Nabi Yusuf AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al Qur'an yang wajib kita imani. Nabi Yusuf AS merupakan anak dari Nabi Yaqub AS sekaligus termasuk dalam keturunan dari Nabi Ibrahim AS dari anaknya yaitu Nabi Ishaq AS.
Nabi Yusuf AS digambarkan sebagai nabi yang dikaruniai wajah yang sangat tampan. Disebutkan dalam Qashash Al-Anbiya karya Imam Ibnu Katsir, ketampanan Nabi Yusuf AS tersebut dijelaskan dalam firman Allah SWT,
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ ٣١
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Maka, ketika dia (istri al-Aziz) mendengar cercaan mereka, dia mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi mereka. Dia memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita (untuk memotong-motong makanan). Dia berkata (kepada Yusuf), "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka." Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona (dengan ketampanannya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri seraya berkata, "Mahasempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang malaikat yang mulia." (QS Yusuf: 31)
Imam Ibnu Katsir menerangkan, para wanita dalam ayat tersebut sangat tercengang dan terkagum-kagum melihat ketampanan wajah Nabi Yusuf AS. Mereka tidak menyangka bahwa di antara anak cucu Adam ada yang setampan itu wajahnya.
Mukjizat Nabi Yusuf
Salah satu mukjizat Nabi Yusuf AS adalah mampu menafsirkan mimpi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Yusuf ayat 43,
وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ٤٣
Artinya: "Raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus serta tujuh tangkai (gandum) yang hijau (dan tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai para pemuka kaum, jelaskanlah kepadaku tentang mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkannya!""
Dikutip dari buku Takdir dan Mukjizat Manusia Tertampan Yusuf Alaihi Salam karya Sulistyawati Khairu bahwa Nabi Yusuf AS menggunakan mukjizatnya untuk kesempatannya berdakwah. Ia mengajarkan orang-orang yang ingin ditafsirkan mimpinya untuk menyembah Allah SWT.
Mukjizat ini dikisahkan digunakan dalam penafsiran mimpi Raja Mesir. Awalnya, Nabi Yusuf AS menjelaskan mengenai mimpi Raja Mesir kepada kedua bekas pelayan kerajaan yang jadi tawanan, mereka mendengarkan dengan seksama dan penuh ketakjuban.
Kata-kata dari Nabi Yusuf AS tersebut membuat kedua tawanan itu terkejut dengan hal baru yang diucapkan Nabi Yusuf AS. Hal itu dikarenakan Nabi Yusuf AS mengenalkan agama Nabi Ibrahim AS dan mengajak mereka untuk tidak berbuat syirik atau menyekutukan Allah SWT.
Nabi Yusuf Tafsirkan Mimpi Raja Mesir
Raja kemudian memanggil Nabi Yusuf AS dan memintanya menafsirkan mimpinya yang serba tujuh karena desas-desus dari orang istana tentang kemampuannya. Jadi, tafsiran Nabi Yusuf AS adalah tujuh sapi gemuk mewakili kebaikan dan kesuburan, sedangkan tujuh sapi kurus menandakan sebaliknya, yaitu keburukan dan kekeringan.
Nabi Yusuf AS memaknainya sebagai tujuh tahun musim panen dan tujuh tahun kekeringan panjang.
Sementara itu, biji gandum dalam mimpi mewakili hasil pertanian. Menurut Nabi Yusuf AS, selama tujuh tahun musim panen dan tanah sedang subur, pemerintah dan rakyat perlu berhemat dan menyimpan sebagian hasil pertanian untuk tujuh tahun berikutnya.
Setelah itu, Sang Raja Mesir langsung memerintahkan anak buahnya untuk membuat lumbung. Lumbung tersebut digunakan untuk menyimpan bahan makanan perbekalan yang sekiranya cukup untuk tujuh tahun kemarau panjang seperti yang diramalkan oleh Nabi Yusuf AS.
Berkat penafsiran mimpinya, Nabi Yusuf AS lantas dibebaskan dari penjara bahkan kemudian diangkat menjadi bendahara kerajaan Mesir.
Imam Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiya mengatakan, mukjizat Nabi Yusuf AS yang mampu menafsirkan mimpi ini turut disebutkan dalam riwayat Ibnu Mas'ud, Mujahid, dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam bahwa keduanya berkata,
"Kami tidak melihat sesuatu apa pun (yang bakal terjadi)." Yusuf lalu berkata kepada kedua pemuda itu sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, "Telah terjawab perkara yang kamu berdua menanyakan (kepadaku).' (QS Yusuf: 41)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Perbedaan Waqaf dan Washal dalam Ilmu Tajwid
Doa Nabi Adam: Arab, Latin, dan Terjemahannya