Keluar Air Madzi saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Keluar Air Madzi saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 04 Apr 2023 12:00 WIB
ilustrasi vagina
Ilustrasi keluar madzi saat puasa (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Madzi berbeda dengan air mani. Cairan bening, lebih encer dan tidak pekat ini biasanya keluar dari kemaluan seseorang ketika bersyahwat.

Menurut buku Keringanan-keringanan Beribadah bagi Muslimah tulisan Ummu Azzam, baik pria maupun wanita sama-sama mengeluarkan madzi. Namun, keluarnya madzi paling umum terjadi pada wanita seperti dikatakan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarah Muslim.

Jika air mani menimbulkan rasa lemas, hal ini tidak berlaku pada air madzi. Keluarnya madzi bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika suami istri sedang bermesraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana hukumnya apabila madzi keluar saat seseorang dalam keadaan berpuasa?

Hukum Mengeluarkan Madzi saat Berpuasa

Dr Thariq Muhammad Suwaidan dalam bukunya yang bertajuk Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum mengeluarkan madzi saat berpuasa. Menurut mazhab Hambali dan Maliki, ketika hal tersebut terjadi maka seseorang wajib mengqadha puasanya tanpa kafarat.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, mazhab Hanafi dan Syafi'i berpendapat keluarnya madzi saat berpuasa tidak membatalkan puasa serta tidak diwajibkan mengqadha. Amrullah Samman melalui buku Hadzihi Ajqibati Fi Masa'ili Ummatin Nabi memaparkan bahwa Nabi Muhammad SAW hanya memerintahkan untuk membasuh atau menyucikan badan serta pakaian yang terkena madzi.

Selanjutnya, orang tersebut hanya perlu berwudhu. Namun, saat seseorang berpuasa hendaknya ia menghindari hal-hal yang dapat membangkitkan syahwat, ini sesuai dengan penuturan Al Habib Abdullah bin Mahfudh Al Haddad dalam kitab Fatawa Ramadhan.

Menukil dari buku M Quraish Shihab Menjawab tulisan Quraish Shihab, apabila air madzi tersebut keluar secara tidak disengaja maka puasa seseorang tetap sah dan tidak batal. Ini juga berlaku ketika seseorang mengeluarkan air mani tanpa sengaja saat berpuasa seperti mengalami mimpi basah.

Meski tidak membatalkan puasa, keluarnya madzi secara sengaja akan mengurangi nilai ibadah puasa. Para ulama bersepakat bahwa hukum madzi adalah najis.

Perkara-perkara yang Membatalkan Puasa

Setelah mengetahui hukum mengeluarkan madzi saat berpuasa, berikut ini akan dijelaskan mengenai perkara-perkara yang membatalkan puasa. Mengutip dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq, berikut pembahasannya.

1. Mengeluarkan Air Mani

Mendekap pasangan, memeluk dengan tangan atau lainnya, perbuatan semacam ini mampu membatalkan puasa dan mengharuskan pelaku untuk mengqadha puasanya.

Tetapi bila keluar mani karena pikiran atau pandangan yang memunculkan nafsu syahwat, maka puasanya tidak batal melainkan pahalanya puasanya berkurang. Wallahu alam.

2. Memasukkan Sesuatu ke dalam Mulut

Memasukkan makanan atau minuman melalui saluran yang biasa untuk mengonsumsi sesuatu ke dalam perut maka puasa seseorang dinilai batal. Bahkan jumhur ulama menyebut, mengemut garam sekali pun bisa membatalkan puasa, padahal garam tidak memberikan kekuatan pada badan.

3. Haid dan Nifas bagi Wanita

Meski seorang wanita mendapati haid dan nifasnya pada detik-detik terakhir waktu berbuka puasa, tetap batal puasanya dan ia wajib mengqadha puasa tersebut di hari lainnya.

4. Muntah Secara Sengaja

Muntah secara sengaja dapat membatalkan puasa. Namun, apabila seorang muslim yang berpuasa tidak sengaja muntah, maka ia tak perlu mengganti puasanya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Hurairah:

"Barang siapa yang muntah dengan tidak sengaja, ia tak wajib mengganti puasa, dan siapa saja yang muntah dengan sengaja, hendaknya ia mengqadha puasanya," (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Daruquthni & Hakim)

5. Makan dan Minum dengan Sengaja

Makan dan minum dengan sengaja dapat membatalkan puasa seseorang. Namun bila hal tersebut dilakukan secara tidak sengaja, maka baginya tidak wajib qadha puasa, ini disandarkan pada hadits dari Abu Hurairah. Nabi SAW bersabda,

"Siapa saja yang lupa dirinya sedang berpuasa, lalu ia makan atau minum, hendaklah ia menyempurnakan puasanya karena sesungguhnya Allah SWT lah yang memberi makan dan minum kepadanya," (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah & Tirmidzi)




(aeb/lus)
Tanya Jawab Seputar Ibadah Puasa

Tanya Jawab Seputar Ibadah Puasa

119 konten
Artikel seputar ibadah di bulan puasa. Mulai dari hukum memotong kuku saat puasa, mengeluarkan mani di siang hari hingga mandi wajib sebelum sholat subuh.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads