Zainal Arifin dalam buku Panduan Menghafal Al-Qur'an bagi Anak-Anak menyebutkan, menghafal 30 juz Al-Qur'an bukanlah hal mudah. Selain karena godaan setan yang menghalanginya, banyaknya ayat dan surat menjadi faktor lainnya.
Untuk itu ia membagikan tips supaya hafalan Al-Qur'an terasa lebih ringan, yang mana metode ini telah banyak diterapkan oleh sejumlah pesantren Tahfidz bagi para santrinya. Yakni memulai hafalan dari yang termudah, seperti juz 30 yang suratnya telah akrab ditelinga.
"Sebaiknya hafalan awal dimulai dari belakang, dan sebaiknya tidak lebih dari lima juz belakang yaitu 30, kemudian 29, 28, 27, dan 26. Bagi penghafal pemula, umumnya semakin banyak hafalan dari belakang maka akan semakin sulit menjaganya jika telah memulai menghafal dari depan." jelas Zainal Arifin.
Pendapatnya senada dengan yang disarankan Ustadz Izzuddin al-Qudsi, ia mengatakan, "Di awal-awal menghafal, jika memulai dengan mushaf bagian belakang maka cukuplah juz 'amma atau paling banyak lima juz saja dari belakang, yaitu juz 30, 29, 28, 27, dan 26 karena ayat-ayatnya sudah akrab didengar."
Lantaran juz 30 atau juz 'amma berisi surat-surat pendek yang banyak telah diketahui, maka bisa dilanjut dengan mengetahui surat-surat dalam juz 29, baik dari isi kandungannya, arti surat, hingga jumlah ayat.
Surat-surat Juz 29 dan Isi Kandungannya
Mengutip dari Quran Kementerian Agama (Kemenag) dan Tafsir Tahlili Kemenag Jilid 10, berikut urutan awal hingga akhir surat-surat dalam juz ke-29:
1.Surat Al-Mulk (Kerajaan)
Surat urutan ke-67, jumlah ayatnya 30, dan termasuk golongan surat Makkiyah. Pokok bahasannya mengenai perintah Allah SWT untuk memperhatikan alam semesta yang merupakan makhluk yang diciptakan oleh-Nya dengan bertingkat dan memiliki keseimbangan serta keharmonisan. Titah-Nya ini supaya para hamba dapat meningkatkan keimanan kepada-Nya. Adapun yang tetap kafir, maka Dia mengecamnya dengan azab.
2. Surat Al-Qalam (Pena)
Surat urutan ke-68, jumlah ayatnya 52 ayat, dan terhitung surat Makkiyah. Isi kandungannya perihal pernyataan bahwa Nabi SAW bukanlah orang yang gila, melainkan manusia yang berbudi pekerti yang agung. Terdapat pula larangan bertoleransi segi kepercayaan; larangan mengikuti sifat-sifat orang yang dicela Allah SWT, kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan azab yang akan menimpa mereka, serta nasib yang dialami orang-orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah. Yang seperti ini ada dalam Al-Qur'an, lantaran ialah peringatan bagi seluruh umat.
3. Surat Al-Haqqah (Hari Kiamat yang Pasti Datang)
Surat urutan ke-69, berjumlah 52 ayat, dan termasuk surat Makkiyah. Surat ini mengenai peringatan terhadap azab yang ditimpakan kepada kaum Nuh, Samud, 'Ad, Fir'aun, dan kaum-kaum sebelum mereka yang durhaka kepada Allah SWT beserta rasul-Nya pada hari Kiamat. Dijelaskan pula kejadian-kejadian pada hari Kiamat dan hari penghisaban, sementara Dia juga menegaskan bahwa Al-Qur'an itu benar-benar wahyu-Nya.
4. Surat Al-Ma'arij (Tempat-tempat naik)
Surat urutan ke-70, terdiri dari 44 ayat, dan merupakan surat Makkiyah. Tema utamanya adalah perintah bersabar kepada Nabi SAW dalam menghadapi ejekan dan keingkaran orang-orang kafir.
Selain itu diterangkan pula kejadian-kejadian pada hari kiamat; azab-Nya yang tidak dapat dihindarkan dengan tebusan apa pun; sifat-sifat manusia yang mendorong mereka ke api neraka; amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi; serta peringatan Allah SWT akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.
5. Surat Nuh (Nabi Nuh)
Surat urutan ke-71, berjumlah 28 ayat, dan tergolong Makkiyah. Pokok isinya perihal pengutusan Nabi Nuh AS kepada kaumnya. Disertai dakwah beliau kepada kaumnya agar beriman kepada Allah yang telah menciptakan alam ini, penentangan kaumnya terhadapnya, hingga kehancuran umatnya yang ingkar dan keselamatan mereka yang beriman.
6. Surat Al-Jinn (Jin)
Surat urutan ke-72, terdiri dari 28 ayat, dan terhitung surat Makkiyah. Isi kandungannya perihal Nabi SAW yang mengetahui pengetahuan tentang jin yang diperolehnya melalui jalan turunnya wahyu. Juga berisi pernyataan iman sekalangan jin kepada Allah SWT, sehingga ada jin mukmin maupun kafir.
Janji-Nya kepada jin dan manusia merupakan limpahan nikmat-Nya, bila mereka mengikuti jalan yang lurus. Selain itu ada pula janji perlindungan Allah SWT terhadap Rasul-Nya serta wahyu yang dibawanya.
7. Surat Al-Muzammil (Orang Berkelumun)
Surat urutan ke-73, berjumlah 20 ayat, dan golongan Makkiyah. Pokok bahasannya terkait petunjuk yang perlu dilakukan Nabi SAW untuk menguatkan rohani guna persiapan menerima wahyu.
Di antaranya dengan bangun malam untuk sholat Tahajud, membaca Al-Qur'an dengan tartil, berdzikir, bertasbih, dan bertahmid. Yang demikian juga diperintahkan kepada umat Islam, sekaligus ditambah perintah untuk berjihad di jalan-Nya, mendirikan sholat fardhu, menunaikan zakat, berinfak, hingga memohon ampunan kepadaNya.
8. Surat Al-Mudatsir (Orang Berselimut)
Surat urutan ke-74, terdiri dari 56 ayat, dan terhitung kelompok Makkiyah. Tema utamanya mengenai perintah memulai berdakwah untuk mengagungkan Allah SWT. Juga syariat tentang membersihkan pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas, dan bersabar dalam menjalankan perintah serta menjauhi larangan-Nya.
Allah SWT juga mempperingatkan azab bagi orang yang menentang Nabi SAW dan mendustakan Al-Qur'an.
9. Surat Al-Qiyamah (Hari Kiamat)
Surat urutan ke-75, berjumlah 40 ayat, dan termasuk surat Makkiyah. Perihal pernyataan Allah SWT tentang pastinya kedatangan hari Kiamat, disertai gambaran sekitar huru-hara yang terjadi pada masa itu.
Surah ini pula menyebutkan sebagian dari jaminan-Nya terhadap kemurnian Al-Qur'an, yakni ayat-ayatnya terpelihara dengan baik dalam dada Nabi SAW, sehingga beliau tidak lupa sedikit pun tentang urutan dan pembacaannya.
10. Surat Al-Insan (Manusia)
Surat urutan ke-76, terdiri dari 31 ayat, dan merupakan golongan Madaniyah. Bahasannya tentang penciptaan manusia dari nutfah (sperma) laki-laki dan sel telur perempuan. Juga petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna dengan jalan yang lurus.
Selain itu dirincikan pula sifat-sifat orang baik oleh-Nya; memberi makan orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan semata-mata karena Allah, takut kepada hari Kiamat, mengerjakan salat Tahajud, dan sabar dalam menjalankan hukum-hukum Allah. Bagi orang yang mengikuti petunjuk-Nya akan mendapat ganjaran, serta ancaman akan diberi kepada orang yang ingkar.
11. Surat Al-Mursalat (Malaikat yang Diutus)
Surat urutan ke-77, berjumlah 50 ayat, dan tergolong Makkiyah. Surat ini berisi penegasan Allah SWT bahwa semua yang dikecam-Nya pasti terjadi. Begitu juga dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum hari kebangkitan, yakni kiamat.
Dijelaskan pula keadaan orang kafir dan orang mukmin di hari Kiamat, peringatan Allah akan kehancuran umat-umat yang dahulu yang mendustakan nabi-nabi dan asal kejadian manusia dari air yang hina.
Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..."
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Doa Nabi Yunus dan Kisahnya Kala Berada di dalam Perut Paus
5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Muslim Sudah Tahu?
Saat Umar bin Khattab Ingin Dimakamkan di Sisi Dua Sahabatnya