6 Keistimewaan Bulan Syawal, Jadi Waktu Terbaik untuk Menikah?

6 Keistimewaan Bulan Syawal, Jadi Waktu Terbaik untuk Menikah?

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Selasa, 25 Apr 2023 14:00 WIB
A Muslim young woman holding a young mans hand for salam (gesture of mannerism in greeting) when they are certified newlywed in Islam akad nikah (solemnisation) ceremony. In this ceremony, newlywed and all guests are required to wear pure white tradiitonal clothing.
Foto: Getty Images/Alex Liew
Jakarta -

Bulan Syawal adalah bulan kesepuluh dalam penanggalan kalender Hijriah. Syawal juga menjadi bulan yang dinantikan oleh umat Islam setelah menjalankan puasa selama sebulan penuh.

Pada tanggal 1 Syawal, umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri. Hal tersebut membuat bulan ini dikatakan sebagai bulan kemenangan dan kembalinya fitrah manusia.

Banyak keistimewaan bulan Syawal yang dapat dirasakan oleh umat Muslim. Tak hanya itu, ada pula beberapa amalan di bulan ini yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan ibadah Ramadan. Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keistimewaan di Bulan Syawal

1. Bulan Kemenangan

Disebut dalam buku Ramadhan Sepanjang Masa oleh Ade Sudaryat, kebanyakan orang memaknai bulan Syawal sebagai bulan kemenangan atau kemerdekaan umat Islam. Mereka merasa menang sebab telah berhasil melewati ujian menahan lapar dan dahaga ketika puasa selama sebulan penuh.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, satu hal yang paling dikhawatirkan dari bulan ini, yaitu kembalinya "merdeka" dengan mengumbar hawa nafsu setelah dikekang selama satu bulan penuh saat Ramadan.

Terkadang, beberapa orang salah memaknai tanggal 1 Syawal. Idul Fitri dianggap sebagai bulan kemenangan atau kebebasan. Padahal, bulan Syawal seharusnya menjadi keberlanjutan dari bulan Ramadan dengan mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Puasa 6 Hari yang Setara Puasa Setahun Penuh

Datangnya bulan syawal yang menjadi tanda berakhirnya bulan Ramadan bukan berarti berakhir pula amalan puasa, ketakwaan dan ibadah-ibadah lainnya. Salah satu keistimewaan bulan syawal, yaitu dianjurkannya puasa sunah 6 hari yang dinamakan puasa syawal.

Dalam buku Minhajul Muslimah oleh Muhammad Syafii Masykur dikatakan, amalan puasa syawal menjadi istimewa sebab salah satu keutamaan yang bisa diperoleh bagi umat yang menjalankannya yaitu berupa pahala setara puasa setahun penuh.

Anjuran dan keutamaan melaksanakan puasa syawal juga disebut dalam sebuah hadits, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَسِتَّا مِنْ شَوَّالٍ، فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ كُلَّهَا

Artinya: "Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dan enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh." (HR Ahmad).

3. Bulan Pernikahan

Keutamaan di bulan Syawal salah satunya menjadi bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Dalam buku Melejit Bersama Syawal pada sumber sebelumnya, dikisahkan bahwa di masa jahiliyah, Syawal justru dianggap sebagai bulan yang tidak baik dan membawa sial sehingga penduduk Makkah dilarang menikah di bulan tersebut.

Mitos itu muncul sebab di suatu bulan Syawal pernah terdapat wabah penyakit yang menjangkit kawasan Makkah. Rasulullah SAW kemudian mematahkan mitos tersebut dengan menikahi putri Abu Bakar, Siti Aisyah, pada bulan Syawal.

Putri beliau, Siti Fatimah juga menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada 29 Syawal. Hal tersebut membuat umat Islam diajarkan bahwa bulan Syawal justru menjadi bulan yang baik untuk melangsungkan sunah Rasulullah SAW tersebut.

4. Bulan Silaturahmi

Dalam sumber yang sama, bulan syawal juga dikatakan sebagai bulan silaturahmi di mana umat muslim saling memaafkan satu sama lain. Di hari raya yang jatuh pada 1 Syawal biasanya digunakan untuk saling mengunjungi kerabat, teman, dan orang-orang di sekitar.

Bahkan, di hari raya Idul Fitri umat muslim terkadang saling berjumpa dengan kerabat yang sudah lama tidak ditemuinya. Hal tersebut membuat bulan Syawal memiliki keistimewaan tersendiri untuk saling bersilaturahmi.

5. Kesempatan Mengganti Ibadah I'tikaf

Di bulan Syawal, umat muslim juga memiliki kesempatan untuk mengganti ibadah i'tikaf apabila di bulan Ramadan belum sempat melaksanakannya. Bulan Syawal dapat dikatakan sebagai penyempurna amalan yang belum bisa dilaksanakkan saat Ramadan.

Mengganti ibadah i'tikaf di bulan Syawal juga turut dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hal ini disebutkan dalam Buku Pintar Muslim dan Muslimah karya Rina Ulfatul Hasanah, bahwa Nabi pernah melakukan i'tikaf di lain hari, yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Syawal sebagai ganti (qadha') i'tikaf yang belum sempat dilakukan saat Ramadan.

6. Bulan Pembuktian Takwa

Keistimewaan lain di bulan Syawal, yaitu sebagai bulan pembuktian takwa. Walaupun Ramadan telah usai, bulan ini menjadi tantangan untuk membuktikan keberhasilan ibadah yang dikerjakan saat bulan suci. Hal tersebut tentu akan menjadi pembuktian tingkat derajat ketakwaan dan keistiqomahan seseorang di hadapan Allah SWT.

Oleh karena itu, di bulan ini umat muslim sangat dianjurkan untuk melanjutkan ibadah-ibadah yang biasa dilakukan di bulan Ramadan, seperti sholat qiyamul lail berupa tahajud dan witir, puasa sunah, hingga amalan bersedekah.




(lus/lus)

Hide Ads