Ali bin Abi Thalib RA banyak meninggalkan nasihat kehidupan bagi umat Islam. Salah satunya perkara dosa.
Menurut Sayyidina Ali RA, dosa paling besar adalah dosa yang dianggap ringan. Ia pernah berkata, "Sebesar-besarnya dosa itu ialah dosa yang dianggap ringan oleh pelakunya."
Mengutip buku Samudra Hikmah Ali bin Abi Thalib RA karya Latifatul Umamah, nasihat Ali bin Abi Thalib RA tersebut merupakan ungkapan kehati-hatian dan sebagai peringatan bagi manusia agar tidak meremehkan dosa sekecil apa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dosa itu ibarat bola salju yang menggelinding; semakin lama semakin besar. Dosa yang kita lakukan juga akan menyeret dosa-dosa lainnya," jelas buku tersebut seperti dikutip.
Perkara meremehkan dosa ini juga diterangkan Ibnu Qudamah dalam Kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin. Dijelaskan, dosa kecil bisa berubah menjadi besar ketika seseorang meremehkannya. Sementara itu, kata Ibnu Qudamah, selagi suatu dosa dianggap besar oleh hamba, maka dosa itu menjadi kecil di sisi Allah SWT.
Mengenai hal tersebut, Ibnu Mas'ud mengatakan, "Sesungguhnya orang mukmin itu melihat dosa-dosanya seakan-akan dia sedang berada di kaki gunung. Dia takut itu akan menimpa dirinya, dan sesungguhnya orang yang durhaka itu melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya, lalu dia berkata, 'Cukup begini saja.' Maksudnya cukup dengan menepiskan tangannya."
Perkataan Ibnu Mas'ud tersebut ditakhrij dalam Ash-Shahihain.
Dalam riwayat yang berasal dari Anas dikatakan, "Sesungguhnya kalian benar-benar melakukan berbagai macam perbuatan, yang dalam pandangan kalian lebih kecil daripada sehelai rambut. Andaikan kami mempertimbangkannya pada Rasulullah SAW, maka perbuatan-perbuatan itu termasuk dosa besar." (HR Bukhari)
Selain memberikan nasihat perkara dosa, Ali bin Abi Thalib RA juga memberikan nasihat tentang penyakit yang paling menyulitkan, lisan orang yang berakal, hingga nasihat untuk berdagang kepada Allah SWT jika seseorang jatuh miskin. Berikut sejumlah nasihat Ali bin Abi Thalib RA dirangkum dari sumber yang sama.
- Tidak ada penyakit yang lebih menyulitkan daripada kebodohan.
- Nasihat di tengah khalayak ramai itu adalah suatu celaan.
- Orang yang bahagia ialah orang yang dapat menarik pelajaran dari orang lain.
- Lisan orang berakal itu berada di balik hatinya, sedang hati orang bodoh itu di balik lisannya.
- Pahamilah kabar jika kalian mendengarkannya dengan akal yang penuh dengan pemahaman, bukan akal yang sekadar meriwayatkan. Sesungguhnya periwayat ilmu banyak jumlahnya, sedangkan yang memahaminya sedikit.
- Masa itu terbagi dua: suatu saat kau di atas dan pada saat lain kau di bawah. Maka ketika kau berada di atas, janganlah sekali-kali kau berbuat aniaya. Dan ketika kau berada di bawah, janganlah sekali-kali kau gelisah.
- Janganlah menjadi orang yang mengharap akhirat tanpa amal, dan menunda-nunda tobat karena angan-angan. Kau menyukai orang saleh, namun tidak mau beramal dengan amalan mereka.
- Apabila kau jatuh miskin, berdaganglah dengan Allah, yaitu dengan cara memperbanyak sedekah.
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan