Bacaan Kalimat Tammah untuk Usir Setan dan Gangguan Gaib

Bacaan Kalimat Tammah untuk Usir Setan dan Gangguan Gaib

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 01 Okt 2025 20:00 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa. Foto: Getty Images/Gogosvm
Jakarta -

Allah SWT sudah memberi peringatan bahwa jin dan setan dapat menyesatkan manusia bila tidak berhati-hati. Peringatan ini disebutkan langsung dalam Al-Qur'an.

Dalam Surah Al-Jin ayat 6 disebutkan:

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Wa annahū kāna rijālum minal insi ya'ūżūna birijālim minal-jinni fa zādūhum rahaqā(n).

Artinya: Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.

ADVERTISEMENT

Ayat ini menjadi pengingat bahwa jin bisa menjerumuskan manusia. Tidak sedikit yang berusaha menggoda, menampakkan diri, bahkan merasuki tubuh sehingga muncul rasa takut dan iman melemah.

Dalam menghadapi kondisi seperti itu, Rasulullah SAW diajarkan sebuah doa khusus oleh Malaikat Jibril, yaitu kalimat tammah. Simak bacaan kalimat tammah lengkap berikut ini.

Bacaan Kalimat Tammah Lengkap

Berdasarkan keterangan dalam buku Gus Dewa Menjawab karya Gus Dewa, berikut teks lengkap kalimat tammah dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ

Arab latin: A'ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ'i, wa min syarri ma ya'ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara'a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thârinin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.

Artinya: Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampauinya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Dzat yang Maha Penyayang." (HR Malik, Nasa'i, dan Thabrani dari Ibnu Mas'ud RA)

Kisah di Balik Kalimat Tammah

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) terdapat sebuah riwayat dari Ibnu Mas'ud mengenai peristiwa yang melatarbelakangi doa ini. Suatu malam, Rasulullah SAW didatangi oleh jin ifrit yang membawa obor api. Ada pula riwayat lain yang menyebut kejadian tersebut berlangsung pada malam Isra Mi'raj.

Rasulullah kemudian membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, namun jin itu justru semakin mendekat tanpa gentar. Pada saat itulah Malaikat Jibril berkata kepada Nabi,

"Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka jin itu akan jatuh tersungkur dan obornya padam?" (HR Malik, an-Nasa'i, ath-Thabrani, dan yang lain).

Setelah itu, Malaikat Jibril mengajarkan doa tersebut. Rasulullah pun segera membacanya. Seketika jin ifrit itu tersungkur, dan obor api yang dibawanya padam dengan sendirinya. Kalimat yang dibacakan Nabi itulah yang kemudian dikenal sebagai kalimat tammah.




(inf/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads