Ketentuan Salat Istisqa: Waktu Pelaksanaan, Niat, dan Tata Caranya

Ketentuan Salat Istisqa: Waktu Pelaksanaan, Niat, dan Tata Caranya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 31 Okt 2023 18:30 WIB
Salat Istisqa
Ilustrasi pelaksanaan salat istisqa (Foto: Farhan/detikcom)
Jakarta -

Ketentuan mengenai salat istisqa penting dipahami kaum muslimin. Amalan sunnah ini umumnya dilakukan ketika musim kemarau untuk meminta hujan.

Prof Wahbah Az Zuhaili melalui kitab Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 menjelaskan bahwa makna istisqa secara bahasa berarti meminta hujan. Dari segi syariat, istisqa diartikan meminta hujan dari Allah SWT ketika semua orang membutuhkannya.

Salat istisqa boleh dikerjakan secara sendiri-sendiri atau munfarid, maupun berjamaah. Hukum pelaksanaannya sunnah muakkad yang mana dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i susunan DR Alauddin Za'tari, pengerjaan salat istisqa boleh diulang lebih dari satu kali hingga Allah SWT menurunkan hujan. Salah satu dalil pelaksanaan salat istisqa ialah sebuah hadits yang berbunyi:

"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah keluar bersama orang-orang untuk minta hujan. Lalu beliau shalat istisqa 2 rakaat dengan mengeraskan bacaan. Beliau merubah posisi selendangnya, dan mengangkat kedua tangannya untuk berdoa dengan menghadap kiblat." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud & Tirmidzi)

ADVERTISEMENT

Ketentuan Salat Istisqa

1. Waktu Pelaksanaan Salat Istisqa

Menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari karya M Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, salat istisqa dapat dikerjakan ketika matahari mulai naik. Hal ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA,

"Rasulullah itu keluar untuk melaksanakan salat istisqa manakala matahari mulai naik." (HR Abu Dawud & Al-Hakim)

2. Niat Salat Istisqa

Merujuk pada sumber yang sama, berikut niat salat istisqa sebagai imam yang dapat dipanjatkan,

اُصَلِّى سُنَّةً الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ إمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى.اَللّٰهُ اَكْبَرْ

Arab latin: Ushalli sunnatal istisqo'i rak'ataini immaman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat sholat istisqa dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Namun, apabila posisinya sebagai makmum maka bunyi niatnya sebagai berikut,

اُصَلِّى سُنَّةً الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُوماً لِلّٰهِ تَعَالَى.اَللّٰهُ اَكْبَرْ

Arab latin: Ushalli sunnatal istisqo'i rak'ataini ma'muman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat sholat istisqa' dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

3. Tata Cara Salat Istisqa

Masih dari buku yang sama, berikut ini adalah tata cara pengerjaan salat istisqa yang dapat diamalkan oleh kaum muslimin.

1. Membaca niat salat istisqa

2. Pada rakaat pertama melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Kemudian membaca doa iftitah, surah Al-Fatihah, dan membaca surah Al-A'la.

3. Rakaat kedua takbir lima kali, lalu membaca surah Al Fatihah dan surah Al Ghasyiyah.

4. Setelah selesai salat, imam berkhutbah dua kali. Khutbah pertama dimulai dengan istighfar sebanyak sembilan kali, dengan bacaan:

Astaghfirullah al-'azhim alladzi la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyum wa atubu ilaihi

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus makhluk Nya, dan aku bertobat kepada-Nya."

5. Selama khutbah dianjurkan sering membaca istighfar dan membaca surah Nuh ayat 10-12. Berikut bacaannya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢

Arab latin: fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā. yursilis-samā`a 'alaikum midrārā. wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj'al lakum jannātiw wa yaj'al lakum an-hārā

Artinya: "Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

6. Pada khutbah kedua, imam beristighfar tujuh kali dan menghadap ke kiblat. Ia juga dianjurkan membalikkan kain selendangnya dari kanan ke kiri, dan dari kiri ke kanan. Juga membalikkan selendang yang bawah ke atas.

7. Dalam khutbah kedua imam berdoa dengan suara pelan, dan jamaah mengikutinya. Berikut doanya:

اَللّهُمَّ أَنْتَ أَمَرْتَنَا بِدُعَائِكَ، وَوَعَدْتَنَا إِجَابَتَكَ، وَقَدْ دَعَوْنَاكَ كَمَا أَمَرْتَنَا، فَأَجِبْنَا كَمَا وَعَدْتَنَا ، اَللّهُمَّ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَغْفِرَةِ مَا قَارَفْنَا، وَإِجَابَتِكَ فِيْ سُقْيَانَا، وَسَعَةِ رِزْقِنَا

Arab latin: Allahumma anta amratan bidu'aika wa wa'adtana ijaabataka wa qad da'awnaaka kamaa amartanaa fa ajabnaa kamaa wa'adtanaa, Allahumma amnun alaynaa bimaghfirati ma qaarafnaa wa ijaabatika fi suqyaana wa sa'ati rizqina.

Artinya: "Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk berdoa kepada-Mu, dan menjanjikan kepada kami kalau Engkau akan mengabulkannya. Sesungguhnya kami telah berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Engkau perintahkan. Kabulkanlah doa kami, sebagaimana yang Engkau janjikan. Ya Allah, karuniakan kepada kami ampunan atas apa yang telah kami langgar, perkenan-Mu menurunkan hujan kepada kami, dan kelapangan rezeki kami."

Demikian ketentuan salat istisqa yang dapat diamalkan oleh kaum muslimin. Semoga bermanfaat.




(aeb/erd)

Hide Ads