7 Adab Safar yang Perlu Diperhatikan saat Mudik Lebaran, Muslim Catat Ya!

BRI Teman Mudik 2025

7 Adab Safar yang Perlu Diperhatikan saat Mudik Lebaran, Muslim Catat Ya!

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 26 Mar 2025 10:30 WIB
Ilustrasi mudik
Ilustrasi mudik (Foto: SECOM Indonesia)
Jakarta -

Adab safar adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika muslim bepergian jauh. Jelang Hari Raya Idul Fitri, umat Islam berbondong-bondong mudik ke kampung halaman dengan jarak yang cukup jauh.

Dengan memperhatikan adab safar, niscaya muslim mengharap berkah dan perlindungan dari Allah SWT selama perjalanan. Menurut kitab Al Adzkar oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, umat Islam yang bepergian jauh harus memperhatikan adab safar.

Berikut sejumlah adab safar yang perlu dipahami muslim seperti dinukil dari buku Pelajaran Adab Islam 2 oleh Suhendri dan Minhajul Muslim karya Abu Bakar Jabir Al Jazairi terjemahan Fedrian Hasmand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adab Safar bagi Muslim yang Ingin Mudik Lebaran

1. Lebih Baik Tidak Bepergian Sendiri

Makruh hukumnya bagi muslim untuk bepergian sendiri. Hendaknya, muslim pergi dengan beberapa orang agar lebih aman dan saling mengingatkan kebaikan serta melarang kemungkaran di perjalanan.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Orang yang berkendaraan sendirian adalah setan, orang yang berkendaraan berdua adalah setan, orang yang berkendaraan bertiga maka itulah orang yang berkendaraan yang benar." (HR Malik dalam Al Muwatha, Abu Dawud dan At Tirmidzi)

2. Pamit dengan Tetangga dan Kerabat

Muslim dianjurkan pamit kepada tetangga dan kerabat sebelum bepergian. Dari Ibnu Umar RA berkata,

"Biasanya Rasulullah SAW berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: (aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu dan penutup amalanmu)" (HR Ahmad)

3. Berdoa ketika Safar

Waktu perjalanan hendaknya digunakan untuk memperbanyak doa. Terlebih, safar adalah salah satu waktu mustajab sebagaimana dikatakan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

"Ada tiga doa yang pasti dikabulkan dan tidak ada keraguan lagi tentangnya: doanya seorang yang dizalimi, doanya musafir, doa buruk orang tua terhadap anaknya." (HR Ahmad)

Berikut salah satu doa safar yang bisa dibaca muslim sebagaimana dinukil dari Al Wajiz fi Fiqh as Sunnah as Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al Faifi terjemahan Ahmad Tirmidzi dkk.

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Arab latin: Bismillahhi tawakkaltu 'alallah, laa haula wa laa quwwata illa billaah, allahumma inni audzubika an adhilla aw udholla aw azilla aw uzalla aw azhlima aw uzhlama aw ajhala aw yujhala alayya

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya maupun kekuatan kecuali dengan izin Allah. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menjadi sesat atau disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari berbuat zalim atau dizalimi, dari menjadi bodoh atau dibodohi."

4. Salat Sunnah sebelum Perjalanan

Sebelum pergi mudik, muslim hendaknya melakukan salat sunnah. Hal ini tertuang dalam hadits Nabi SAW,

"Tiada seseorang meninggalkan hal yang lebih baik kepada keluarganya daripada melakukan shalat dua rakaat ketika hendak bepergian." (HR Thabrani, dari Muth'im bin Al-Miqdam)

5. Bertakbir ketika Menanjak dan Bertasbih saat Menurun

Terkait hal ini turut dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW dari Jabir bin Abdullah,

"Ketika kamu bepergian, kamu bertakbir bila berjalan menanjak dan bertasbih apabila berjalan menurun." (HR Bukhari)

6. Berdoa ketika Kembali dari Bepergian

Selain saat perjalanan mudik, muslim juga harus berdoa ketika kembali pulang. Dari Anas bin Malik RA berkata,

"Kami tiba bersama Nabi SAW, yaitu aku, Abu Thalhah, dan Shafiyyah yang membonceng Rasulullah SAW, hingga ketika kami mendekati Madinah beliau mengucapkan:

'Kita semua adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, dan orang-orang yang beribadah serta memuji kepada Allah.; Beliau senantiasa mengucapkannya hingga kami sampai di Madinah.' (HR Muslim, An-Nasa'i, & Ahmad)

Salah satu doa kembali dari bepergian yang bisa dibaca muslim yaitu,

تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حَوْبًا

Arab latin: Tauban, tauban, li rabbinâ, lâ yughâdiru hauban

Artinya : "Aku bertaubat kepada Tuhan kami, dan kepada-Nya aku kembali."

7. Meminta Nasehat Orang Saleh

Dari Abu Hurairah berkata seseorang berucap, "Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya aku hendak bepergian maka berilah aku nasihat." Maka beliau berkata: "Bertakwalah kepada Allah dan bertakbirlah di setiap tanjakan (dataran tinggi)."

Ketika orang tersebut telah pergi, Rasulullah SAW berdoa, "Ya Allah, dekatkanlah dan mudahkanlah perjalanannya." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads