."
Kepala polisi Paris mengizinkan unjuk rasa dari République to Nation, dua plaza besar di timur Paris. Meskipun diizinkan, namun pihak kepolisian tetap mengawal dan mengamankan aksi demo.
Demo di Jerman
Di Berlin, Jerman juga digelar aksi demo mendukung Palestina. Sekitar 1.000 petugas polisi dikerahkan untuk memastikan ketertiban aksi protes pro-Palestina. Kantor berita Jerman melaporkan sekitar 6.000 pengunjuk rasa berbaris melalui pusat Ibu Kota Jerman.
Polisi melarang segala jenis pernyataan publik atau tertulis yang bersifat anti semit, anti-Israel, atau mengagung-agungkan kekerasan atau teror. Beberapa ribu pengunjuk rasa juga berbaris melalui kota Dusseldorf di Jerman Barat.
Aksi demo mendukung Palestina juga digelar di Rumania dan Milan. Ribuan orang turun ke jalan untuk menyerukan agar Israel menghentikan serangan ke Gaza sehingga tak ada lagi korban jiwa dan masyarakat Palestina bisa hidup dengan damai.
Di Indonesia, jutaan warga dari berbagai kalangan berkumpul di Monas untuk menyatakan dukungan terhadap Palestina. Doa bersama juga digelar dalam kegiatan ini.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis