Sering Takut Mati tapi Sulit Beribadah, Apa yang Harus Dilakukan?

Sering Takut Mati tapi Sulit Beribadah, Apa yang Harus Dilakukan?

Daffa Ichyaul Majid Sarja - detikHikmah
Kamis, 18 Des 2025 05:45 WIB
Sering Takut Mati tapi Sulit Beribadah, Apa yang Harus Dilakukan?
Ilustrasi takut mati tapi sulit beribadah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Jakarta -

Pernahkah merasa takut mati tapi sulit beribadah? Padahal hati kecil ingin sekali taat kepada Allah SWT, namun badan sering kali enggan untuk bergerak dan melakukan ibadah.

Mengapa rasa sulit untuk beribadah ini muncul? Ternyata rasa sulit beribadah bukanlah hal yang muncul tanpa sebab, terdapat kebiasaan dan penyakit yang menjadi penghalang seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT.

Hal-hal yang Harus Dilakukan jika Sulit Ibadah

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas as-Sasaky memaparkan sejumlah anggota tubuh yang harus dijaga dari perbuatan dosa. Sebab, jika tidak, hal itu bisa membuat seseorang malas atau sulit beribadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut yang bisa dilakukan umat Islam.

1. Menjaga Mata dari Dosa

Hendaknya seseorang menjaga mata dari pandangan yang membawa kepada dosa, karena mata adalah sebab dari setiap keburukan dan sumber dari segala jenis penyakit.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda,

إِنَّ النَّظَرَ إِلَى مَحَاسِنِ الْمَرْأَةِ سَهُمْ مَّسْمُوْمٌ مِّنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ فَمَنْ تَرَكَهَا أَذَاقَهُ اللَّهُ تَعَالَى طَعْمَ عِبَادَةٍ تَسُرُّهُ.

Artinya: "Sesungguhnya pandangan mata itu (pada wanita) ibarat panah beracun dari busur iblis. Barang siapa yang meninggalkannya karena takut pada Allah, maka Allah memberinya (mampu) merasakan kenikmatan ibadah yang membuatnya senang (melakukan ibadah)."

Mendapatkan kenikmatan dalam beribadah kepada Allah SWT adalah berkah bagi para ahli ibadah. Seorang yang menjaga pandangan dari objek haram, maka dia akan memperoleh kenikmatan beribadah dan taat pada Allah SWT.

2. Menjaga Telinga dari Dosa

Seseorang yang sulit dalam beribadah kepada Allah SWT, hendaklah dia melindungi telinganya dari mendengar hal-hal yang tidak bermanfaat.

Mendengar hal-hal tidak bermanfaat akan memunculkan angan-angan dan bisikan-bisikan setan di dalam hati, sehingga muncul rasa was-was yang menyelimuti dan memenuhi anggota tubuh lainnya. Hal ini membuat hati akan sulit untuk beribadah dengan baik.

Perkataan buruk yang diucapkan seseorang akan terus mengikuti dan tertanam dalam hati. Hati harus terhindar dari perkataan buruk tersebut dengan cara tidak mengingatnya dan meminta perlindungan kepada Allah SWT. Bila hal tersebut tidak dilakukan, akan membawa kepada kerusakan yang semakin lama akan semakin membesar.

3. Menjaga Lisan dari Dosa

Langkah berikutnya bagi seseorang yang sulit dalam beribadah adalah menjaga lisan dan mengendalikannya. Lisan adalah anggota tubuh yang paling sulit untuk dikendalikan dan paling mudah dalam menjerumuskan pada keburukan.

Seperti halnya yang diriwayatkan Abu Sa'id al-Khudri, "Apabila anak Adam (manusia) itu telah bangun di pagi hari, semua anggota tubuhnya memberi peringatan kepada lidah, 'Kami menyerukan kepadamu dengan nama Allah Ta'ala, agar engkau bersikap baik! Sebab, jika engkau bersikap baik, maka kami akan ikut baik pula. Akan tetapi, jika engkau melenceng, maka kami pun ikut melenceng bersamamu."

Ucapan yang keluar dari mulut dapat mempengaruhi anggota-anggota tubuh lainnya, apakah akan membawa pada kebaikan atau justru kesesatan.

4. Menjaga Hati dari Dosa

Menjaga dan memperbaiki hati, karena hati adalah bagian tubuh manusia yang paling berbahaya dan paling sulit untuk diperbaiki.

Salah satu jenis penyakit yang dapat merusak hati adalah panjang angan (thulul amal), ini merupakan penghalang atas segala bentuk kebaikan dan ketaatan. Ini merupakan penyakit yang membawa manusia pada kerusakan.

Beberapa faktor yang bisa merusak hati antara lain panjang angan untuk hidup lama di dunia, iri hati, tergesa-gesa dalam beribadah, dan sombong.

Seperti halnya yang dikatakan Daud ath-Tha'i, "Bagi orang yang takut pada ancaman Allah, maka jarak yang jauh akan menjadi dekat. Dan siapa saja yang panjang angan, maka menjadi buruklah amalannya."

Yahya bin Mu'adz ar-Razi juga mengatakan, "Panjang angan itu penghalang bagi setiap kebaikan, sedang tamak mencegah setiap kebenaran. Kesabaran membawa kepada kemenangan, dan nafsu mengajak kepada setiap keburukan."

5. Menjaga Perut dari Dosa

Seseorang yang sedang menempuh jalan ibadah, hendaklah dia menjaga perut, sebab perut adalah anggota tubuh yang paling besar bahayanya dan sulit untuk diperbaiki.

Seorang hamba diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga perut dari hal-hal haram maupun sesuatu yang berlebihan, jika ingin hidup bermakna dan bermanfaat.

Ketika seseorang makan dalam porsi yang berlebihan, badannya akan terasa berat, matanya mengantuk, dan anggota tubuh sulit digerakkan. Maka, dia kan tertidur pulas dan tidak mendapatkan apa-apa, seperti halnya bangkai yang terkapar dan tak berdaya.

Disebutkan dari Nabi Yahya AS, suatu hari iblis muncul di hadapan sambil membawa suatu barang. Yahya bertanya kepadanya, "Apa ini?"

Iblis menjawab, "Ini adalah nafsu syahwat yang sering aku gunakan untuk memburu anak keturunan Adam (manusia)."

Yahya bertanya lagi, "Apakah hal ini ada pada diriku?"

Iblis Berkata, "Tidak ada, kecuali suatu malam ketika engkau kekenyangan, hingga aku membuatmu berat untuk melaksanakan salat."

Setelah itu, Yahya mengatakan, "Kalau begitu, aku takkan pernah makan sampai kenyang lagi selamanya."

Iblis menjawab, "Aku pun takkan pernah memberi nasihat begini selamanya."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads