Laa haula wa laa quwwata illa billah adalah dzikir yang mengandung arti tiada daya dan kekuatan selain dari Allah SWT. Kita menyadari sepenuhnya bahwa hal ini adalah kenyataan. Semua yang terjadi di dunia ini adalah atas izin Allah SWT semata.
Bacaan Arab dari kalimat tersebut adalah sebagai berikut,
ΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΨΈΩΩΩΩ Ω
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan latin: "Laa haula wa laa quwwata illa billah,"
Artinya: "Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah."
Dijelaskan oleh Lestari Ummu Al-Fatih dalam bukunya yang berjudul 99 Pesan Rasulullah untuk Perempuan, mengucapkan kalimat ini seakan melepaskan beban berat dari pundak kita. Hati kita akan merasa lega karena yakin bahwa Allah, Yang Maha Kuat dan Maha Perkasa, selalu bersama kita. Beberapa hadits menjelaskan keutamaan membaca kalimat ini, berikut di antaranya.
Keutamaan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah
1. Melindungi dari Godaan Setan
Imam As-Suyuthi dalam kitab Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ih meriwayatkan sebuah kisah tentang keutamaan lafaz laa haula wa laa quwwata illa billah. Dikisahkan bahwa ada satu setan yang mengaku mendengar kabar-kabar dari langit.
"Dahulu, aku pernah bersama Kisra, lalu ia mengutusku untuk menyelesaikan suatu tugas. Saat aku keluar rumah dan pulang, aku menemukan setan yang menyamar seperti diriku berada di tengah keluargaku.
Ia menampakkan dirinya kepadaku dan berkata, 'Buatlah perjanjian denganku bahwa aku akan mendapatkan satu hari dan kamu mendapatkan satu hari. Jika tidak, aku akan menghancurkanmu.' Aku setuju dengan persyaratan tersebut sehingga dia menjadi temanku dan kami berkomunikasi satu sama lain.
Pada suatu hari, ia berkata, 'Aku adalah salah satu setan yang mencuri dengar dari langit. Malam ini adalah giliranku.'
Aku bertanya, 'Apakah engkau mengizinkanku pergi bersamamu?'
Setan itu menjawab, 'Ya, siap-siaplah.'
Kemudian, ia mendatangiku dan berkata, 'Peganglah rambut di belakang kepalaku, dan jangan pernah melepaskannya karena jika kau melakukannya, kau akan mati.'
Aku memegangi rambut di belakang kepalanya, dan setan itu naik sehingga aku mencapai langit. Tiba-tiba, ada malaikat yang berkata, 'Masya Allah, laa haula wa laa quwwata illa billah.'
Akibatnya, para setan itu jatuh tersungkur, dan aku pun jatuh. Kemudian, aku kembali ke tengah keluargaku. Setelah beberapa hari, aku menemukan setan itu masuk ke rumahku dan ia mengatakan, 'Masya Allah, laa haula wa laa quwwata illa billah.'
Akhirnya, setan tersebut meleleh dan berubah menjadi seperti lalat. Ia berkata kepadaku, 'Bacaan itu telah melindungiku.' Setelah itu, setan tersebut menghilang dari kehidupan kami."
2. Balasan di Surga
Terdapat sebuah hadits yang menyebutkan bahwa lafaz laa haula wa laa quwwata illa billah adalah menjadi simpanan pahala kita di surga.
ΩΩΨ§ ΨΉΩΨ¨ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ³Ω ΩΩΩΩ ΩΨ§Ω ΨΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§Ω ΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ₯ΩΩΨ§ΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ . ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ²Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ²Ω Ψ§ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΨ©Ω
Artinya: "Wahai 'Abdullah bin Qois, katakanlah 'laa hawla wa laa quwwata illa billah', karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga." (HR Bukhari)
Selain itu, ada hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah, 'Laa haula wa laa quwwata illa billah' karena kalimat tersebut merupakan salah satu pusaka surga." (HR Bukhari)
Dalam riwayat hadits lainnya, Abu Dzar menyampaikan, "Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: pertama, supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka. Kedua, beliau memerintahkanku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku.
Ketiga, beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmi orang-orang meskipun mereka kasar kepadaku. Keempat, aku dianjurkan agar banyak mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. Kelima, aku diperintahkan untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit.
Keenam, beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah. Ketujuh, beliau melarangku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia." (HR Ath-Thabrani)
Qaish bin Sa'ad bin Ubadah menuturkan bahwa ayahnya menyerahkan dirinya kepada Nabi untuk melayani beliau. Suatu ketika Nabi melewatinya yang telah selesai salat, lalu beliau menyentuhnya dengan kaki beliau.
Beliau berkata, "Maukah engkau aku tunjukkan salah satu dari pintu surga?" Ia menjawab, "Tentu." Beliau bersabda, "La haula wala quwwata illa billah." (HR At-Tirmidzi)
3. Obat untuk 99 Penyakit
Muhammad Khatib dalam bukunya yang berjudul Misteri Dzikir Hasbunallah Wa Ni'mal Wakil, mengutip riwayat dari al-Uqaili melalui Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Perbanyaklah membaca la haula wala quwwata illa billah, karena sesungguhnya bacaan ini merupakan obat untuk 99 penyakit. Penyakit paling ringan adalah kebimbangan."
Muhammad Khatib menjelaskan bahwa penyakit paling ringan merujuk pada penyakit yang mudah muncul dalam jiwa manusia dan dapat membahayakan dirinya. Setan selalu memanfaatkan kelemahan ini untuk mengacaukan hati manusia agar melupakan Allah SWT.
"Dengan berzikir la haula wala quwwata illa billah, kita memohon perlindungan kepada-Nya agar Allah melindungi kita dari gangguan setan yang membuat kita lupa," jelas Muhammad Khatib.
4. Respons saat Muazin Mengumandangkan Azan
Rasulullah SAW menganjurkan agar kita menjawab dengan mengucapkan la haula wala quwwata illa billah saat muazin mengumandangkan azan, khususnya saat ia berseru "Hayya 'ala As-Salah" dan "Hayya 'ala Al-Falah". Hal ini merujuk pada hadis yang berasal dari Abu Sa'id Al-Khudri dan Umar bin Khattab.
5. Jauh dari Kefakiran
Melalui salah satu haditsnya, Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan kalimat la haula wala quwwata illa billah. Beliau bersabda, "Barang siapa mengucapkan, 'Laa haula wa laa quwwata illa billah,' sebanyak 100 kali dalam sehari, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Demikian pembahasan mengenai laa haula wa laa quwwata illa billah. Marilah kita menjadi umat yang selalu mengamalkan zikir ini dan menjadikan kita diridhai Allah SWT dalam setiap hal yang kita jalankan. Aamiin yaa Rabbalalamiin.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah