Setiap umat manusia pasti akan menjumpai kematian. Sudah menjadi takdir yang ditetapkan Allah SWT bahwasannya ketika ajal akan menjemput manusia pasti akan mengalami sakaratul maut.
Dalam buku Makna Kematian Menuju Kehidupan Abadi karya KH. Muhammad Sholikhin, Imam Ghazali pernah mengatakan bahwa sakaratul maut adalah ungkapan rasa sakit yang menyerang inti jiwa dan menjalar ke seluruh bagian jiwa sehingga tiada satu pun bagian jiwa yang terbebas dari rasa sakit tersebut.
Bagi umat Islam yang sedang menghadapi sakaratul maut hendaknya didampingi serta dibimbing untuk berdzikir kepada Allah SWT. Oleh karena itu, artikel ini akan dibahas lebih lanjut terkait apa yang harus dilakukan jika menghadapi orang yang sakaratul maut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang Harus Dilakukan Jika Menghadapi Orang Sakaratul Maut
Mengutip dari buku Fiqih Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq, berikut ini adalah hal yang harus dilakukan saat menghadapi orang sakaratul maut:
1. Menalqin
Jika menghadapi orang yang sakaratul maut, bantu dirinya untuk mengucapkan kalimat tauhid. Hal ini sebagaimana menurut hadits dari Imam Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi yang meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
لَقِنُوْا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّه
Artinya: "Tuntunlah orang yang sedang sakaratul maut untuk mengucapkan kalimat: Tidak ada Tuhan selain Allah." (HR Muslim)
Kemudian hadits riwayat Abu Daud yang dishahihkan oleh Imam Hakim dari Muadz bin Jabal RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: "Siapa yang akhir dari ucapannya adalah kalimat: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, maka ia akan masuk surga." (HR Abu Daud).
Talqin hanya dapat dilakukan kepada orang yang masih memiliki ingatan dan memungkinkan untuk berbicara. Sementara orang yang lemah dan tidak mampu untuk berbicara, hendaknya dia dianjurkan untuk mengulang kalimat tauhid dalam hati.
Kebanyakan dari ulama berpendapat bahwa kalimat yang perlu diajarkan kepada orang yang sedang sakaratul maut, yaitu La ilaha illallah. Namun, terdapat ulama lain yang berpendapat bahwa kalimat tauhid yang dimaksud berupa syahadat karena tujuan utama dari talqin untuk mengingatkan kepadanya tentang dua kalimat syahadat yang pernah diucapkannya.
2. Menghadapkan Tubuh ke Arah Kiblat dan Membaringkannya ke Sebelah Kanan
Apabila menghadapi orang yang sakaratul maut, hadapkan tubuhnya ke arah kiblat dan baringkan dirinya ke sebelah kanan. Imam Ahmad meriwayatkan ketika Fatimah binti Muhammad sedang sakaratul maut, ia menghadap ke arah kiblat dan berbantalkan tangan kanannya.
Kemudian dalam suatu riwayat yang bersumber dari asy-Safi'i disebutkan bahwa orang yang sakaratul maut hendaknya ditidurkan terlentang lalu tengkuk kakinya diarahkan ke kiblat dan kepalanya sedikit diangkat sehingga mukanya menghadap ke arah kiblat.
Dari kedua pendapat tersebut, yang paling banyak diikuti oleh para ulama yaitu pendapat pertama.
3. Membacakan Surat Yasin
Bacakan surat Yasin jika menghadapi orang yang sakaratul maut. Hal ini sebagaimana dalam hadits, Imam Ahmad, Abu Daud, Nasai, Hakim, dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ma'qal bin Yasar bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
من حديث معقل بن يسار المزني عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : اقرؤوا {يس} عند موتا كم
"Dan bacakanlah surat yasin kepada orang yang meninggal dunia di antara keluarga kalian."
4. Memejamkan Matanya Apabila Sudah Meninggal Dunia
Saat orang yang sakaratul maut atau sudah meninggal dunia, pejamkan matanya. Anjuran ini berdasarkan pada sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mendatangi Abu Salamah yang sudah meninggal dunia. Saat itu, beliau melihat mata Abu Salamah terbelalak lalu Rasulullah SAW memejamkan matanya. Beliau bersabda:
إن الروح إذا قبض تبعه البصر
"Apabila roh dicabut, maka mata akan mengikutinya." (HR Muslim).
5. Menutup Seluruh Tubuh Mayat
Jika menghadapi orang yang sakaratul maut kemudian ia meninggal dunia, tutup seluruh tubuhnya agar auratnya tidak terlihat dan agar perubahan pada tubuhnya tidak tampak.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata bahwa ketika Rasulullah SAW wafat, tubuh beliau diselimuti dengan pakaian hibrah (pakaian khas Yaman). (HR Bukhari dan Muslim).
6. Bersegera Menyiapkan Segala Sesuatu Ketika Yakin Telah Meninggal
Apabila keluarga telah benar-benar yakin bahwa keluarganya yang sedang sakit telah meninggal dunia, hendaknya ia segera memandikan, menshalati, dan menguburnya karena dikhawatirkan jasadnya akan mengalami perubahan.
Abu Daud meriwayatkan dari Husain bin Wahwah, bahwa ketika Thalhah bin Barrak sedang sakit, Rasulullah SAW menjenguknya dan berkata:
"Sesungguhnya aku melihat Thalhah sudah meninggal dunia. Beri tahu aku keadaannya dan bersegeralah mengurus jenazahnya karena sesungguhnya mayat seorang muslim tidak patut ditahan di tengah-tengah keluarganya." (HR Abu Daud)
Pengurusan jenazah diperbolehkan untuk ditunda dengan sebab menunggu kedatangan keluarga dekatnya selama jasad jenazah tidak dikhawatirkan mengalami perubahan.
Itulah beberapa hal yang harus dilakukan jika menghadapi orang yang sakaratul maut. Semoga umat Islam selalu mengingat bahwa menghadapi kematian adalah bagian dari takdir yang pasti terjadi dalam kehidupan.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi