Surat An-Nisa diturunkan di kota Madinah, maka dari itu surat ini tergolong dalam Surat Madaniyah. Dinamakan surat An-Nisa, yang artinya wanita, karena banyak menjelaskan hal yang berkaitan dengan wanita.
Meskipun surat An-Nisa berartikan wanita, bukan berarti pembahasan surat An-Nisa hanya membahas tentang fikih wanita saja. Terdapat perihal lain yang dibahas dalam surat An-Nisa, seperti yang tercantum dalam Surat An-Nisa ayat 59.
Bacaan Surat An-Nisa Ayat 59
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ٥٩
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan latin: Yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlā
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)."
Tafsir Surat An-Nisa Ayat 59
Dari arti surat An-Nisa ayat 59 tersebut dapat disimpulkan bahwa sudah semestinya sebagai umat Muslim yang beriman untuk menaati semua perintah Allah SWT, Rasulullah SAW dan ulil amri (pemegang kekuasaan).
Mengutip buku Penafsiran Al-Qur'an: Etika dan Karakteristiknya oleh Dr. H. Badrudin, M.Ag. surat An Nisa ayat 59 menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Muslim agar senantiasa kembali kepada Allah dan Rasul-Nya jika terdapat perselisihan ataupun permasalahan.
Dikutip dari buku terjemahan Qur'an Suci oleh H.M. Bachrun bahwa terdapat tiga aturan penting yang terkandung dalam ayat ini:
- Taat kepada Allah SWT dan utusan-Nya
- Taat kepada yang memegang kekuasaan (ulul amri) di antara kaum Muslimin
- Mengembalikan kepada Allah SWT dan utusan-Nya jika terjadi perselisihan dengan pihak yang berkuasa
Dikutip dari buku Analis Wacana dan Resolusi Konflik (Perdamaian) karya Yunita Sari,dkk, bahwa dalam tafsir yang disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir bahwa ayat ini berbicara mengenai ulil amri (pemimpin) dan mengenai suatu persoalan jika terjadi perdebatan di antara umat.
Rasulullah SAW menasihati umatnya jika merasa bahwa ada sesuatu yang kurang tepat (membawa keburukan) dari pemimpin, maka tidak akan mendapatkan dosa jika seorang muslim tidak menaati perintahnya.
Sebab Turunnya Surat An-Nisa Ayat 59
Dikutip dari buku Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur oleh Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy bahwa Surat An-Nisa ayat 59 diturunkan berkaitan dengan Utsman ibn Thalhah ibn Abdid Dar, seorang penjaga Kakbah. Saat Rasulullah SAW masuk ke Kakbah pada hari Fathu Makkah, Utsman mengunci pintu Kakbah, lalu naik ke atapnya.
Utsman ibn Thalhah ibn Abdid Dar tidak mau menyerahkan kunci pintu Kakbah kepada Rasulullah SAW. Pada saat itu, Utsman ibn Thalhah dipaksa Ali ibn Thalib untuk menyerahkan kunci pintu Kakbah.
Dia mengatakan, "Seandainya aku yakin engkau pesuruh Allah SAW (Rasulullah), tentu aku tidak menghalangi engkau masuk ke dalam Kakbah."
Setelah turunnya ayat ini, Nabi SAW memerintahkan Ali untuk menyerahkan kunci pintu Kakbah kembali kepada Utsman, karena beliau lah yang memiliki amanat untuk memegang kunci pintu Kakbah.
Meskipun penyebab turunnya ayat ini memiliki sangkut paut dengan pemegang kunci Kakbah, namun makna yang terdapat dari ayat ini berlaku untuk seluruh umat muslim dan seluruh amanat.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi