Di bulan Dzulhijjah, muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji juga ingin memperoleh keutamaan dan pahala dari Allah SWT. Sebab, di antara amalan sunnah yang dapat dilaksanakan adalah puasa Tarwiyah.
Ahmad Sarwat, Lc., MA melalui bukunya Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan mengemukakan puasa Tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa pada hari Tarwiyah hukumnya sunnah, berdasarkan ucapan riwayat Hafshah binti Umar bin Khattab kala menjelaskan amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah,
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)
Mengutip Sultan Abdillah dalam Risalah Puasa, puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, hanya disunnahkan bagi muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.
Adapun berpuasa pada kedua hari tersebut (tanggal 8 dan 9) bagi mereka yang menunaikan haji, hukumnya adalah khilaaful aulaa (menyalahi yang lebih utama). Bahkan menurut Imam Nawawi hukumnya makruh.
Baca juga: Bolehkah Puasa Syawal Digabung Ayyamul Bidh? |
Niat Puasa Tarwiyah dalam Arab, Latin, dan Artinya
Mengutip buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari susunan Dr. Muh. Hambali, berikut lafaz niat puasa Tarwiyah yang dapat dilafalkan dalam hati:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَّةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
atau, muslim juga bisa membaca niat berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Seperti yang terpapar pada penjelasan di atas, puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pelaksanaan puasanya juga sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan hawa nafsu dan menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa.
Karena puasa Tarwiyah merupakan sunnah, maka jika lupa niat pada malam harinya, bisa berniat di pagi hari sampai sebelum waktu Dzuhur, selagi belum makan atau minum apapun dan tidak mengerjakan perkara yang membatalkan lainnya.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah punya keistimewaan besar yakni bisa menghapus dosa setahun, tentunya dengan izin Allah SWT. Hal ini termuat dalam hadits yang diriwayatkan Abu Syekh Al-Isfahani & Ibnun Najar, "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun."
Selain itu, sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Abbas juga menguatkan puasa Tarwiyah sebagai amalan yang patut untuk dikerjakan dan punya keutamaan. Menukil buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW menuturkan:
مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ أَحَبُّ إِلَى اللهُ -عَزَّ وَجَلَّ - مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ، يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ : وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ، وَمَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ
Artinya: "Tidak ada hari-hari di mana amal kebajikan lebih disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini." Maksudnya hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, meski dibandingkan dengan berjihad di jalan Allah sekalipun?" Beliau menjawab, "Meskipun dibandingkan dengan berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang berjuang dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak satu pun di antara keduanya itu yang kembali (mati syahid)." (HR Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah & Abi Dawud)
Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah dalam buku Al-Jami' fii Fiqhi An-Nisa' turut menyebut puasa sebagai amalan yang bisa dilaksanakan pada sembilan hari awal Dzulhijjah. termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Kecuali hari kesepuluhnya karena bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
Lebih lanjut dijelaskan, sunnah pula pada hari-hari tersebut untuk bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT, dengan amal baik apa saja lantaran Dia melipatgandakan pahala untuk itu.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Cara Praktis Buka 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an