Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk pernyataan Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu yang memberikan opsi untuk menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza. Pernyataan itu dinilai rasis.
Melansir kantor berita WAFA, Senin (6/11/2023), OKI dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa hal tersebut mencerminkan 'ekstremisme dan ujaran kebencian yang memicu kekerasan dan terorisme terorganisir' serta genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
OKI menilai, pernyataan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional serta konvensi dan resolusi internasional. Pihaknya turut mendesak komunitas internasional untuk mengutuk pernyataan tersebut dan mengambil langkah efektif untuk menghentikan agresi militer Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan detikNews, Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu melontarkan opsi kontroversial untuk menjatuhkan bom nuklir di Gaza. Ia mengatakan hal itu saat menjawab pertanyaan dalam sebuah wawancara dengan radio lokal Israel baru-baru ini.
"Itu salah satu caranya," kata Eliyahu dalam wawancara tersebut.
Jawaban Eliyahu tersebut menuai kritik keras dari berbagai pihak. Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan pada Minggu (5/11/2023) waktu setempat, menyebut pernyataan itu 'menghasut' dan memberikan kecaman keras.
"Pernyataan ini merupakan terjemahan dari perang genosida yang sedang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza selama 30 hari ini," tegas Kementerian Luar Negeri Palestina.
Kementerian Luar Negeri Palestina juga menyebut komentar menteri Israel itu menjadi 'cerminan jelas dari kampanye penghasutan yag disokong oleh para pejabat Israel untuk menghancurkan Gaza dan menggusur para penduduknya.'
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri membantah pernyataan dari Eliyahu tersebut. Netanyahu juga menskors menteri tersebut dari rapat kabinet.
"Kata-kata Amichai Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Times of Israel, Senin (6/11/2023).
"Israel dan IDF bertindak sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk mencegah kerugian bagi orang-orang yang tidak terlibat, dan kami akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai kemenangan," tambahnya.
Pemimpin Oposisi Yair Lapid meminta Netanyahu untuk memecat Eliyahu dan menyebut komentarnya sebagai 'pernyataan mengerikan dan tidak masuk akal dari menteri yang tidak bertanggung jawab.'
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad