Tujuan Puasa Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, Apa Saja?

Ramadan Update by BRI

Tujuan Puasa Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, Apa Saja?

Farah Ramadanti - detikHikmah
Selasa, 28 Mar 2023 12:45 WIB
asian muslim people praying before having their food in dining room together for break fasting
Ilustrasi tujuan puasa dalam Islam Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Ada beberapa tujuan dari ibadah puasa Ramadan yang diwajibkan bagi umat muslim. Tujuan dari puasa ini bahkan dijelaskan secara gamblang melalui ayat Al-Qur'an dan hadits.

Puasa merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam yang termasuk ke dalam rukun Islam. Sebagai amalan yang wajib, puasa memiliki tujuan-tujuan yang dicapai oleh seorang muslim yang menjalankannya.

Makna utama dari shaum atau puasa adalah menahan diri dari makan dan minum. Shaum dan shiyam menandakan berpuasa atau menahan diri dari makanan, minuman, dan hawa nafsu dari fajar hingga matahari terbenam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kewajiban berpuasa datang setelah kewajiban sholat pada tahun kedua Hijriah di Kota Madinah. Tujuan berpuasa menurut Al-Qur'an adalah memperoleh tattaqun. Apa itu tattaqun?

Mokhtar Stork dalam bukunya Panduan A-Z Memahami Al-Qur'an, menjelaskan bahwa kata ini berarti "menahan diri", "kesadaran akan Allah", "menjaga barang dari apa yang menyakitinya", dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

Tujuan Berpuasa Menurut Al-Qur'an dan Hadits

1. Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 183,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Untuk menjadi seorang hamba yang dekat dengan Allah, maka umat muslim dapat memanfaatkan momentum ibadah puasa dengan niat ikhlas.

2. Memperbanyak Rasa Syukur

Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, menjalankan puasa Ramadan bisa membuat kembalinya ingatan dan membuat untuk bersyukur. Inilah penjelasan yang disampaikan oleh beliau:

إذاصامعرفنعمةاللهعليهفيالشِّبَعوالرِّيّفشكرهالذلك, فإنّالنِّعَملايُعرفمقدارُهاإلّابفقدها

Artinya: "Ketika berpuasa, manusia menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu)." (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, hlm 17).

Hal ini juga telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 185, yakni tentang keutamaan bulan Ramadan juga kewajiban berpuasa bagi orang-orang muslim yang memenuhi syarat. Dengan berpuasa, maka rasa syukur akan semakin meningkat.

3. Mendisiplinkan Diri

Puasa merupakan bagian dari rukun Islam, adapun rukun Islam adalah lima hal dasar yang menjadi pondasi bagi seorang muslim. Kewajiban berpuasa ini membuat seorang muslim dapat mendisiplinkan dirinya untuk senantiasa menjalankan apa yang sudah Allah wajibkan kepadanya sebagaimana hadits berikut,

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadan." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Adapun terkait mendisiplinkan diri, terdapat juga hadits tentang menahan syahwat dengan cara berpuasa. Hal ini dikarenakan puasa dapat melatih seorang muslim dalam mengendalikan hawa nafsunya.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Artinya: " Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya." (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).

4. Meraih Pintu Surga

Salah satu keutamaan bulan suci Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Berikut bunyi riwayat hadits yang dikisahkan dari Abu Hurairah RA:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ

Artinya: "Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu," (HR Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, dalam hadits lainnya,

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan." (HR Ahmad).

5. Memohon Pengampunan dari Allah

Mengutip dari buku Dalam Pangkuan Sunnah: Penjelasan 32 Hadits-Hadits Populer oleh Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, puasa di bulan Ramadan karena dasar iman dan mengharapkan pahala bukan hanya karena mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh orang banyak tetapi karena keyakinannya terhadap Allah dengan membenarkan ajaran Rasulullah.

Allah menyukai hamba-Nya yang berpuasa semata-mata karena memohon ridha lagi ampunan dari-Nya. Bahkan Allah dengan senang hati akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang telah lalu sebagaimana yang tercantum dalam hadits berikut ini.

مَنْصَامَرَمَضَانَإِيْمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُمَاتَقَدَّمَمِنْذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads