"Alhamdulillah, pagi ini, PBNU mendapatkan kehormatan kunjungan dari PP Muhammadiyah yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Haedar Nashir dengan rombongan yang cukup lengkap," kata Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Gus Yahya, begitu ia kerap disapa, juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir atas kunjungannya tersebut.
"Kami berterima kasih kembali atas kunjungan ini. Mudah-mudahan ini menjadi kunjungan berkah," ujarnya.
4 Poin Penting Bahasan Pertemuan PBNU dan PP Muhammadiyah
1. Kerja Sama Organisasi
Gus Yahya menyatakan, sudah banyak keharmonisan di antara PBNU maupun PP Muhammadiyah. Di samping itu, dialog hingga pertemuan juga sudah banyak dilakukan oleh keduanya.
Menurutnya, sudah waktunya untuk PBNU dan PP Muhammadiyah untuk melakukan kerja sama yang konkrit.
"Sudah saatnya NU dan Muhammadiyah ini melakukan hal-hal yang lebih konkrit sebagai kerja bersama antara kedua organisasi," beber Gus Yahya.
"Dari pihak kami sendiri PBNU secara terus terang menyampaikan kepada Haedar bahwa kami butuh banyak belaiar dari Muhammadiyah tentang kebutuhan-kebutuhan ril dari organisasi," sambung dia lagi.
Kebutuhan organisasi yang dimaksud Gus Yahya ini mencakup pengelolaan lembaga, lembaga layanan, pengelolaan penataan organisasi, dan lainnya.
2. Kepemimpinan Moral di Pemilu 2024
Pembahasan yang disinggung dalam pertemuan keduanya menyangkut kebutuhan kepemimlunan moral dalam berpolitik. Tujuannya, kata Gus Yahya, agar segala sesuatu tidak hanya diklaim oleh kepentingan-kepentingan pragmatis.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menambahkan, dibutuhkan visi, arah moral, dan visi kebangsaan yang kokoh agar Pemilu 2024 tidak hanya bersifat politik kekuasaan semata.
"Siapapun nanti yang terpilih baik di eksekutif dan legislatif, betul-betul kepemimpinan yang tahu benar-salah, baik-buruk, pantas-tidak pantas dalam berpolitik,"
"Sehingga, tidak bersifat siapa dapat apa dan bagaimana caranya. Dan ini sangat krusial," lanjut dia lagi.
3. Ekonomi Berkeadilan di Pemilu 2024
Berdasarkan pernyataan Haedar, bahasan ekonomi berkeadilan perlu menjadi konsen utama dalam Pemilu 2024 mengingat perekonomian Indonesia masih berada di bawah. Terutama setelah adanya pandemi.
"Kita bersepakat untuk terus mendorong negara ini ekonomi berkeadilan di samping keadilan yang lain tapi fokus bahwa ekonomi berkeadilan yang bisa memberdayakan, membebaskan, dan mensejahterakan rakyat," katanya.
"Itu perlu menjadi konsen kontestasi politik ke depan agar tidak sekadar bagi-bagi kekuasaan. Rakyat itu yang harus kita sejahterakan," kata dia lagi.
4. Komitmen Memandu Umat
Terakhir, Haedar menjelaskan, kedua organisasi sepakat untuk memandu umat dalam konteks keagamaan. Tujuannya untuk mencapai umat yang cerdas, damai, bersatu, dan maju
kehidupannya.
"Tugas kami sebagai ormas besar berada di garis depan memandu umat seperti itu," tuturnya.
PP Muhammadiyah mengunjungi kantor PBNU yang berlokasi di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Kamis (25/5/2023). Kunjungan ini disebut sebagai kunjungan balasan setelah PBNU mengunjungi kantor PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta beberapa waktu lalu.
Rombongan PP Muhammadiyah yang dipimpin Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir diterima langsung oleh Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan jajaran pengurus harian lainnya.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana