Arti Allahu Akbar dan Waktu yang Tepat Mengucapkannya

Arti Allahu Akbar dan Waktu yang Tepat Mengucapkannya

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Selasa, 08 Agu 2023 07:15 WIB
ABU DHABI, UNITED ARAB EMIRATES - APRIL 18: Muslims gather at the Sheikh Zayed Grand Mosque on the night of Laylat al-Qadr to perform prayer in Abu Dhabi, United Arab Emirates on April 18,2023. (Photo by Mohamed Zarandah/Anadolu Agency via Getty Images)
Ilustrasi mengucapkan Allahu Akbar. Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Lafadz Allahu Akbar (اللهُ أَكْبَرُ) artinya Allah Maha Besar. Kalimat ini disebut sebagai takbir yang biasa dilafalkan umat Islam ketika salat. Bacaan takbir mengandung makna yang luhur dan mendalam sebab menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Mengutip dari buku Berdzikir Cara Nabi karya Abdur Razzaq Ash-Shadr, seseorang yang membaca kalimat Allahu Akbar berarti telah meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang lebih besar dan lebih agung dari-Nya.

Dijelaskan, setiap hal yang terlihat besar di mata manusia, hakikatnya akan terlihat kecil di hadapan kebesaran-Nya. Hanya kepada Allah SWT semua makhluk merendah dan tawadhu terhadap kuasa-Nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna Allahu Akbar

Dilansir dari kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il Kitab wa as-Sunnah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, takbir bermakna mengagungkan Rabb tabarakta wa ta'ala dan memuliakan-Nya. Dalam salat, takbir juga disebut sebagai salah satu rukun di antara rukun salat lainnya.

Syaikh Abdurrazaq menukil perkataan Ibnu Qayyim dalam kitab Ash-Shalat, ia berkata, "Tidak ada yang lebih bagus daripada keberadaan takbir sebagai pengharam bagi salat. Takbir mengandung perincian perbuatan-perbuatan salat, ucapan-ucapannya, dan bentuk-bentuknya. Salat dari awal hingga akhir merupakan perincian bagi kandungan 'Allah Akbar' (Allah Maha Besar). Pengharaman apakah yang lebih bagus dari pengharaman ini, yang mengandung keikhlasan dan tauhid."

ADVERTISEMENT

Dijelaskan, hal tersebut menunjukkan bahwa lafadz takbir memiliki kedudukan yang tinggi, mengandung makna-makna yang luhur, serta maksud-maksud yang mulia.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah turut menerangkan makna takbir, yakni menjadikan Allah SWT di mata seorang hamba memiliki kedudukan yang lebih besar dari segala sesuatu. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban dengan sanad yang jayyid.

Rasulullah SAW bersabda kepada Addi bin Hatim, "Wahai Addi, apa yang membuatmu lari? Apakah perkataan laa ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah) membuat engkau lari? Apakah engkau tahu ada sesembahan selain Allah? Wahai Addi, apa yang membuatmu lari? Apakah perkataan Allahu Akbar membuat engkau lari? Apakah engkau tahu ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah? Maka hal ini membatalkan perkataan mereka yang menjadikan 'akbar' bermakna sangat besar." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)

Waktu yang Tepat Mengucapkan Allahu Akbar

Bacaan takbir tidak hanya dapat dilafalkan dalam salat maupun berdzikir. Umat Islam juga dapat melafalkan bacaan takbir dalam berbagai situasi, baik ketika merasakan keagungan Allah SWT, menghadapi bahaya atau masalah, atau saat momen besar seperti malam takbiran di hari raya.

Dalam kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il Kitab wa as-Sunnah, Syaikh Abdurrazaq menerangkan bahwa bacaan takbir disyariatkan agar dibaca umat Islam ketika melihat sesuatu apapun yang terlihat besar dan agung.

Melafalkan bacaan takbir saat melihat sesuatu yang terlihat besar bertujuan agar hati umat manusia tidak memiliki kesibukan untuk membesarkan atau mengagungkan yang lain, kecuali hanya Allah SWT yang Maha Besar.

Menurut Ibnu Taimiyah, takbir disyariatkan pada momen-momen besar, baik karena banyaknya jumlah, besarnya perbuatan, kuatnya keadaan, atau perkara-perkara besar untuk menjelaskan bahwa Allah Maha Besar.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads