Umar bin Khattab RA adalah salah satu khalifah besar dalam sejarah Islam yang memimpin setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal sebagai pemimpin yang adil, bijaksana, dan berjasa besar dalam memperluas wilayah serta memperkuat pemerintahan Islam.
Masa kekhalifahannya berlangsung dengan membawa banyak perubahan signifikan dalam sistem pemerintahan dan kesejahteraan umat Islam.
Lantas, berapa lama Umar bin Khattab RA memimpin umat Islam sebagai khalifah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khalifah Umar Memimpin Selama 10 Tahun
Dikutip dari buku Khalifah Umar, Pejabat, dan Rakyatnya karya Ahmad Syahirul Alim, Umar bin Khattab RA menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun, dari tahun 634 hingga 644 M.
Ia diangkat sebagai khalifah berdasarkan wasiat Abu Bakar RA sebelum beliau wafat. Penunjukkan Umar sebagai khalifah selanjutnya juga mendapatkan dukungan penuh dari para sahabat Rasulullah SAW.
Umar bin Khattab RA adalah pemimpin yang tegas dan berani, tetapi juga sangat peduli terhadap rakyatnya. Ia rutin berkeliling untuk memastikan kesejahteraan mereka, khususnya bagi yang sakit, kelaparan, atau dalam kesulitan sehingga kepemimpinannya dikenal adil dan memperhatikan kebutuhan umat secara langsung.
Di bawah kepemimpinannya, peradaban Islam berkembang pesat. Pasukan Muslim berhasil menaklukkan dua kekuatan besar yang ada saat itu, yaitu Romawi dan Persia.
Islam di Bawah Kepemimpinan Umar
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, Islam mengalami banyak kemajuan sejak dipimpin oleh Umar bin Khattab RA. Kepemimpinannya membawa perubahan besar bagi kaum Muslim, menjadikan Islam lebih kuat dan berpengaruh dibanding sebelumnya.
Dirangkum dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Fida' Abdilah dan Yusak Burhanudin, berikut ini adalah kemajuan Islam di era kepemimpinan Umar bin Khattab.
1. Perluasan Wilayah Islam
Di masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA, wilayah Islam meluas dari timur hingga barat, mencakup perbatasan India, sebagian Asia Tengah, hingga Afrika Utara.
Banyak kemenangan yang diraih Umar bin Khattab RA, seperti pertempuran di Ajnadin yang menaklukkan Damaskus, kota-kota di Suriah seperti Aleppo, Horn, dan Antiokia.
Umar bin Khattab RA juga merupakan khalifah pertama yang berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dari Patriark ke tangan kaum Muslimin.
Kemenangan lainnya membawa wilayah seperti Irak di Nahawan, Persia di Cadisia, dan Mesir menjadi bagian dari kekhalifahan Islam, serta mempercepat penyebaran Islam ke berbagai belahan dunia.
2. Memperbaiki Pemerintahan
Umar bin Khattab RA melakukan berbagai reformasi pemerintahan, seperti membagi negara menjadi beberapa provinsi, mengadakan patroli untuk menjaga keamanan, mendirikan baitul mal sebagai kas negara, dan menunjuk hakim di setiap wilayah.
Ia juga membentuk dewan musyawarah yang beranggotakan para sahabat yang layak dipilih menjadi khalifah, termasuk Utsman bin Affan RA, Ali bin Abi Thalib RA, Zubair bin Awwam RA, Sa'ad bin Abi Waqas RA, Abdurrahman bin Auf RA, dan Thalhah bin Ubaidillah RA.
3. Penetapan Kalender Hijriah
Jasa lain dari Umar bin Khattab RA adalah menetapkan kalender Hijriah sebagai pengganti kalender Masehi yang digunakan sebelumnya.
Kalender Masehi dibuat oleh kaum Nasrani, sehingga Umar bin Khattab RA ingin umat Islam memiliki kalender tersendiri.
Kalender Hijriah akhirnya ditetapkan, dimulai dari peristiwa hijrah Rasulullah SAW ke Madinah, yang dianggap Umar sebagai titik awal kemenangan Islam.
4. Menjaga Al-Qur'an
Umar bin Khattab RA berperan penting dalam menjaga Al-Qur'an. Meski Al-Qur'an dibukukan pada masa Utsman bin Affan RA, inisiatif pengumpulannya sudah dimulai pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq RA atas dorongan Umar bin Khattab RA.
Kekhawatiran Umar muncul setelah melihat banyak penghafal Al-Qur'an gugur dalam pertempuran, sehingga ia mengusulkan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an agar tetap terjaga bagi generasi mendatang.
5. Salat Tarawih 20 Rakaat
Pelaksanaan salat tarawih sebanyak 20 rakaat dimulai pada masa Umar bin Khattab RA. Awalnya, ia mengusulkan hal ini kepada para sahabat, dan mereka sepakat.
Sejak saat itu, beberapa kaum Muslimin melaksanakan salat tarawih 20 rakaat di bulan Ramadan, tradisi ini terus berlanjut pada masa khalifah-khalifah selanjutnya, kecuali pada masa Umar bin Abdul Aziz.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina