2 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah 285-286 dan Terjemahannya

2 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah 285-286 dan Terjemahannya

Kristina - detikHikmah
Rabu, 29 Jan 2025 12:00 WIB
Muslim woman reading from the quran stock photo
Foto: Getty Images/iStockphoto/evrim ertik
Jakarta -

Sebuah hadits menyebut 2 ayat terakhirsurat Al Baqarah melindungi orang yang membacanya pada suatu malam. Ayat yang dimaksud adalah ayat 285 dan 286.

Keutamaan ini disebutkan dalam Ash-Shahihain dari riwayat Abu Mas'ud Al-Badri sebagaimana dinukil Imam an-Nawawi At-Tibyan fi Adab Hamalah Al-Qur'an yang diterjemahkan Masturi Irham dan Ahmad Atabik. Rasulullah SAW bersabda,

الْآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Barang siapa membaca 2 ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam suatu malam, maka kedua ayat tersebut mencukupinya (melindunginya)." (HR Bukhari dan Muslim)

Sejumlah ulama mengatakan maksud "mencukupinya" dalam hadits tersebut adalah mencukupinya dari menunaikan salat malam. Sedangkan para ulama mainnya mengatakan maksudnya melindunginya dari perkara yang tidak menyenangkan pada malam tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam hadits lain yang sanadnya dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kriteria Imam Bukhari dan Muslim, membaca ayat-ayat terakhir surat Al Baqarah disebut orang yang paling cerdas.


"Aku belum pernah melihat seseorang yang cerdas tidur sebelum membaca tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah." (HR Ad-Darimi dalam Musnad-nya, Ibnu Adh-Dharis dalam Fadha'il Al-Qur'an, dari riwayat Ali bin Abi Thalib RA)

Hadits-hadits tersebut menjadi sandaran anjuran membaca 2 ayat terakhir surat Al Baqarah. Berikut bacaan Arab, latin, dan artinya.

2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah sebelum Tidur

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦

Latin: Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu'minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā'ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami'nā wa aṭa'nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u).

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasīnā au akhṭa'nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣran kamā ḥamaltahū 'alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa'fu 'annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal qaumil-kāfirīn(a).

Artinya: Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir."

Asbabun Nuzul Ayat 285-286, 2 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah

Menurut sebuah hadits dalam Al-Lu'lu wa Al-Marjan karya Brilly El-Rasheed, 2 ayat terakhir surat Al Baqarah berkenaan dengan kesedihan para sahabat setelah turun Al Baqarah ayat 284.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, setelah turun surat Al Baqarah ayat 284, para sahabat merasa sedih, "Wahai Rasulullah, kami tidak sanggup melaksanakan ayat ini." Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kalian ingin seperti apa yang dikatakan Ahli Kitab sebelum kalian," "Kami mendengar dan mengingkari," katakan, "Kami mendengar dan taat, ampuni kami ya Tuhan kami. Dan kepada-Mu lah tempat kami kembali." setelah para sahabat terbiasa dengan bacaan tadi, turunlah ayat ini. (Musnad Ahmad dan Shahih Muslim)

Wallahu a'lam.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads