Amalkan Surat Ibrahim Ayat 4, LTN PBNU Ajak Pelajar Sopan & Produktif di Medsos

Amalkan Surat Ibrahim Ayat 4, LTN PBNU Ajak Pelajar Sopan & Produktif di Medsos

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Kamis, 06 Apr 2023 21:18 WIB
Ketua LTN - PBNU Ishaq Zubaedi R
Foto: Ketua LTN - PBNU Ishaq Zubaedi R/dokumentasi LTN-PBNU
Jakarta -

Lembaga Ta'lif wa Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar seminar literasi digital. Uniknya acara ini digelar di sebuah sekolahan yakni SMK Tiara Bangsa, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Kamis (6/4/2023) sore.

Ketua LTN PBNU H Ishaq Zubaidi Raqib mengatakan, seminar literasi digital ini adalah salah satu ikhtiar untuk mengamalkan firman Allah dalam Surat Ibrahim ayat 4. Di dalam surat ini, Allah menjelaskan bahwa tidak akan diutus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya.

"Saya sengaja menyitir ayat khusus masalah bahasa. Rasul itu diutus, memahami dan menguasai bahasa kaum itu. Bahasa kita saat ini adalah bahasa teknologi, informasi, digital. Tidak ada di antara kita saat ini yang tidak memiliki kedekatan dengan alat-alat teknologi komunikasi," kata Ishaq yang biasa disapa Edi di hadapan para peserta seminar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, saat ini semua orang yang memiliki telepon seluler (ponsel), wajib mempelajari bahasa teknologi agar mudah menerima pesan. Dia pun mengajak para siswa SMK Tiara Bangsa Bekasi untuk sama-sama mempelajari bahasa yang pantas dan sopan sehingga bisa produktif dalam berselancar di media sosial.

Edi mengingatkan bahwa teknologi merupakan perangkat buatan manusia. Karena itu, setiap orang harus bisa menaklukkan teknologi itu. Ia menyebut, teknologi bak pisau bermata dua.

ADVERTISEMENT

"Harus kita yang pintar memanfaatkannya. Jangan sampai teknologi yang buatan manusia itu justru mendatangkan dampak buruk untuk kita semua. Ini seperti pisau bermata dua. Kalau kita tidak pintar BB menguasainya dia akan negatif kepada kita, tetapi kalau kita pintar dia akan menjadi manfaat besar untuk kita," jelas dia.

Sementara itu, Pj Ketua PCNU Kabupaten Bekasi KH Atok Romli Musthofa menjelaskan sebuah kaidah yang familiar bagi kalangan pesantren yaitu, salamatul insan fi hifdzil lisan (keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya).

Namun di era kemajuan teknologi informasi ini kaidah itu berubah menjadi salamatul insan fi yadaini (keselamatan manusia ada dalam kedua tangannya).

"Di dua tangan inilah manusia akan selamat. Orang banyak bermedsos ngawur, salah bermedsos masuk penjara, awalnya iseng-iseng nge-share dikira nggak berdampak, tahu-tahu masuk penjara, setelah masuk, nangis di penjara, begitu. Itu karena tidak tahu," jelas Kiai Atok.

Menurut Kiai Atok, medsos saat ini sudah sangat banyak memiliki manfaat. Misalnya, Tiktok kini sudah banyak diisi dengan pengajian. Namun, ada juga sisi lain seperti konten yang mengajak maksiat.

"Kita pasti lihat ada yang baik dan buruk. Medsos ini penting untuk memperbaiki masyarakat dan menjadi kesadaran kita," katanya.




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads