Sejarah Nuzulul Qur'an, Benarkah Turun di Bulan Ramadan?

Ramadan Update by BRI

Sejarah Nuzulul Qur'an, Benarkah Turun di Bulan Ramadan?

Farah Ramadanti - detikHikmah
Sabtu, 01 Apr 2023 17:01 WIB
al-quran hikmah
Ilustrasi Al-Quran yang turun pada Nuzulul Qur'an Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Setiap tahun, tepatnya di bulan suci Ramadan, banyak dari umat muslim merayakan dan memperingati peristiwa besar dalam sejarah Islam, yakni Nuzulul Qur'an. Proses diturunkannya Al-Qur'an secara sekaligus dan berangsur-angsur melalui perantara Malaikat Jibril.

Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat Ibnu Abbas RA, "Al-Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian diturunkan sesudah itu sepanjang 20-an tahun." [Ath-Thabari, Jami' Al-Bayan, jilid 17 hal. 574]

Periode Pertama Turunnya Al-Qur'an

Mengutip buku Sejarah Al-Quran yang disusun oleh Ahmad Sarwat, Lc., MA, turunnya Al-Qur'an pada periode pertama memang terjadi di bulan Ramadan. Akan tetapi, data tentang kapan tanggal dan tahunnya tidak diketahui secara pasti. Hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Lebih jelasnya, bukan terjadi di masa Rasulullah SAW, tetapi jauh sebelum itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di periode pertama ini, Al-Qur'an turun secara sekaligus dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam Qadar. Malam tersebut lah yang selama ini kita maksud dengan Lailatul Qadar. Tanggalnya tidak pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW secara pasti.

Peristiwa ini diabadikan penyebutannya di dalam tiga ayat Al-Qur'an yang berbeda, yaitu pada surat Al Baqarah ayat 185, surat Ad Dukhan ayat 3, dan surat Al Qadar ayat 1.

ADVERTISEMENT

Surat Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Surat Ad-Dukhan Ayat 3

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.

Surat Al-Qadr Ayat 1

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

Periode Kedua Turunnya Al-Qur'an

Di periode kedua ini, turunnya Al-Qur'an berbeda dari yang pertama. Al-Qur'an tidak diturunkan dari Lauhul Mahfuzh melainkan dari langit dunia ke permukaan bumi dan secara berangsur-angsur.

Durasi turunnya Al-Qur'an ke permukaan bumi ini kurang lebih sepanjang 23 tahun. Ada juga yang menyebutkan 22 tahun, 22 bulan, 2 hari. Waktu turunnya adalah ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat (meditasi) di Gua Hira' di Bukit Jabal Nur.

Adapun 5 ayat pertama (surat Al 'Alaq ayat 1-5) yakni perintah untuk membaca, diturunkan pada tanggal 17 bulan Ramadan. Tahunnya adalah 40 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menurut perhitungan kalender masehi, beliau lahir tahun 571 M dan diangkat menjadi utusan Allah pada tahun 610 M.

Dengan penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa tanggal 17 Ramadan memang bisa dianggap sebagai bagian dari Nuzulul Qur'an, dengan catatan maksudnya adalah turunnya 5 ayat pertama saja.

Setelah turun secara lengkap, di masa pemerintahan Abu Bakar ash-Shiddiq lah Al-Qur'an mulai dikumpulkan dan pengadaan proyek penyusunan Al-Qur'an. Barulah terdapat standarisasi mushaf di masa pemerintahan Utsman bin Affan.

Turunnya Al-Qur'an Kepada Rasulullah SAW

Adapun berdasarkan buku 49 Teladan dalam Al-Quran oleh Ririn Rahayu Astutiningrum, selama Al-Qur'an diturunkan semasa hidup Rasulullah SAW, terdapat dua periode yang membagi ayat di dalamnya:

1. Periode pertama adalah periode Makkah.

Periode Makkah yaitu wahyu yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah. Ayat yang turun di periode ini disebut dengan ayat Makkiyah. Periode ini berlangsung kurang lebih 13 tahun.

Ciri-cirinya: memiliki ayat yang pendek-pendek, gaya bahasanya singkat dan lebih banyak mengulas tentang masalah tauhid, juga membina mental dan akhlak.

2. Periode kedua adalah periode Madinah.

Periode Madinah yaitu wahyu yang diturunkan setelah Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah. Ayat yang turun di periode ini disebut ayat Madaniyah. Periode ini berlangsung kurang lebih 10 tahun.

Ciri-cirinya: ayatnya panjang-panjang, gaya bahasanya lebar serta lebih jelas, isi suratnya tentang norma hukum untuk pembentukan dan pembinaan masyarakat Islam.

Sebelum Al-Qur'an dikumpulkan menjadi satu dan distandarisasi oleh Abu Bakar ash-Shiddiq dan Utsman bin Affan, dahulu Al-Qur'an hanya berada di dalam ingatan Rasulullah SAW. ingatan ini berupa hafalan yang diajarkan Malaikat Jibril sebagai perantara wahyu.

Hal ini sebagaimana yang kita tahu bahwa Rasulullah SAW diciptakan sebagai seorang yang ummi (artinya buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis). Untuk melestarikan Al-Qur'an, maka Rasulullah SAW membacanya dan kemudian dihafal oleh para sahabatnya.

Selain itu, Rasulullah SAW juga meminta para sahabat untuk mencatat ayat-ayat Al-Qur'an dalam pelepah kurma, sebagai bentuk dokumentasi.

Demikian penjelasan dari sejarah Nuzulul Qur'an lengkap beserta periodenya yang dapat menjadikan pelajaran bagi kita semua untuk semakin mengimani Allah SWT dengan senantiasa membaca Al-Qur'an dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads