Zikir di Antara Takbir Salat Idul Fitri, Apa yang Dibaca?

Zikir di Antara Takbir Salat Idul Fitri, Apa yang Dibaca?

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 19 Apr 2023 14:00 WIB
salat id pacitan
Ilustrasi salat Id (Foto: Purwo Sumodiharjo)
Jakarta -

Pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul Adha dilakukan dengan jumlah takbir yang telah ditentukan. Di sela-sela takbir salat Id itu, bacaan apa yang mesti kaum muslim lafalkan?

Salat Id atau salat hari raya menukil buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, hukumnya adalah sunnah muakkad (ditekankan). Yang mana Nabi SAW senantiasa mengerjakannya serta menganjurkan kepada umat Islam untuk melaksanakannya pula.

Untuk waktu pengerjaannya, salat Id bisa dimulai sejak terbit matahari setinggi sekitar tiga meter, dan berakhir apabila matahari telah tergelincir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketentuan dan Tata Cara Salat Idul Fitri

Terdapat sejumlah ketentuan dalam salat Id, baik Idul Fitri dan Idul Adha, berikut yang dikutip dari buku Fiqih Sunnah dan buku Fiqh Al-'Ibadat, Ilmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i oleh Syaikh Alauddin Za'tari.

1. Utama dilaksanakan di lapangan

Salat dua hari raya atau salat Id baik Idul Fitri maupun Idul Adha, lebih utama melangsungkannya di tanah lapang daripada di masjid, selama tidak ada halangan. Demikian pula yang disebutkan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin.

ADVERTISEMENT

Hal ini disandarkan pada kebiasaan Nabi SAW, para sahabatnya serta kalangan tabi'in. Juga berdasarkan riwayat Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata, "Rasul SAW keluar ke tanah lapang pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, maka pertama kali yang dilakukannya adalah salat." (HR Bukhari)

Diketahui Nabi SAW pernah sekali mengerjakan salat Id di dalam masjid, yang disebabkan hujan turun pada hari itu. Abu Hurairah meriwayatkan, "Pada hari raya, mereka (orang-orang Madinah) kehujanan, maka Rasulullah SAW sholat di masjid bersama mereka." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah & Hakim)

2. Anjuran dilakukan berjamaah

Salat Id dianjurkan agar dilakukan secara berjamaah, tetapi sah bila dilaksanakan sendiri (munfarid).

3. Tidak didahului azan dan iqomah

Pada salat Idul Fitri juga Idul Adha, tidak didahului azan dan iqomah. Sebagaimana hadits riwayat Jabir bin Abdullah, ia berkata: "Beberapa kali aku salat Idul Fitri dan Idul Adha bersama Nabi SAW tanpa azan dan tanpa iqomah." (HR Muslim)

4. Terdiri dari 2 rakaat dan jumlah takbirnya berbeda

Salat Id dikerjakan sebanyak dua rakaat, dan yang berbeda pada salat pada umumnya adalah jumlah takbir. Takbir pada salat ini sebanyak tujuh kali di rakaat pertama, dan lima kali di rakaat kedua. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam riwayat Abdullah bin Amr bin Al-Ash:

التَّكْبِيرُ فِي الْفِطْرِ سَبْعُ فِي الْأُولَى وَخَمْسٌ فِي الْآخِرَةِ وَالْقِرَاءَةُ بَعْدَهُمَا كِلْتَيْهِمَا

Artinya: "Takbir dalam salat Idul Fitri tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua, serta membaca surat setelah masing-masing dari keduanya." (HR Abu Dawud)

5. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah

Setelah bertakbir salat Id pada rakaat pertama, lalu membaca Surat Al-Fatihah. Kemudian diajurkan membaca Surat Qaf, atau Surat Al-A'la, atau Surat Al-Kafirun dengan suara dikeraskan. Sedang pada rakaat kedua, dianjurkan membaca Surat Al-Qamar, atau Surat Al-Ghasyiyyah, atau Surat Al-Ikhlas.

6. Khutbah setelah salat Id

Seusai salat Id dua rakaat selesai, dilanjut berkhutbah dua kali yang diselingi dengan duduk, seperti dua khutbah pada salat Jumat. Rukun-rukun khutbah salat Id di hari raya pun sama rukun salat Jumat.

Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Said Al-Khudri, ia berkata: "Pada hari raya Fitri dan Adha, Nabi SAW berangkat ke mushala (tempat salat). Yang pertama beliau lakukan ialah salat. Selesai salat, beliau berdiri menghadap ke arah orang-orang. Mereka duduk pada shaf mereka, lalu beliau memberikan nasihat serta pesan kepada mereka." (HR Bukhari)

Zikir di Sela Takbir Salat Id

Masih dari buku Fiqih Sunnah, disebutkan para ulama berbeda pendapat terkait apa yang perlu dibaca antara sela-sela sejumlah takbir salat Idul Fitri tersebut. Seperti ada yang berpandangan bahwa Rasul SAW hanya berdiam diri di antara takbir dengan takbir berikutnya, sehingga tak ada satu bacaan yang diucapkan pada waktu berdiam tersebut.

Sementara Thabrani dan Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang kuat dari Ibnu Mas'ud, yaitu sesuai dengan ucapan dan perbuatannya, bahwa antara takbir sholat Idul Fitri, ia membaca hamdalah dan shalwat kepada Nabi SAW. Demikian pula yang diriwayatkan dari Abu Hudzaifah dan Abu Musa.

Meski demikian, Imam Ahmad dan Syafi'i berpemahaman ada yang dilafalkan di antara takbir itu, yakni bacaan tasbih. Berikut lafaznya yang dilansir dari buku Fiqh Al-'Ibadat, lmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i :

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Latin: Subhaanallah wal hamdu lillaah wa laa ilaaha illallaah

Artinya: "Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."




(aeb/lus)
Serba-serbi Lebaran Idul Fitri

Serba-serbi Lebaran Idul Fitri

21 konten
Sidang isbat 1 Syawal 1444 H, pemerintah memutuskan Lebaran 2023 akan dilaksanakan pada Sabtu 22 April 2023. Sebelum memasuki hari lebaran, detikers bisa melihat berbagai informasi mengenai tata cara sholat Idul Fitri hingga amalan sunnahnya.

Hide Ads