Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyebut Prof KH Ali Yafie sebagai salah satu manusia istimewa dan terbaik yang dimiliki bangsa ini. Sebab ulama dan cendekiawan muslim itu punya banyak kontribusi secara signifikan dalam kehidupan masyarakat dan kebangsaan.
Tokoh kelahiran Wani-Donggala Sulawesi Tengah pada 1 September 1926 dan wafat pada 25 Februari 2023 di RS Premier Bintaro itu juga disebutnya sebagai sosok berintegritas dan rendah hati.
"Manusia terbaik adalah orang yang berusia panjang dan amalnya baik," kata Wapres Maruf Amin mengutip sebuah hadis. Ia menyampaikan hal itu dalam sambutan melalui rekaman video di acara peluncuran buku "KH Ali Yafie Membumikan Pesan Langit", Minggu (25/6/2023). Buku setebal 546 halaman itu diinisiasi antara lain oleh aktivis Malari 1974 Hariman Siregar, wartawan senior yang juga penulis puluhan buku, Bambang Wiwoho, dan Helmy Ali Yafie (putra KH Ali Yafie).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut diluncurkan dalam kesempatan yang sama buku "Bertasawuf, Mengolah Karsa, Rahsa, Cipta" karya B. Wiwoho dengan pengantar Prof Ali Yafie.
Aktifvitas Ali Yafie di PBNU dan ICMI, menurut Maruf Amin, salah satu bukti sumbangsihnya. Fiqih sosial untuk membumikan ajaran-ajaran Islam juga merupakan salah satu warisan Ali Yafie di dunia pemikiran, sekaligus membuktikan kedalaman agamanya.
"Saya mengenal dengan baik pribadi beliau, beliau senantiasa santun dalam menyikapi perbedaan, namun tetap tegas saat menyaksikan pelanggaran atas prinsip-prinsip keagamaan dan kehidupan. Dan memang sangat layak menjadi panutan termasuk oleh generasi muda," ujar KH Wapres Maruf Amin.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan menyatakan bahwa salah satu kontribusi KH Ali Yafie adalah pendirian Bank Muamalat dan Asuransi Takaful. Keahlian Ali Yafie dalam bidang ekonomi syariah, kata Indra, memberikan kontribusi bagi perkembangan Bank Muamalat sebagai pertama murni syariah dan mewujudkan prinsip-prinsip perbankan syariah hingga kini.
Sebagai catatan, Ali Yafie adalah anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Muamalat, 1995-1999. Lalu dia menjabat Ketua DPS periode 1999-2000.
![]() |
Prof Ali Yafie juga pernah menjadi Ketua Umum MUI mulai 11 Februari 1999, menggantikan almarhum K.H. Hasan Basri (Ketua Umum MUI, 1984 - 1998). Dia merintis karir sebagai pegawai negeri dengan menjabat Kepala Kantor Urusan Agama di Makassar, Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar (1959-1962) dan Kepala Inspektorat Peradilan Agama Wilayah Indonesia Bagian Timur (1962 - 1966).
Pernah mengajar di IAIN Alauddin Ujung Pandang Cabang Jakarta, Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin (1966 - 1971). Ali Yafie juga menjadi Guru Besar IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Guru Besar Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, serta Guru Besar Kajian Islam Terpadu (Dirasah Islamiyah) Universitas Islam Asy-Syafi'iyah (UIA) Jakarta. Pernah menjabat Rektor IIQ Jakarta.
Acara yang berlangsung di Auditorium BJ Habibie, Muamalat Tower itu antara lain dihadiri Ibu Shinta Nuriyah (isteri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid), Prof Jimly Asshiddiqie (mantan ketua MK), Dipo Alam (mantan Sekretaris Kabinet pemerintahan SBY-Boediono), Wakil Ketua MUI Anwar Abbas, Adi Warman Karim (pakar ekonomi syari'ah) dan cendekiawan NU Ulil Abshar Abdalla.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim