Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berpesan kepada kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih agar sudah selesai dengan dirinya sendiri. Haedar juga mengingatkan agar jangan tersandera dukungan politik.
Haedar meminta para kepala daerah yang terpilih secara demokratis lewat Pemilu harus betul-betul menjalankan mandat konstitusi dengan jujur, amanah, terpercaya.
"Selain itu mengutamakan kepentingan warga, rakyat di atas kepentingan diri, kroni dan apapun yang selama ini terkait dengan dirinya," kata Haedar Nashir kepada wartawan di TPS 005, Rukeman, Gatak, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua itu agar tercipta budaya baru, suasana baru hingga ekosistem politik baru di tengah-tengah masyarakat. Di mana kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih betul-betul berjiwa negarawan, berjiwa pahlawan yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.
"Bahkan, ajakan saya, semuanya harus mendeklarasikan selesai dengan dirinya, selesai dengan keluarganya," ucapnya.
Sebab, Haedar menilai pemicu penyimpangan kekuasaan oleh kepala daerah bermula dari belum selesainya dengan diri sendiri. Hal ini berimbas pada timbulnya korupsi dan hal negatif lainnya.
"Karena setiap penyimpangan kekuasaan, setiap praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, apalagi yang menyangkut materi itu bermula dari para pejabat publik, pejabat negara belum selesai dengan dirinya," ujarnya.
"Bahkan ada utang-utang yang harus dibayar dengan dukungan-dukungan politik yang semestinya tidak menyandera dirinya," lanjut Haedar.
Haedar menyebut aspirasi rakyat jauh lebih mahal daripada semua itu. Dia berharap para kepala daerah yang terpilih bisa mewujudkan good dan clean government (pemerintahan yang baik dan bersih).
"Kedua, pertaruhannya adalah aset, kekayaan negara di setiap daerah dan otoritas atas nama otonomi daerah itu sangat besar," katanya.
Menurutnya, jika para kepala daerah tidak menjalankan fungsi good dan clean government bahkan melakukan penyimpangan taruhannya ada pada kekayaan alam hingga sumber daya daerah. Apalagi banyak APBN sekarang mengalir ke daerah-daerah.
"Jadi itulah pesan kami, dan kami percaya masih ada banyak kepala-kepala daerah yang menjadi contoh, menjadi teladan memimpin daerahnya dengan spirit para pendiri bangsa sebagai para negarawan di daerahnya," ujarnya.
(ams/aku)