Puasa Senin Kamis memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya dapat menjadi sarana untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT selama tidak lupa mengawali amalannya dengan bacaan niat.
Ditambah lagi, Rasulullah SAW dalam haditsnya pernah menyebutkan bahwa orang yang berpuasa sampai berbuka termasuk dalam golongan orang yang doanya tidak tertolak. Rasulullah SAW bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Sebelum melaksanakan sebuah ibadah, muslim dianjurkan untuk mengawalinya dengan niat. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits dijelaskan, "Segala amalan itu menurut niatnya dan setiap manusia memperoleh apa yang ia niatkan." (HR Bukhari)
Niat Puasa Senin Kamis untuk Meminta Sesuatu
Diambil dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII yang disusun oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, niat puasa Senin Kamis berbeda dengan niat puasa wajib.
Apabila niat puasa wajib harus dilakukan sebelum melakukan puasa atau sampai sebelum terbit fajar, niat puasa Senin Kamis bisa dilakukan mulai dari pagi setelah sahur bahkan sampai Zuhur. Dengan catatan orang tersebut belum makan dan minum.
Berikut adalah lafadz niat puasa Senin Kamis yang perlu dibaca sebelum berpuasa.
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Perlu diingat juga, Mahmud Ahmad Mustafa dalam buku Puasa Senin Kamis menyebutkan, niat itu tempatnya ada di hati, bukan di lidah. Sehingga meskipun seseorang membaca niat tersebut di mulutnya, namun di hatinya tidak ada niat berpuasa, maka tidak sah puasa seseorang itu.
Baca juga: Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh 1 Hari Saja? |
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Puasa sunnah adalah salah satu perbuatan yang disukai Allah SWT. Manusia melakukan ini semata-mata agar diberi pahala yang berlimpah oleh Allah SWT dan berharap menggapai cinta-Nya.
Dikutip dari buku Mengapa Harus Puasa Senin-Kamis? yang ditulis oleh Asrar Mabrur Faza, puasa Senin Kamis mempunyai manfaat untuk membuat badan sehat dan kuat. Allah SWT lebih menyukai orang yang kuat daripada yang lemah, seperti dalam hadits berikut.
Dari Abu Hurairah RA, "Orang beriman yang kuat lebih dicintai Allah daripada orang beriman yang lemah." (HR Muslim)
Selain itu, puasa Senin Kamis juga dapat menjaga kesehatan rohani seseorang sehingga ia terhindar dari hal-hal yang membahayakan dirinya, baik perkara dunia maupun akhirat.
Jika seseorang sudah mampu melaksanakan puasa sunah, seperti puasa Senin Kamis, maka ia sudah masuk dalam tingkatan takwa dalam hidupnya. Sedangkan orang bertakwa adalah orang-orang yang dicintai Allah SWT.
Buku Renungan Iman dalam Surat Yusuf yang ditulis oleh Dr. Tasir Burhami pun menjelaskan keutamaan orang yang beriman. Orang-orang yang bertakwa dan beriman akan dicintai Allah SWT sehingga akan dipenuhi segala kebutuhannya, dikabulkan doanya, dan diajari sesuatu yang tidak mereka ketahui.
Allah SWT juga telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 186, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri
Respons Menag Nasaruddin Usai Kantor Kemenag Digeledah KPK
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pihak Eks Menag Yaqut Minta KPK Fokus pada Kerugian