Surat Al Baqarah ayat 125 berisi tentang Allah yang menyebut Ka'bah sebagai tempat berkumpul dan menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat salat. Seperti yang diketahui, Ka'bah merupakan bangunan suci bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Letak Ka'bah sendiri yaitu di tengah Masjidil Haram, Kota Makkah. Ka'bah juga sering disebut sebagai baitullah atau rumah Allah.
Mulanya, Ka'bah dibangun dengan dua pintu yang terletak di atas tanah. Lalu, dilakukan renovasi terhadap bangunan tersebut ketika Rasulullah SAW berusia 30 tahun karena banjir, seperti dijelaskan dalam buku Menggapai Cinta-Mu susunan Fitri Gurnitasari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, pintu Ka'bah diubah menjadi satu dan Hijr Ismail tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka'bah. Pintu itu posisinya dibuat lebih tinggi agar hanya pemuka Quraisy yang bisa masuk, sebab kala itu suku Quraisy sangat dimuliakan penduduk Arab.
Lantas, apa makna yang sebenarnya terkandung dalam surat Al Baqarah ayat 125 mengenai Ka'bah?
Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 125
وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
Arab latin: Wa iż ja'alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud,"
Dalam Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), dikatakan bahwa surat Al Baqarah ayat 125 menjelaskan tentang Allah yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin agar mengingat ketika Dia menjadikan Ka'bah tempat berkumpulnya manusia sekaligus tempat yang aman. Kaum muslimin dari berbagai penjuru mengunjungi Ka'bah untuk melaksanakan ibadah haji.
Manusia akan merasa tentram jika berada di sekitar Ka'bah. Setelah kembali ke Tanah Air, hati dan jiwa mereka yang melaksanakan haji akan tertarik dan berkeinginan kembali ke Tanah Suci.
Maksud dari Ka'bah sebagai tempat yang aman ialah tanah yang berada di sekitar Masjidil Haram merupakan tempat yang aman bagi mereka. Sejak dulu, orang-orang Arab mengagungkan dan menyucikan tempat tersebut.
Dahulu, orang-orang Arab terkenal dengan sifatnya yang kerap menuntut bela atas orang atau kabilah yang membunuh, menyakiti serta menghina keluarganya. Di mana saja mereka akan temui orang atau kabilah tersebut, lalu menuntut pembalasan.
Tetapi, jika mereka menemuinya di Tanah Haram, mereka enggan mengganggu sedikit pun. Sejak dahulu, banyak orang-orang Arab atau dari bangsa lain yang berusaha menguasai Tanah Haram atau untuk merusak Ka'bah.
Namun atas kuasa Allah, usaha mereka selalu digagalkan. Seperti halnya Raja Abrahah dengan tentaranya yang ingin menguasai Tanah Haram dan Ka'bah.
Kemudian, surat Al Baqarah ayat 125 turut menjelaskan tentang Maqam Ibrahim yang dijadikan tempat salat. Maqam Ibrahim adalah tempat berpijak Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah.
Perintah yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim dan Ismail dalam mendirikan Ka'bah senantiasa untuk menentramkan hati kaum muslimin dalam menghadapi keingkaran kaum-kaum musyrik, dikatakan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW sama dengan agama yang disampaikan Nabi Ibrahim.
Adapun, perintah Allah untuk membersihkan Ka'bah berupa kiasan. Maksud dari membersihkan ialah suci dari segala benda yang hukumnya najis, seperti kotoran dan lain sebagainya. Selain itu, kiasan lainnya adalah membersihkan dari segala macam perbuatan yang mengandung unsur syirik, menyembah berhala dan perbuatan-perbuatan terlarang lainnya.
Penamaan Ka'bah sebagai rumah Allah bukan berarti Dia tinggal di dalamnya. Namun, Ka'bah dijadikan rumah Allah yang artinya tempat beribadah kepada-Nya.
Menurut Tafsir Al Mishbah oleh M Quraish Shihab, dalam surat Al Baqarah ayat 125 dijelaskan tentang keterlibatan Nabi Ibrahim bersama Ismail membangun dan membersihkan Kakbah. Selain itu, perintah tentang membersihkan rumah Allah harus diingat oleh umat Islam kapan dan di manapun.
Dengan demikian, bukan hanya di Makkah yang harus dijaga dan dipelihara kebersihannya, melainkan juga setiap rumah Allah meski kedudukan dan fungsinya tidak sama dengan Ka'bah.
Selain surat Al Baqarah ayat 125, surat-surat lainnya bisa dibaca dalam fitur Qur'an Online detikHikmah.
(aeb/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!