Pengganti Doa Qunut saat Salat Subuh, Apa yang Dibaca?

Pengganti Doa Qunut saat Salat Subuh, Apa yang Dibaca?

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 31 Mar 2023 04:30 WIB
Jadwal sholat hari ini telah diinformasikan oleh Bimas Islam Kemenag. Jadwal sholat perlu diketahui oleh umat muslim agar dapat menjalankan ibadah tepat waktu.
Ilustrasi. Ini bacaan pengganti doa qunut saat salat Subuh. (Foto: Getty Images/iStockphoto/agrobacter)
Jakarta -

Bacaan pengganti doa qunut saat salat Subuh dapat dijadikan alternatif khususnya bagi muslim yang belum atau sedang menghafal bacaan doa qunut Subuh. Pasalnya, menurut sejumlah mazhab, membaca doa qunut saat salat Subuh termasuk dalam perkara yang disunnahkan.

Khusus untuk Mazhab Syafi'i, doa qunut dibaca pada posisi i'tidal pada rakaat kedua. Sementara menurut Mazhab Maliki, doa qunut Subuh lebih afdhal dibaca sebelum rukuk namun tetap dibolehkan dibaca setelah rukuk.

Pengganti Doa Qunut saat Sholat Subuh

Menurut Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu, ulama Mazhab Syafi'i membolehkan untuk membaca doa qunut dengan bacaan lain dengan syarat zikir tersebut berisi doa dan pujian. Hal ini juga dapat dilakukan jika tidak hafal doa qunut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, redaksi yang dimaksud adalah membaca doa allaahummaghfir lii yaa Ghafur atau membaca warhamnii ya rahiim, atau walthuf bi yaa lathiif.

Namun, yang lebih utama, menurut pendapat Mazhab Syafi'i, adalah membaca allahummah dinii sampai akhir.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, menurut pendapat Mazhab Hanafiyah, jika tidak hafal doa qunut maka boleh menggantinya dengan ucapan yaa Rabbi atau Allahummaghfir lii sebanyak tiga kali atau membaca doa dalam surah Al Baqarah ayat 201 yang berbunyi sebagai berikut,

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Bacaan latin: Rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."

Bacaan Doa Qunut Subuh dan Artinya

Adapun bacaan doa qunut Subuh yang diajarkan Rasulullah SAW dan dianut oleh ulama mazhab Syafi'i bunyinya sebagai berikut,

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan latin: Allahummah dini fi man hadait, wa 'afini fiman 'afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barik li fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha 'alaik, wa innahu la yazillu man wa lait, wa la ya'izzu man 'adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakal hamdu a'la ma qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-MU. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."

Menurut suatu pendapat yang shahih, disunnahkan membaca sholawat atas Nabi SAW pada akhir doa qunut. Pendapat ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abdur Razzaq, ad-Daruquthni, dan Ishaq bin Rahawaih sebagaimana termuat dalam Kitab Nashbur Royah.




(rah/lus)

Hide Ads