Crane-crane yang sebelumnya menghiasi langit Masjidil Haram sejak proyek perluasan ketiga dimulai, kini sudah diturunkan. Sebab, progress pembangunannya sudah hampir rampung yakni telah mencapai 95 persen.
Tujuan dilakukan perluasan adalah untuk meningkatkan jumlah daya tampung jamaah yang bisa beribadah di waktu bersamaan di sana. Proyek perluasan ketiga telah dimulai sejak 15 tahun lalu tepatnya pada 2010 berkat prakarsa Raja Abdullah.
Sebelum itu, Masjidil Haram juga telah mengalami perluasan. Untuk lebih jelasnya, mari melihat kilas balik pada masa awal Masjidil Haram diperluas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Era Umar bin Khattab
Dilansir detikHikmah dari Zhaenal Fanani dan Dzulkhairi Mohd Noor dalam buku Para Penyokong Muhammad: Generasi Penghulu Syurga mengatakan pada era Khalifah Umar bin Khattab RA, Masjidil Haram sempat mengalami perluasan. Bahkan beberapa rumah di sekitar masjid dibeli olehnya.
Menurut at-Thabari dan Ibnu Athir perluasan ini dilaksanakan pada 17 H setelah melihat semakin banyak umat Muslim yang mengunjungi Masjidil Haram.
Masjdil Haram kemudian menjadi bangunan permanen pada 638 M, sebagaimana dijelaskan oleh Asima Nur Salsabila dalam buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah. Sekitar Kakbah mulai dibangun dinding, meskipun tingginya tidak sampai kepala orang dewasa.
Dalam laman Kementerian Agama RI disebut bahwa pada masa Khalifah Utsman bin Affan juga terjadi perluasan bangunan masjid. Lalu dilanjutkan oleh Abdullah Ibn al-Zubair (692 M) dengan memasang atap di atas dinding yang telah dibangun.
Khalifah Abbasiyah al-MahdΔ« (775-785)
Menurut Ensiklopedia Britannica, perluasan struktur, pemindahan dinding luar sehingga Ka'bah berdiri di tengah halaman dilakukan di masa Khalifah Abbasiyah al-Mahdi. Selain itu, dibangun pula tiang-tiang yang mengelilingi Ka`bah yang ditutup dengan atap dan beberapa menara.
Khalifah Dinasti Turki Utsmani
Beberapa khalifah dari Dinasti Utsmani juga turut andil dalam perluasan Masjidil Haram. Mulai dari Sultan Salim II, dilanjutkan oleh putranya, Sultan Murad III.
Pada masa ini bentuk dasar bangunan Masjidil Haram yang kita lihat saat ini merupakan hasil perluasan pada masa Dinasti Turki Utsmani.
Perluasan Pertama dari Pemerintah Arab Saudi
Melihat catatan detikcom, modernisasi bangunan Masjidil Haram dimulai pada 1955 di bawah pemerintahan Raja Sa'ud. Proyek ini dinamakan dengan Saudi Riwaq. Proyek ini juga menandakan perluasan pertama Masjidil Haram yang dikerjakan oleh pemerintah Arab Saudi.
Saudi Riwaq terdiri dari empat lantai, yakni lantai halaman, lantai dasar, lantai pertama, dan mezzanine. Bangunan ini meluas dari sisi barat ketika Raja Fahd memerintahkan penambahan baru pada Riwaq Saudi dengan sekitar 1.500 kolom yang dilapisi marmer putih.
Bangunan ini disinari dengan lampu gantung khusus dan kolom berlapis marmer berwarna cerah. Bangunan ini juga tersambung ke Abbasid Riwaq. Lalu, ada beberapa gerbang di Saudi Riwaq, di antaranya yang paling terkenal adalah gerbang Raja Abdulaziz, Umrah, dan Al-Fateh.
Lanjut ke halaman berikutnya...