Surah An Naml: Bacaan Arab, Asbabun Nuzul, dan Isi Kandungan

al-quran hikmah — Ilustrasi Al-Qur'an surah An Naml. Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri

Jakarta -

Surah an-Naml merupakan surah ke-27 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 93 ayat.

Surat an-Naml termasuk golongan surah Makkiyah atau diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Asbabun Nuzul Surah An Naml

Menurut M. Quraish Shihab di dalam Al-Qur'an dan Maknanya, surah an-Naml artinya "semut". Ada juga yang menamainya surah al-Hud-Hud karena kedua binatang itu (semut dan burung hud-hud) disebut dalam surah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, lanjut M. Quraish Shihab, surah an-Naml dikenal juga dengan "Surah Sulaiman". Nama ini disematkan karena di dalamnya memuat kisah Nabi Sulaiman AS dengan sedikit lebih rinci dibandingkan uraian dalam surah lain.

Isi Kandungan Surah An Naml

Prof. Dr. M. Yunan Yusuf dalam Tafsir Juz 20: Al-Qawiyyu al-Amin menjelaskan bahwa pada akhir surah an-Naml Allah SWT akan memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya sehingga semua manusia pasti menerima kebenaran dari tanda-tanda itu.

Surah an-Naml dimulai dengan menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah Kitabun Mubin, kitab yang jelas dan sekaligus menjelaskan serta tiada keraguan padanya sedikitpun.

Bahwa orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, maka Allah SWT akan menjadikan perbuatan-perbuatan mereka yang buruk terasa indah, sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan.

Al-Qur'an yang berfungsi jelas dan menjelaskan hal tersebut, diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia.

Setelah menyebut Nabi Muhammad SAW yang memperoleh wahyu Al-Qur'an, secara berurutan kemudian surah an-Naml berkisah tentang Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Saleh AS, dan Nabi Luth AS.

Surah An-Naml diawali dengan fawatihus suwar yang mirip, yakni huruf muqaththa'ah, huruf ط - س - م dengan rincian surah an-Naml mempergunakan huruf ط - س

Hal yang sama turut dijelaskan oleh Syekh Nasir Makarim Syirazi dalam Tafsir Al-Amtsal (Jilid I) mengenai huruf muqaththa'ah.

Bukti hidup penafsiran huruf-huruf muqaththa'ah adalah sebuah riwayat dari Ali ibn Husain al-Sajjad yang berkata, "Quraisy dan Yahudi mendustakan Al-Qur'an. Mereka berkata, 'Itu adalah sihir yang nyata dan sengaja dibuat.' Lalu Allah SWT berfirman, 'Alif Lam Mim. Itulah kitab....' "Wahai Muhammad, inilah kitab yang Aku turunkan kepadamu itu berasal dari huruf-huruf muqaththa'ah yang di antaranya adalah Alif Lam Mim dan semisalnya, yang berasal dari huruf-huruf kalian (Hijaiyah), maka datangkanlah hal yang serupa jika kalian benar.

Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 3 mengatakan bahwa surah an-Naml merupakan penyempurnaan dari surah yang telah lalu.

Selain menjelaskan mengenai kisah nabi-nabi yang sudah dikemukakan dalam surah sebelumnya, dalam surah ini ditambahkan kisah Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS.

Pada beberapa tempat dijelaskan sebagian kisah yang telah lalu secara lebih luas yaitu seperti kisah Nabi Luth AS dan Nabi Musa AS.

Surah ini mengandung penenang bag hari Rasulullah SAW atas penderitaan-penderitaan yang beliau alami akibat tekanan kaum kafir Quraisy.