Kenapa Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul Terakhir? Ini Jawaban Al-Qur'an dan Hadits

Kenapa Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul Terakhir? Ini Jawaban Al-Qur'an dan Hadits

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Sabtu, 04 Mar 2023 21:00 WIB
Traditional style Islamic script depicting the name of the prophet Muhammad on an hand made copper tray.
Nabi Muhammad SAW Foto: Getty Images/iStockphoto/kameramachina
Jakarta -

Nabi Muhammad SAW adalah rasul ke-25 yang wajib diimani oleh umat Islam. Beliau mendapat mukjizat terbesar berupa Al-Qur'an yang hingga akhir zaman menjadi pedoman hidup umat Islam.

Diceritakan dalam buku Kisah Khulafaur Rasyidin karya Isnaeni DK, Allah SWT tidak menurunkan seorang pun sebagai nabi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW di tahun 632 M. Hal ini menjadikan Nabi Muhammad SAW ditetapkan sebagai nabi dan rasul terakhir di muka bumi yang diutus oleh Allah SWT untuk umat manusia.

Lalu sebenarnya, mengapa Nabi Muhammad SAW disebut rasul terakhir?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul Terakhir

Nabi Muhammad SAW disebut sebagai rasul terakhir yang memiliki gelar khatamul anbiya wal mursalin atau penutup dari segala nabi dan rasul. Mengutip dari buku Uswatun Hasanah karya Hadad Alwi, kitab-kitab suci sebelum Al-Qur'an sebenarnya telah memberitahukan bahwa akan lahir seorang manusia paling mulia yang menjadi Nabi dan Rasul Terakhir.

ADVERTISEMENT

Nabi Musa a.s. telah mendapat berita tersebut dari Allah SWT, bahkan ciri-ciri nabi dan rasul terakhir telah disebutkan dengan rinci dalam kitab Taurat. Namun, kebanyakan kaum Yahudi menyembunyikan informasi tersebut karena rasul terakhir itu bukan berasal dari golongannya.

Begitu pula Nabi Isa a.s sudah mengetahui bahwa sepeninggalannya akan lahir nabi dan rasul terakhir yang namanya di dalam kitab Injil disebut sebagai "Ahmad" (Muhammad SAW).

Berdasarkan buku Situs-Situs dalam Al-Qur'an karya Syahruddin El-Fikri, alasan Nabi Muhammad SAW disebut sebagai rasul terakhir telah dijelaskan dalam ayat Al-Qur'an dan beberapa hadits.

Di dalam Al-Qur'an, kedatangan Rasulullah SAW sebagai penutup dari segala nabi dan rasul dijelaskan dalam surat Al-Ahzab ayat 40:

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ

Artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukan bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Al-Qur'an menyatakan Nabi Muhammad SAW sebagai 'khatam an-nabiyyin' yang berarti pasti dan tidak diragukan bahwa beliau merupakan nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku sebagai nabi di kemudian hari.

Adapun hadits yang menjelaskan alasan Nabi Muhammad SAW disebut rasul terakhir, di antaranya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim ketika Rasul melaksanakan haji wada' (perpisahan).

"Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al-Qur'an dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat."

Kemudian Rasulullah SAW juga menjelaskan, "Suku Israel dipimpin oleh Nabi-Nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku, hanya para khalifah yang akan menjadi penerusku." (HR Bukhari, dalam Kitab Al-Manaqib).

Abu Daud dalam hadits Thauban Al-Thawil juga meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para nabi, dan tidak ada nabi setelahku"

Selain itu, tanda-tanda kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW juga diungkapkan oleh Waraqah bin Naufal, saudara sepupu dari Khadijah RA, Warqah adalah pemeluk agama sebelumnya yaitu Nasrani.

Waraqah menyatakan, "Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad adalah 'Nabi dari umat ini'. Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat ini. Ini adalah masanya." (Ibnu Hisyam, dalam Sirah al-Nabawiyyah).

Itulah penjelasan mengapa Nabi Muhammad SAW disebut sebagai rasul terakhir menurut Al-Qur'an dan hadits.




(lus/lus)

Hide Ads