Latar Belakang Umar bin Khattab Tetapkan Awal Tahun Hijriah: Utang Piutang

Latar Belakang Umar bin Khattab Tetapkan Awal Tahun Hijriah: Utang Piutang

Kristina - detikHikmah
Rabu, 19 Jul 2023 16:00 WIB
Ilustrasi Umar bin Khattab
Ilustrasi Umar bin Khattab RA. Foto: Ilustrasi ; Fauzan Kamil/detikcom
Jakarta -

Kalender Hijriah resmi disusun pada era Khalifah Umar bin Khattab RA. Penyusunan ini berawal dari adanya kuitansi utang yang tidak jelas tenggat waktunya.

Hal ini diceritakan oleh Al-Waqidi sebagaimana dinukil Ibnu Katsir dalam Kitab al-Bidayah wan Nihayah. Kala itu, pada bulan Rabiul Awal, Umar bin Khattab RA mendapat laporan kuitansi utang seseorang yang di dalamnya dikatakan bahwa utang itu akan dibayar pada bulan Syakban. Namun, di dalamnya hanya tertera bulan dan tidak dilengkapi tahunnya.

Karena tidak jelas bulan Syakban tahun berapa utang itu akan dibayar, akhirnya Umar bin Khattab RA pun mengumpulkan kaum muslimin dan meminta membuat kalender agar tahu waktu pembayaran utangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Syakban tahun kapan? Tahun ini atau tahun sebelumnya? Atau malah Syakban tahun depan?" kata Umar bin Khattab RA kala itu.

"Buatlah tanggal agar orang tahu kapan janji utang-piutangnya akan dibayar dan diterima," perintahnya kepada kaum muslimin.

ADVERTISEMENT

Sebagian orang kemudian mengusulkan kepada Umar bin Khattab RA agar mengikuti penanggalan yang dibuat oleh orang-orang Persia yang dimulai dengan kematian raja mereka. Jika raja yang bersangkutan meninggal, maka akan dibuat penanggalan baru seiring dengan pergantian raja.

Usulan tersebut mendapat banyak penolakan dari kaum muslimin. Di antara mereka ada yang mengusulkan agar memulai penanggalan dengan mengikuti penanggalan Romawi sejak zaman Alexander. Usulan ini juga tidak disepakati.

Ada juga yang mengusulkan agar permulaan tahun dimulai sejak lahirnya Rasulullah SAW, sebagian lainnya berpendapat agar dimulai sejak diutusnya Rasulullah SAW. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib RA mengusulkan agar penanggalan dimulai dari hijrah Rasulullah SAW dan awal bulan dimulai bulan Muharram karena itu lebih sesuai. Muharram juga menjadi awal bulan Arab.

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Utsman bin Affan RA yang mengusulkan agar kalender Hijriah dimulai pada bulan Muharram karena merupakan bulan mulia. "Jadikanlah Muharram sebagai permulaan tahun. Dia adalah bulan mulia, permulaan bilangan bulan dan waktu manusia pulang dari haji," ucap Utsman bin Affan sebagaimana diceritakan dalam buku Biografi Utsman bin Affan karya Ali Muhammad Ash-Shallabi.

Awal tahun Hijriah akhirnya dimulai pada bulan Muharram dan diakhiri pada bulan Zulhijah. Sehingga, bulan pertama hingga ke-12 dalam kalender Hijriah secara berurutan adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.




(kri/nwk)

Hide Ads