Memasuki bulan suci Ramadan tentunya kita menginginkan untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan salat Tahajud.
Salat Tahajud merupakan salat yang dilakukan di tengah atau akhir malam. Lalu, bagaimanakah hukum salat Tahajud di bulan Ramadan?
Salat Tahajud di Bulan Ramadan
Dikutip dari buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui karya M. Quraish Shihab, dijelaskan jawaban mengenai pertanyaan diatas bahwa hukum salat Tahajud adalah sunnah atau dianjurkan. Tidak ada larangan melakukan Tahajud dengan berapapun jumlah rakaat dalam sekali salam, namun disarankan untuk sekali salam untuk setiap dua rakaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diterangkan juga bahwa tidak ada larangan bangun malam untuk melaksanakan salat Tahajud setelah Tarawih dan Witir. Namun, Quraish Shihab mengatakan, lebih baik bila salat Tahajud didahului dengan salat Tarawih kemudian dilanjutkan dengan berwitir.
Dalil mengenai salat tahajud juga dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya yaitu surah Al Isra' pada ayat 79 yang berbunyi,
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Pada sebagian malam laksanakanlah salat Tahajud sebagai (suatu amalan ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Rabbmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Keterangan di atas dikuatkan dengan sebuah hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu mengenai Nabi Muhammad SAW yang mengerjakan salat Tahajud sebagai tambahan atas salat yang wajib yaitu,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ: أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوْبَةِ؟ قَالَ: صَلَاةُ التَّهَجُّدِ. (رواه مسلم عن أبي هريرة)
Artinya: "Bahwasanya Nabi Muhammad SAW saat itu ditanya orang, "Salat manakah yang paling utama setelah keutamaan salat yang diwajibkan (salat lima waktu)." Nabi Muhammad SAW kemudian menjawab, "Salat Tahajud." (HR Muslim)
Dikutip dari Tafsir Quran kemenag bahwa dalam ayat dan keterangan di atas menjelaskan bahwa manfaat dan tujuan melaksanakan tujuan salat Tahajud adalah untuk mendapatkan maqaman mahmudan atau tempat yang terpuji. Tempat ini artinya merupakan syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak.
Syafaat ini kita perlukan karena dijelaskan bahwa pada hari kiamat, keadaan manusia saat itu adalah sangat susah tiada tara. Perihal yang dapat meringankan kesusahan manusia hanyalah berasal dari permohonan Rasulullah SAW kepada Allah SWT agar orang-orang yang terpilih itu dapat diberi keringanan serta dilapangkan atas penderitaan dirinya.
Hal ini sesuai juga dengan hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ.
Artinya: "Siapapun yang membaca doa setelah selesai mendengarkan kumandang azan, "Wahai Rabbku, Tuhan Yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang dikerjakan ini, berikanlah kepada Muhammad wasilah serta keutamaan dan angkatlah ia kepada al-maqām al-maḥmūd (kedudukan yang terpuji) yang telah Engkau janjikan kepadanya," maka dia akan memperoleh syafaatku." (HR Bukhari)
Itulah sedikit banyak pembahasan mengenai hukum salat tahajud di bulan Ramadan beserta keutamaannya, semoga kita diberikan kesempurnaan iman untuk tetap mengejar pahala-Nya. Aamiin yaa Rabbal'alamiin.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama