Dalam melaksanakan sholat lima waktu, seseorang mesti berniat untuk melakukan ibadah tersebut. Termasuk ketika ia hendak mendirikan sholat Subuh, berikut bacaan niat yang dapat dilafalkan dalam hati!
Syaikh Ali Raghib dalam buku buku Ahkam Ash-Sholah menyebutkan Subuh merupakan sholat yang dikerjakan pada awal pagi, tepatnya sejak terbit fajar kedua (fajar shadiq) hingga munculnya cahaya matahari kekuning-kuningan.
Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Jabir bin Abdullah, yang mana dijelaskan bahwa Nabi SAW pernah diajarkan sholat beserta waktu-waktunya oleh Malaikat Jibril. Jabir menuturkan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"... Ia (Jibril) mendatangi Rasul SAW ketika fajar masih panjang dan bintang-bintang masih gemerlapan. Ia melakukan sebagaimana yang dilakukan kemarin, lalu sholat Subuh, ...
Jibril pun datang lagi kepada Rasul SAW untuk sholat Subuh ketika hari telah terang dan berkata, 'Bangunlah, hai Muhammad, lalu sholatlah!' Beliau sholat Subuh. Kemudian ia (Jibril) berkata, 'Waktu (sholat) seluruhnya adalah antara dua waktu ini." (HR Nasa'i)
Sementara sholat Subuh sendiri terdiri dari dua rakaat. Dan setelah i'tidal pada rakaat keduanya, mayoritas ulama menganjurkan kaum muslim untuk membaca doa qunut, baik dalam keadaan terjadi bencana maupun tidak, menukil buku Mausu'ah Masa'il Al-Jumhur Fi Al-Fiqh Al-Islamiy karya Muhammad Na'im Muhammad Hani Sa'i yang diterjemahkan Masturi Irham & Asmui Taman.
Bacaan Niat Sholat Subuh
Menukil Buku Saku Dirasat Islamiyah susunan KH Mahir M. Sholeh dkk, ini lafaz niat sholat Subuh yang bisa dilafalkan dalam hati.
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Usholli Fardlon Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Subuh dua rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Subuh Beserta Doa-doanya
Melansir Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap oleh Abdul Kadir Nuhuyanan dkk, buku Sifat Shalat Nabi oleh Syaikh Muhammad Nashirudin Al-Albani, dan kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi, berikut cara pelaksanaan sholat Subuh dan doa-doa yang dibaca:
1. Menghadap kiblat
2. Berniat dalam hati dengan niat yang telah disebut di atas
3. Takbiratul ihram
اللَّهُ أَكْبَرُ
Latin: Allahu akbar
Artinya: "Allah Maha Besar." (HR Muslim & Ibnu Majah)
4. Lanjut baca doa iftitah
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوبِي جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ. وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ. لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ وَالْمَهْدِى مَنْ هَدَيْتَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ (لَا مَنْجَا وَمَلْجَأَ مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ) تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Latin: Wajjahtu wajhiya lilladzi fathara as-samaawaati wal ardha haniifan wa maa anaa minal musyrikiin inna shalaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil 'aalamiin laa syariika lahu wa bidzalika umirtu wa anaa awwalul muslimiina
Allahumma antal maliku laa ilaaha illa anta, subhaanaka wa bihamdika anta rabbii wa anaa 'abduka dzhalamtu nafsii wa'taraftu bidzanbii faghfirlii dzunuubii jamii'an innahu laa yaghfiru adz-dzunuuba illa anta. Wahdinii liahsanil akhlaaqi laa yahdi liahsanihaa illa anta washrif 'annii sayyiahaa laa yashrifu 'anni sayyiahaa illa anta. Labbaika wa sa'daika wal khairu fi yadaika wasysyarru laisa ilaika wal mahdi man hadaita anaa bika wa ilaika tabaarakta wa ta'aalaita astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Artinya: "Aku menghadapkan wajahku kepada Zat Yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus [dan berserah diri], dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah-ibadahku, hidupku, dan matiku, kupersembahkan hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang yang pertama berserah diri. "
"Ya Allah, Engkaulah Raja, tiada tuhan selain Engkau [Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu]. Engkaulah Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui segala dosaku. Maka, ampunilah segala dosaku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Tunjukilah kepadaku sebaik-baiknya akhlak, tiada yang dapat menunjukkannya kecuali Engkau. Jauhkanlah dariku akhlak yang buruk, tiada yang dapat menjauhkannya dariku kecuali Engkau. Kusambut panggilan-Mu dan kuikuti perintah-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu, dan segala keburukan tidak akan kembali kepada-Mu. Aku berlindung dengan-Mu dan kepada-Mu [tidak ada keselamatan dan tempat berlindung dari-Mu melainkan kembali kepada-Mu]. Bertambah-tambahlah keberkahan-Mu dan bertambah- tambah pula ketinggian-Mu. Aku memohon ampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu." (Riwayat dari Ali bin Abu Thalib, HR Muslim, Abu Dawud, Daruquthni, Tirmidzi, Baihaqi, & Ahmad)
5. Membaca Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina anʼamta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alai-
him waladh dhaalliin.
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
6. Membaca surat-surat dari Al-Qur'an
Melansir buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, untuk sholat Subuh Nabi SAW biasa membaca sekitar enam puluh hingga seratus ayat Al-Qur'an setelah membaca Surat Al-Fatihah.
Adapun beliau melafalkan; Surat Qaf, Surat Ar-Rum, Surat Asy-Syams, Al-Zalzalah, Surat Al-Mukminun, Surat As-Sajdah, Surat Al-Insan, dan Surat Muawwidzatain (Al-Falaq & An-Nas).
7. Lanjut rukuk, dengan membaca doanya
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
Latin: Subhaana rabbiyal 'adziimi
Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung." (Hadits Riwayat dari Ibnu Abbas, HR Muslim, an-Nasa'i, & Ahmad)
8. Kemudian i'tidal
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Latin: Sami'allaahu liman hamidah.
Rabbanaa walakal hamdu mil-us samaawaati wa mil-ul ardhi wa mil-u maa syi'ta min syai-in ba'du.
Artinya: "Allah Maha Mendengar kepada siapa saja yang memuji-Nya." (Riwayat dari Abu Hurairah, HR Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ahmad, Darimi, Ibnu Hibban & Baihaqi)
"Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa-apa yang Engkau sukai." (Riwayat dari Ibnu Abi Aufa, HR Muslim)
9. Lalu sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى
Latin: Subhaana rabbiyal a'laa
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi." (Riwayat dari Hudzaifah, HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa'i, Ahmad & Tirmidzi)
10. Duduk di antara dua sujud, dan melafalkan
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْني وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي
Latin: Rabbighfir lii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku, sayangilah aku, tutupilah kesa- lahanku, angkatlah derajatku, limpahkanlah rezekiku, dan berilah petunjuk kepadaku." (Riwayat dari Abdullah bin Abbas, HR Tirmidzi)
11. Sujud kedua kalinya dengan bacaan seperti yang di atas.
12. Bangkit atau berdiri dari sujud untuk melanjutkan rakaat kedua sholat Subuh, seperti urutan di atas dari membaca Surat Al-Fatihah hingga gerakan i'tidal.
13. Setelah i'tidal rakaat kedua, membaca doa qunut dengan mengangkat kedua tangan
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ إِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Latin: Allahummah dinii fiiman hadait wa 'aafinii fiiman 'aafait wa tawallanii fiiman tawallait wa baarik lii fiima a'thait wa qinii maa qadhait innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaika wa innahu laa yadzillu man waalait wa laa ya'izzu man 'aadait tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait
Artinya: "Ya Allah, anugerahkanlah petunjuk kepadaku dan jadikanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, lindungilah aku dari penyakit dan segala perkara yang tidak baik dan jadikanlah sebagaimana orang-orang yang Engkau lindungi dari penyakit dan segala perkara yang tidak baik, jadikanlah aku penguasa sebagaimana orang-orang yang telah Engkau anugerahkan kekuasaan, turukanlah keberkahan kepadaku atas segala sesuatu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, lindungilah aku dari berbagai keburukan dan ancaman bahaya yang telah Engkau tetapkan, karena sesungguhnya hanya Engkau yang berhak memutuskan dan tiada yang dapat menolak ketetapan-Mu. Sesungguhnya tiada yang dapat menghinakan orang yang telah Engkau muliakan, dan Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami lagi Mahatinggi." (Riwayat dari Hasan bin Ali, HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad & Baihaqi)
14. Turun untuk sujud, dengan bacaan seperti di atas
15. Lalu duduk di antara dua sujud
16. Kembali sujud kedua kali
17. Kemudian tasyahud akhir, dengan membaca doa
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلَ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latin: Attahiyyatul mubaarakaatush sholawatuth thayyibaatus lillaahi asalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuhu, Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin, asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu
Allaahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammad, kamaa shallaita 'alaa ibraahiima wa aali ibrahiim, wa baarik 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarakta 'alaa ibraahiima wa aali ibraahiim, innaka hamiidum majiid
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan-kebaikan diperuntukkan hanya kepada Allah semata. Semoga salam sejahtera, rahmat Allah dan keberkahan-Nya senantiasa terlimpahkan kepadamu wahai Sang Nabi. Semoga salam sejahtera terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Sedangkan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya." (Riwayat dari Abdullah bin Mas'ud, HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad, Thabrani & Baihaqi)
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kelu- arganya, sebagaimana Engkau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah Muhammad dan keluarganya, se- bagaimana Engkau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Se- sungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia." (Riwayat dari Ka'b bin Ujrah, HR Muslim & Ahmad)
18. Terakhir salam, dengan menghadap kanan lalu kiri
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Latin: Assalaamu 'alaikum warahma-tullaahi wabarakaatuh
Artinya: "Keselamatan, rahmat Allah, dan barakah-Nya semoga tetap menyertai kamu sekalian." (Riwayat dari Sa'ad, HR Muslim)
Yuk, laksanakan sholat Subuh tepat waktu agar segala permohonan kita dapat dikabulkan Allah SWT.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan