Catat! Adab Itikaf di Masjid yang Perlu Diperhatikan

Catat! Adab Itikaf di Masjid yang Perlu Diperhatikan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 16 Apr 2023 16:00 WIB
Potret Megahnya Masjid Imam Abdul Wahhab di Qatar
Ilustrasi adab itikaf di masjid Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Dalam mengerjakan itikaf, ada sejumlah adab yang perlu diperhatikan. Ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW ini biasa dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan.

Abu Hurairah RA menyampaikan:

يعتكف في كل رمضان عشرة أيام ، فلما كان العام الذي قُبِضَ فيه r كان رسول الله اعتكف عشرين يوماً

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu itikaf setiap bulan Ramadan selama 10 hari. Tapi pada tahun dimana beliau wafat, beliau itikaf selama 20 hari," (HR Bukhari)

Hukum itikaf sendiri adalah sunnah, namun bisa menjadi wajib apabila seseorang mengerjakannya atas dasar nazar. Saat beritikaf, seorang muslim harus menetap di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT, ini juga termasuk ke dalam rukun itikaf seperti disebutkan dalam buku Fiqih Sunnah Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq.

ADVERTISEMENT

Selain niat, ada juga sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang muslim yang hendak mengerjakan itikaf. Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid menyebut ada 6 rukun itikaf, yaitu muslim, akil baligh, harus dilaksanakan di masjid, berniat itikaf, berakal, dan suci dari hadats besar.

Adab Itikaf di Masjid

Secara umum, adab itikaf di masjid ialah menyibukkan diri dengan melakukan amalan seperti berdoa, berzikir, bersholawat, dan mengkaji Al-Qur'an serta hadits, dikutip dari buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah karya Ruhyat Ahmad. Seseorang yang melakukan itikaf harus dalam keadaan yang setenang mungkin.

Selain itu, saat beritikaf kita juga dilarang melakukan perbuatan yang kurang baik. Menurut Buku Pintar Muslim dan Muslimah oleh Rina Ulfatul Hasanah, contoh dari perbuatan kurang baik yaitu berbicara dengan orang lain saat itikaf, tertawa lepas hingga mengeluarkan suara kencang, membuat kegaduhan hingga sekadar tidur di masjid.

Menukil dari NU Online, Imam Al-Ghazali dalam risalahnya yang bertajuk al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam Al-Ghazali menyebut ada 8 adab yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

  1. Terus menerus berzikir
  2. Penuh konsentrasi dan memusatkan pikiran secara penuh
  3. Tidak mengobrol dengan orang lain
  4. Selalu berada di tempat, yakni masjid
  5. Tidak berpindah-pindah tempat meskipun di dalam masjid agar waktu tidak terbuang sia-sia
  6. Menahan keinginan nafsu, seperti godaan untuk segera mengakhiri itikaf. Hal ini muncul karena banyak memikirkan hal-hal lain di luar masjid
  7. Menahan diri dari kecenderungan menuruti nafsu
  8. Menaati Allah azza wa jalla. Kita harus tetap taat kepada Allah dengan tidak mengerjakan hal-hal yang dilarang, seperti lebih memilih itikaf daripada melakukan salat fardhu, padahal salat merupakan ibadah wajib

Niat Itikaf Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini merupakan niat itikaf yang harus dilafalkan sebelum memulai. Sebagai ibadah yang murni, niat itikaf ini wajib dibaca ketika hendak mengerjakan amalan tersebut.

1. Niat Itikaf Versi Pertama

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini karena Allah SWT,"

2. Niat Itikaf Versi Kedua

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Arab latin: Nawaitu an a'takifa fii haadzal masjidi maa dumtu fiihi
Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya,"

3. Niat Itikaf Nazar

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ (...) فَرْضًا لِلّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi (sejumlah hari dinazarkan) fardhan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini (sejumlah hari dinazarkan) karena Allah SWT,"




(dvs/dvs)

Hide Ads