Perang Al Abwa atau perang Waddan terjadi di bulan Safar. Perang ini sekaligus menjadi perang pertama yang dilakukan umat muslim dan sekaligus dipimpin langsung Rasulullah SAW.
Perang ini dinamai perang Waddan karena berlokasi di Gunung Waddan dan disebut perang Al Abwa karena berdekatan dengan Desa Abwa di sebelah tenggara kota Madinah.
Sejarah Perang Al Abwa atau Perang Waddan
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam bukunya Kelengkapan Tarikh Rasulullah memaparkan bahwa Perang Al Abwa atau Perang Waddan merupakan perang pertama yang dipimpin oleh Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang ini terjadi pada bulan Safar di awal bulan kedua belas atau tahun kedua hijriyah.
Dikutip dari buku Ketika Rasulullah Harus Berperang karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, Perang Al Abwa atau Perang Waddan ini berlangsung di daerah Waddan atau Al Abwa, yang merupakan daerah antara Mekah dan Madinah yang berjarak 6 atau 8 mil.
Dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri bahwa Rasulullah SAW mengangkat Sa'ad bin Muhajirin sebagai wakilnya di Madinah.
Tujuan Rasulullah SAW bersama 70 orang Muhajirin berperang adalah menghadang kafilah dagang Quraisy.
Namun tidak terjadi apa-apa ketika mereka tiba di Waddan.
Peperangan ini hanya terjadi sebentar, yaitu 15 hari, dengan pembawa bendera perang yang berwarna putih adalah Hamzah bin Abdul Muthalib.
Dikutip dari buku Intisari Sirah Nabawiyah, Kisah-Kisah Penting dalam Kehidupan Nabi Muhammad karya Ibnu Hazm al-Andalusi, bahwa yang menjadi pelepas anak panah pertama yang ditembakkan di jalam Allah adalah Sa'ad bin Abu Waqqash.
Perang Al-Abwa atau Perang Wadan ini berakhir dengan perjanjian persahabatan dengan Amr bin Makshsyi (pemimpin Bani Dhamrah).
Isi perjanjian tersebut adalah sebagai berikut,
"Ini adalah perjanjian dari Muhammad, Rasul Allah dengan Bani Dhamrah. Sesungguhnya harta dan diri mereka dijamin keamanannya, dan mereka berhak mendapatkan pertolongan jika ada yang menyerang mereka, kecuali jika mereka memerangi agama Allah. Jika Nabi mengajak mereka agar memberi pertolongan, maka mereka harus memenuhinya."
Hikmah Perang Al Abwa atau Perang Waddan
Dari sejarah terjadinya Perang Al Abwa atau Perang Waddan di atas dapat diambil beberapa hikmah yang dapat dipelajari oleh kaum muslim, diantaranya:
- Menunjukkan keberanian kaum muslim dalam berperang meskipun jumlah pasukannya hanya 70.
- Terjadinya hubungan baik dengan suku-suku lain karena adanya perjanjian tersebut.
- Menunjukkan kebijaksanaan dan kewibawaan Rasulullah SAW dalam memimpin pasukan muslim untuk berperang
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza