Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti.
Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.
Meski beberapa pihak meneriakkan gencatan senjata dan menyebut Israel melalukan genosida, pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu malah semakin beringas. Serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi terbesar di Gaza Utara, Jabalia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam upaya mendorong kepedulian masyarakat Indonesia terkait situasi terkini warga sipil di Gaza Palestina, Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) menyelenggarakan konferensi pers bertajuk "Indonesian Humanitarian Alliance untuk Palestina" di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Menteng Jakarta pada Kamis (2/11/2023).
IHA mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan yang dialami oleh warga sipil Palestina. IHA adalah organisasi yang menaungi lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia untuk mengatasi bersama dampak dari krisis global.
Bersama 16 anggota, IHA mengecam pelanggaran Israel terhadap Hukum Humaniter Internasional. Penghentian agresi Israel ke Gaza harus segera dilakukan demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban masyarakat sipil, khususnya perempuan, lansia dan anak-anak.
Komite IHA, M Ali Yusuf menyebut tindakan Israel telah mencederai Hukum Humaniter Internasional.
"Terbatasnya akses kebutuhan dasar, menjadi pelanggaran luar biasa yang pemerintah Israel lakukan terhadap warga di Gaza, Palestina. Ini telah mencederai Hukum Humaniter Internasional," ujarnya.
Berkaitan dengan itu, IHA mengupayakan terdistribusinya bantuan kemanusiaan dasar ke Gaza, Palestina melalui kolaborasi multipihak dengan Egyptian Red Crescent dan The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). Selain itu, IHA juga berkolaborasi dengan pemerintah RI untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia ke Gaza.
Jejaring anggota IHA telah memberikan daftar bantuan yang akan diikutkan dalam penerbangan resmi delegasi pemerintah RI yang akan diberangkatkan pada pekan ini.
"Diperkirakan bantuan pemerintah RI dan jejaring anggota IHA akan dikirimkan ke Gaza melalui jalur perbatasan Rafah," ungkap Sekretaris Umum Humanitarian Forum Indonesia, Romi Ardiansyah.
Adapun, terkait penyaluran bantuan kemanusiaan dalam kondisi Palestina yang semakin tidak ideal, tentu akan membuat proses distribusi yang tidak biasa. Meski demikian, melalui kolaborasi multipihak IHA berkomitmen atas akuntabilitas dalam penyaluran.
Perwakilan Muhammadiyah Disaster Management Center, dr Tri Yunanto Arliono Sp Em mengungkapkan bahwa IHA berkomitmen bahwa program untuk Palestina akan berlangsung hingga 6-12 bulan ke depan.
"Berlangsung 6-12 ke depan melihat situasi, kebutuhan, dan fase pemulihan," katanya.
Ketua Umum Forum Zakat yang turut menjadi bagian dari jejaring IHA, Bambang Suherman mengatakan bahwa terdapat mekanisme dan strategi yang sangat dinamis untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dalam situasi perang.
"Menjadi tugas kami untuk membangun pemahaman ini kepada masyarakat. Namun situasi ini tidak mengurangi sedikit pun upaya jejaring IHA memastikan bantuan sampai dengan baik masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.
Adapun anggota IHA yang tergabung di dalamnya antara lain:
1. Muhammadiyah
2. Nahdlatul Ulama
3. Forum Zakat
4. Dompet Dhuafa
5. Nurul Hayat
6. Rumah Zakat
7. Human Initiative
8. Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
9. LAZNAS Dewan Da'wah
10. DT Peduli
11. Yayasan Dana Sosial al Falah
12. Wahdah Inspirasi Zakat
13. Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia
14. Asia Muslim Charity Foundation
15. Baitul Maal Hidayatullah
16. Humanitarian Forum Indonesia
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026