Kiamat akan tiba usai Malaikat Israfil meniup sangkakala atas perintah Allah SWT. Tiupan disebut berlangsung sebanyak tiga kali.
Peristiwa datangnya kiamat yang ditandai dengan tiupan sangkakala dijelaskan dalam Al-Qur'an dan sejumlah hadits. Salah satunya dalam surah an-Naml ayat 87. Allah SWT berfirman,
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri."
Dalam surah Al Muddassir ayat 8-10 Allah SWT juga berfirman,
فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ ٨ فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ ٩ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ ١٠
Artinya: "Apabila sangkakala ditiup, hari itulah hari yang sulit, (yang) tidak mudah bagi orang-orang kafir."
Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin menukil sebuah hadits yang menyebut bahwa Malaikat Israfil sudah siap menunggu perintah dari Allah SWT untuk meniup sangkakala. Rasulullah SAW bersabda,
"Bagaimana aku merasa nikmat, sedang petugas sangkakala telah memasukkan tanduk (sangkakala) ke dalam mulutnya, memiringkan dahinya, dan mendengarkan dengan telinga. Ia menunggu kapan disuruh, lalu ia meniup." (HR At-Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri RA, dan dikatakan statusnya hasan)
Bentuk Sangkakala Seperti Tanduk
Sangkakala berbentuk seperti tanduk, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Al-Yawm al-Akhir fi al-Qur'an al-'Azhim wa al-Sunnah al-Muthahharrah karya Abdul Muhsin al-Muthairi. Rasulullah SAW pernah mendefinisikan sangkakala (al-shur) sebagai tanduk yang ditiup. Pendapat ini mengacu pada riwayat yang berasal dari 'Abdullah ibn 'Amr.
Diriwayatkan, suatu hari, seorang Badui datang menghadap Nabi, lalu bertanya, "Apakah al-shur itu, Rasulullah?" Beliau menjawab, "Sangkakala (al-shur) adalah tanduk yang ditiup." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Arna'uth dalam Jami' al-Ushul)
Adapun, Al-Mujahid dalam Fath al-Bari mengatakan bahwa sangkakala berbentuk seperti terompet dan Ibnu Manzhur mengatakannya berbentuk tanduk. Demikian halnya dengan Muqatil yang menyebut bahwa sangkakala adalah tanduk.
Terkait besarnya sangkakala, ada yang menyebut sangat besar, bahkan diameternya selebar langit dan bumi. Namun, hanya Allah SWT yang mengetahui hal ini secara pasti.
Akan Ada 3 Tiupan Sangkakala
Dalam sejumlah riwayat dan pendapat para ahli tafsir dikatakan, Malaikat Israfil akan meniup sangkakala tiga kali. Menurut pendapat yang mendekati kebenaran, sebagaimana dikatakan Ibnu al-'Arabi, Ibnu Katsir, Ibnu Taimiyah, al-Safarini, dan sejumlah ulama lain, tiupan pertama adalah tiupan ketakutan (al-faza') yang berbeda dengan tiupan kematian, kemudian tiupan kematian (al-sha'iq), dan terakhir tiupan kebangkitan (al-ba'ts).
Jarak antara tiupan sangkakala pertama dan berikutnya disebut selama 40. Dalam Ihya Ulumuddin diterangkan selama 40 tahun.
Pada tiupan yang terakhir, seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan digiring menuju Padang Mahsyar. Di tempat itulah manusia dimintai pertanggungjawaban atas amal dan perbuatannya semasa hidup di dunia.
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi