Pernah Capai 231 Ribu, Ke Mana Hilangnya Kuota Jemaah Haji Indonesia?

Pernah Capai 231 Ribu, Ke Mana Hilangnya Kuota Jemaah Haji Indonesia?

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 01 Okt 2025 17:43 WIB
Agus Maftuh Abegebriel, Dubes RI untuk Arab Saudi
Agus Maftuh Abegebriel, Mantan Dubes RI untuk Arab Saudi (Foto: Rakean R Natawigena / 20detik)
Jakarta -

Indonesia pernah mendapatkan kuota haji hingga 231 ribu jemaah pada 2019. Namun kini, kuota yang diperoleh hanya 221 ribu. Ke mana hilangnya 10 ribu kuota itu?

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengungkap bahwa pada 2019 Indonesia tercatat mendapat kuota resmi sebesar 231 ribu jemaah. Rinciannya, 214 ribu untuk haji reguler atau Mission Quota dan 17 ribu untuk haji plus atau Company Quota.

"Jumlah tersebut masih ditambah dengan Member Quota atau yang dikenal dengan visa mujamalah (Courtesy Visa) atau di Indonesia lebih populer dengan sebutan furada sebanyak 4.200. Jadi total visa haji resmi pada tahun tersebut adalah 235.200 jamaah haji," tulis Agus Maftuh, dalam kolomnya yang tayang di detikHikmah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada pula jemaah yang berhaji menggunakan visa non-haji seperti visa ziarah (kunjungan) dan visa amal (kerja). Jumlahnya diperkirakan mencapai 7.500 orang.

ADVERTISEMENT

"Jadi total jamaah haji Indonesia tahun tersebut sekitar 242.000 jamaah," ujarnya.

Agus menjelaskan, 2019 juga menjadi tahun pertama penerapan UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Saat itu, komposisi ditetapkan 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen haji khusus, termasuk kuota tambahan 10 ribu.

"Realitanya tahun tersebut dengan komposisi 92,7 persen untuk reguler sisanya haji khusus. Ada kelebihan 0,7 persen untuk haji reguler," kata dia.

Lebih jauh, Agus juga sempat mengirim surat kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) atas nama Presiden Joko Widodo, berisi permintaan tambahan kuota haji sebanyak 29 ribu. Targetnya, agar total kuota mencapai 250 ribu jemaah dengan prioritas lansia.

"Kenapa minta kuota haji kepada Khadimul Haramain Raja Salman? Ya karena tempat kuota haji ada di Istana Raja, al-Diwan al-Malaki, Royal Court bukan di kantor lain. Loby kuota haji hanya efektif di Diwan Malaki," ujar Agus.

Menurutnya, perhatian Raja Salman terhadap jemaah haji Indonesia sangat besar. Ia bahkan memberi perlakuan istimewa dengan menugaskan putranya, Pangeran Faisal bin Salman, untuk menyambut langsung kedatangan jemaah haji Indonesia.

Namun demikian, Agus mengaku tak mengetahui alasan turunnya kuota haji Indonesia menjadi 221 ribu pada musim haji berikutnya.

"Pertanyaannya kenapa di musim haji berikutnya kuota Indonesia di angka 221.000 padahal sebelumnya sudah di angka 231.000? Ke mana hilangnya 10.000 kuota? Jawabannya: saya tidak tahu, akhir tahun 2021 saya sudah purna tugas sebagai pelayan WNI dan jamaah haji Indonesia setelah 6 tahun berada di Riyadh," pungkas Agus.




(hnh/erd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads