Azan yang Dikumandangkan di Luar Waktu Salat, Kapan Saja?

Azan yang Dikumandangkan di Luar Waktu Salat, Kapan Saja?

Rahma Harbani - detikHikmah
Sabtu, 12 Agu 2023 11:00 WIB
adzan
Ilustrasi azan. (Foto: Getty Images/Tamer Soliman)
Jakarta -

Lazimnya, azan adalah panggilan untuk menunaikan salat lima waktu. Namun, ternyata ada beberapa kondisi yang membolehkan bahkan cenderung disunnahkan untuk mengumandangkan azan di luar sebagai penanda waktu salat.

Prof Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 1 menjelaskan, arti azan menurut istilah syara' adalah gabungan perkataan tertentu yang digunakan untuk mengetahui waktu salat fardhu. Istilah ini juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan tentang waktu salat dengan lafaz tertentu.

Perintah azan salah satunya terdapat dalam hadits yang disabdakan Rasulullah SAW. Dari Malik bin al-Huwairits,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

إِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ.

Artinya: "Apabila tiba waktu salat, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan azan dan yang lebih tua dari kalian hendaklah menjadi imam."

ADVERTISEMENT

Selain adzan untuk salat, disunnahkan juga untuk mengumandangkan adzan dalam beberapa kondisi berikut ini.

Kondisi Azan Dikumandangkan Selain untuk Salat

  • Azan untuk bayi yang baru lahir

Disunnahkan untuk mengumandangkan azan di telinga kanan bayi yang baru lahir, begitu juga sunnah dibacakan iqamah pada telinga kiri. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang pernah mengumandangkan azan di telinga Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah.

Dalam hadits yang bersumber dari kitab Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, dan Abu Rafi' atau pelayan Rasulullah SAW mengatakan,

بْنِ الْحَسِيْنِ أُذُنِ فِي أَذَنَ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ اللَّهُ صَلَّى اللَّهِ رَسُوْلَ رَأَيْتُ بِالصَّلَاةِ فَاطِمَةُ وَلَدَتْهُ حِيْنَ عَلِي

Artinya: "Aku melihat Rasulullah SAW melakukan azan di telinga Al Hasan ibnu Ali ketika baru dilahirkan oleh Fatimah, yaitu seperti azan untuk salat." (HR Tirmidzi)

  • Azan sewaktu terjadi kebakaran, waktu perang, dan sewaktu ada orang yang hendak melakukan perjalanan jauh (musafir).
  • Azan di telinga orang yang berduka cita, orang yang jatuh, orang yang marah, atau manusia yang menjadi liar perangainya dan juga orang yang dirasuki jin atau setan.

Rasukan setan atau jin dapat dicegah dengan azan. Karena apabila setan mendengar azan, dia akan lari sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW. Bersumber dari Abu Hurairah RA dalam Kitab Adzan dan Shalat olehh Imam Bukhari dan Muslim, berikut bunyi haditsnya.

إذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قُضِيَ النِّدَاءُ أَقْبَلَ، حَتَّى إِذَا ثُوبَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِذَا قُضِيَ التَّنْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ: اذْكُرْ كَذَا، وَاذْكُرْ كَذَا لَمَا لَمْ يَذْكُرْ مِنْ قَبْلُ حَتَّى يَظلُّ الرَّجُلُ مَايَدْرِى كَمْ صَلَّى مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: "Apabila dikumandangkan azan untuk salat, maka larilah setan dengan mengeluarkan kentut agar ia tidak mendengar adan itu. Dan apabila azan telah selesai dikumandangkan, maka setan datang lagi. Apabila dikumandangkan iqamat, maka setan lari sampai iqamat itu selesai. Apabila iqamat telah selesai, maka setan datang lagi untuk membisiki hatinya. Ia berkata, Ingatlah ini, dan ingatlah itu. Padahal ia tidak ingat akan hal itu sebelumnya, hingga seseorang tidak tahu berapa rakaat yang telah dikerjakanya dalam salat." (Muttafaq 'alaih)

Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan besarnya pahala bagi orang yang mengumandangkan azan atau muazin. Rasulullah SAW bersabda,

"Kalaulah orang-orang mengetahui pahala yang ada dalam azan dan pahala yang terdapat dalam barisan pertama salat, kemudian mereka tidak ada jalan untuk mendapatkannya selain dengan cara membuat undian, niscaya mereka akan melakukan undian itu." (HR Muttafaq'alaih)

Belum lagi, menurut ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali yang shahih, orang yang mengumandangkan azan serta iqamah disebut lebih utama dibandingkan dengan menjadi imam. Sebab, seorang muazin dianggap memegang amanah yang lebih tinggi.

Bacaan Azan dalam Arab, Latin, dan Artinya

(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Bacaan latin: Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah salat
Marilah menuju kepada kejayaan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah




(rah/nwk)

Hide Ads