Keutamaan Puasa di Bulan Syawal bagi Umat Islam, Apa Saja?

Keutamaan Puasa di Bulan Syawal bagi Umat Islam, Apa Saja?

Kholida Qothrunnada - detikHikmah
Rabu, 26 Apr 2023 09:30 WIB
Puasa adalah jalan sunyi. Ibadah dan amalannya tidak terdeteksi oleh diri sendiri atau khalayak ramai. Hanya Allah yang mengetahui dan menimbang amalan selama Ramadan.
Ilustrasi seseorang sedang berdoa saat puasa di bulan Syawal. Foto: REUTERS/MOHAMMAD PONIR HOSSAIN
-

Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 22 April 2023, kemarin. Artinya, puasa bulan Syawal 2023 bisa dilakukan sejak sehari setelah Lebaran di tanggal 2 Syawal, atau tepatnya hari ini.

Idealnya, puasa Syawal dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut yakni dari tanggal 2-7 Syawal. Bisa juga secara terpisah namun tetap pada bulan Syawal.

Sunnah puasa Syawal juga sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, karena memiliki keutamaan yang mendatangkan banyak pahala. Simak penjelasannya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Puasa Syawal

Dilansir dari laman NU Online, berikut merupakan beberapa keutamaan dari puasa di bulan Syawal:

1. Mendapat Pahala Seperti Berpuasa Selama Setahun Penuh

Adapun keutamaan dari puasa di bulan Syawal adalah bisa mendapat pahala yang setara dengan jika kita puasa wajib salma setahun penuh.

ADVERTISEMENT

Hal ini tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang dikutip oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nihayatuz Zain, Rasulullah pernah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

Artinya:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).

Hadits di atas juga dikuatkan dengan keterangan Rasulullah seperti berikut ini:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ‏

Artinya:
Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT rida atasnya) mengungkapkan Rasulullah SAW bersabda: "Dia yang berpuasa selama Ramdan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).

2. Penyempurna Pahala Puasa Ramadan

Menjalankan puasa Syawal juga menjadi bagian dari menyempurnakan pahala di bula Ramadan. Sehingga, bisa menjadi ladang kita untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

3. Tanda Syukur kepada Allah

Puasa Syawal bisa menjadi tanda syukur kita kepada Allah, karena telah berhasil melewati bulan Ramadan. Dengan harapan bisa mendapat anugerah yang melimpah serta rida Allah.

Niat Puasa Syawal

Sebelum menjalankan puasa Syawal, kita perlu membacakan niat terlebih dahulu. Ada yang bisa diniatkan ketika malam hari, dan pagi atau siang pada hari H-nya.

Berikut adalah bacaan niat Puasa Syawal dalam Bahasa Arab dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'ala.

Artinya: Aku niat puasa sunnah Syawal esok hari sunnah karena Allah ta'ala.

Sementara, bacaan niat puasa Syawal di pagi atau siang hari adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Artinya:
Aku niat puasa sunnah Syawal hari ini sunnah karena Allah ta'ala.

Doa Berbuka Puasa Syawal

Sejatinya, ada beberapa versi lafal doa buka puasa di bulan Syawal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Berikut di antaranya:

1. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

Berikut adalah doa buka puasa Syawal menurut Bukhari dan Muslim:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: " Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."


2. Diriwayatkan Abdullah bin Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus serta urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.


وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى

Artinya:
"Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka: 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air maka ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

Dalam hal ini, pengiringan puasa Syawal setelah hari raya Idul Fitri ini jauh lebih utama daripada yang melakukannya secara terpisah. Pasalnya, hal tersebut bagian dari meningkatkan ibadah.




(khq/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads