Manusia tak luput dari dosa dan kesalahan. Agar mendapat ampunan dari Allah SWT, kaum muslimin dapat bertaubat.
Dalam bertaubat harus diiringi dengan niat yang kuat dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan atau dosa yang sama. Allah SWT berfirman pada surah At Taubah ayat 104,
أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَأْخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?"
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin melalui karyanya yang berjudul Syarah Riyadhus Shalihin (Jilid: I), secara bahasa kata taubat berasal dari taaba-yatuubu yang artinya kembali. Dari segi syari'at, taubat berarti kembali dari perbuatan maksiat kepada Allah menuju ketaatan.
Menurut buku Mengetuk Pintu Taubat susunan Muhammad Syaiful Hidayat dan Yunus Hanis Syam dikatakan bahwa Ibnu Katsir menyebut taubat yang jujur dan pasti ialah taubat nasuha. Selain itu, taubat nasuha menghapus kesalahan yang lalu, membenahi orang yang bertaubat, serta menghilangkan dari dirinya segala perbuatan salah yang telah dilakukan.
Dalam kaitannya, ada beberapa taubat yang tidak diterima. Seperti apa? Berikut bahasannya yang dinukil dari buku 101 Dosa-Dosa Besar terbitan Qultum Media.
Taubat yang Tidak Diterima oleh Allah SWT
1. Taubat ketika Ajal Menjelang
Ajal adalah rahasia Allah SWT. Setiap muslim yang berbuat dosa dan kesalahan semasa hidupnya harus bertaubat.
Namun, taubat tidak diterima apabila dinyatakan ketika jelang ajal. Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah Yunus ayat 90 terkait Fir'aun yang bertaubat ketika ajalnya akan tiba.
۞ وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Artinya: "Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."
Merujuk pada buku Syarah Riyadhus Shalihin (Jilid: I), taubat harus dilakukan sebelum ajal tiba. Apabila ajal tiba dan ia baru bertaubat, maka taubatnya dianggap tidak bermanfaat.
Jika kematian telah mendekati seseorang dan ajal telah tiba sehingga dia putus asa dari kehidupan, bertaubat seperti itu sama saja seperti terpaksa. Karenanya, taubat harus dilakukan sebelum ajal menjelang.
2. Taubat dari Perbuatan Syirik
Syirik sama artinya dengan menyekutukan Allah SWT. Perbuatan ini tergolong ke dalam dosa besar yang tidak terampuni.
Dosa terkait perbuatan syirik dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 48,
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
3. Taubat ketika Matahari Terbit dari Barat
Taubat yang dilakukan setelah munculnya tanda kiamat tidak lagi diterima oleh Allah SWT. Mengutip buku Huru-Hara Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa taubat tidak diterima setelah terbitnya matahari dari barat.
Allah SWT berfirman, dalam surah Al-An'am ayat 158:
هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأْتِيَهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِىَ بَعْضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِى بَعْضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَٰنُهَا لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِن قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِىٓ إِيمَٰنِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ ٱنتَظِرُوٓا۟ إِنَّا مُنتَظِرُونَ
Artinya: "Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula)."
Meski demikian, jangan sampai kaum muslimin berputus asa dan enggan bertaubat karena telah berbuat dosa besar. Dijelaskan dalam buku 3 Golongan Musuh Allah Pada Hari Kiamat oleh Rizem Aizid, taubat merupakan kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT. Karenanya, perintah bertaubat dijelaskan dalam sejumlah dalil Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Para ulama menyatakan bahwa taubat itu wajib hukumnya. Yusuf Qardhawi menegaskan tidak ada sesuatu pun yang lebih wajib bagi manusia selain bertaubat. Tidak ada siksaan yang lebih keras daripada kehilangan pengetahuan tentang taubat.
Karenanya, dosa kecil maupun besar yang diperbuat oleh manusia, hendaklah ia bertaubat dengan sebenar-benarnya. Taubat harus dilakukan sesegera mungkin. Rasulullah SAW juga menyampaikan terkait menyegerakan taubat,
"Setiap anak Adam pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya kesalahan tersebut ia segera bertaubat (menyadari dan memperbaikinya)." (HR Tirmidzi)
Wallahu alam bishawab.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini