Sosok Khadijah binti Khuwailid RA adalah figur perempuan agung dalam sejarah Islam. Lahir di Makkah, ia dikenal memiliki nasab yang mulia dan merupakan seorang saudagar dermawan sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW.
Khoirul Amru Harahap dalam bukunya Rahasia Sukses Bisnis Khadijah Sang Istri Nabi menyebutkan bahwa Khadijah adalah istri Rasulullah SAW yang paling utama, perempuan terbaik dalam Islam, dan salah satu dari empat perempuan terbaik penghuni surga. Khadijah juga merupakan perempuan pertama yang memeluk Islam.
Kualitas keimanan dan dukungan Khadijah kepada Nabi SAW tak tertandingi. Rasulullah SAW pernah bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. la telah beriman padaku ketika orang lain kufur. la mempercayaiku ketika orang lain mendustaiku. la memberikan hartanya padaku ketika tidak ada orang lain yang membantuku. Dan, Allah juga menganugerahi aku anak-anak melalui rahimnya, sementara istri-istriku yang lain tidak memberiku anak." (HR Bukhari, Ahmad, dan Thabrani)
Setelah Khadijah wafat, Rasulullah SAW menikah dengan beberapa wanita, dan satu-satunya yang dinikahi dalam status gadis adalah Aisyah binti Abu Bakar RA.
Kecemburuan Aisyah kepada Khadijah
Menurut buku Manajemen Cinta Sang Nabi Muhammad SAW karya Sopian Muhammad, istri-istri Nabi Muhammad SAW sering berlomba untuk mendapatkan perhatian dan cinta suami mereka.
Sosok yang paling dikenal pencemburu adalah Aisyah RA, bahkan kecemburuannya ditujukan kepada Khadijah RA yang telah meninggal dunia.
Reza Pahlevi Dalimunthe dalam bukunya Aisyah Berkata.. Kajian Takhrij Hadits dalam Shahih Bukhari mencatat kisah kecemburuan Aisyah ini yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail Abu Abdullah Al-Bukhari Al-Jufi (No Hadits 5545, 18/415).
"Telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah RA. dia berkata; "Aku tidak pernah merasa cemburu kepada siapa pun melebihi kecemburuanku kepada Khadijah, sungguh dia telah wafat tiga tahun sebelum beliau menikahiku. Menurut apa yang aku dengar beliau suka menyebut-nyebutnya. Sungguh, Rabbnya telah memerintahkan kepada beliau agar memberi kabar gembira kepadanya dengan istana dari permata di surga. Apabila Rasulullah SAW. menyembelih seekor kambing, maka beliau suka menghadiahkannya kepada para sahabat-sahabatnya Khadijah dari pada dirinya."
Kecemburuan Aisyah terhadap Khadijah bukanlah disebabkan oleh kehadiran fisik. Melainkan karena Rasulullah SAW sangat sering menyebut nama Khadijah, memuji akhlaknya, dan mengenang kebersamaan mereka.
Puncak kecemburuan Aisyah terjadi ketika ia berkata, "Khadijah hanyalah seorang perempuan tua, dan Allah telah memberi gantinya untuk engkau seorang perempuan yang lebih baik darinya," kata Aisyah.
Rasulullah SAW kemudian membela Khadijah dengan kata-kata yang tegas:
"Tidak! Allah tidak memberikan pengganti untukku yang lebih baik darinya. la sungguh-sungguh beriman tatkala orang-orang mengingkariku. la membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. la membantuku dengan harta bendanya, di saat orang-orang menjauhi dan memboikotku. Darinya Allah mengaruniakan anak kepadaku."
Sikap Rasulullah SAW yang membela Khadijah ini mencerminkan dalamnya cinta dan kesetiaan beliau, sekaligus upaya untuk menjaga nama baik dan kehormatan istri (termasuk yang telah wafat). Tindakan ini juga menjadi proses pembelajaran bagi Aisyah, menunjukkan bahwa Nabi SAW mencintai semua istrinya dan akan senantiasa membela kehormatan mereka.
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
Hukum Memelihara Anjing di Rumah Menurut Hadits dan Pendapat 4 Mazhab
Eks Sekjen Kemenag Kritik Kemenhaj soal Skema Daftar Tunggu Antrean Haji