Orang yang sudah tidak memiliki harapan lagi untuk hidup dianjurkan untuk berdoa. Doa ini bisa dibaca ketika menghadapi sakaratul maut.
Disebutkan dalam Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, doa orang yang tidak ada harapan lagi untuk hidup ini bersandar pada riwayat Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam Kitab Sunan-nya dari Aisyah RA, ia menceritakan,
"Aku melihat Rasulullah SAW ketika menjelang kewafatannya, sedangkan di hadapan beliau terdapat sebuah wadah berisi air. Beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah itu, kemudian mengusapkan wajahnya dengan air itu, lalu berdoa,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
اللَّهُمَّ أَعِنِّي على غمرَاتِ الموْتِ وَسَكَراتِ المَوْتِ
Allahumma a-'innii 'alaa ghamaraatil mauti wa sakaraatil mauti
Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi rasa sakit kematian dan sakaratul maut."
Dalam Kitab Shahih Bukhari dan Muslim juga terdapat riwayat tentang doa yang dipanjatkan Nabi SAW ketika menghadapi sakaratul maut. Dari Aisyah RA, ia menceritakan,
"Aku pernah mendengar Nabi SAW berdoa seraya menyandarkan (kepalanya) kepadaku, 'Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan himpunlah aku dengan rafiqul a'la."
Berikut bacaan doa Arab, latin, dan artinya yang dimaksud dalam hadits tersebut,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الأَعْلَى
Allahummaghfirlii warhamnii wa alhiqnii birrafiiqil a'laa
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan himpunlah aku dengan rafiqul a'la"
Imam an-Nawawi menjelaskan lebih lanjut, orang yang bersangkutan juga disunnahkan memperbanyak membaca Al-Qur'an dan zikir-zikir. Dimakruhkan baginya bersikap menyesal, berakhlak buruk, mencaci maki, bertengkar, dan berdebat tentang masalah selain yang berkaitan dengan agama.
Selain itu, ada beberapa sunnah yang bisa dikerjakan orang yang tak ada harapan lagi untuk hidup. Berikut di antaranya:
- Bersyukur kepada Allah SWT dengan hati dan lisannya serta memantapkan hati bahwa saat itu merupakan saat terakhir baginya di dunia sehingga tergerak untuk mengakhiri dengan kebaikan.
- Segera menunaikan hak-hak kepada pemiliknya, seperti mengembalikan perkara yang zali, titipan, pinjaman, dan meminta maaf kepada keluarga, teman-teman, tetangga, dan setiap orang yang memiliki hubungan persahabatan dengannya.
- Berwasiat mengenai hal-hal yang tidak bisa dikerjakan pada saat itu, seperti membayar sebagian utang-utang dan sebagainya.
- Berbaik sangka kepada Allah SWT bahwa Dia pasti merahmatinya dan memantapkan perasaan dalam hati bahwa dirinya adalah orang yang paling hina di kalangan makhluk Allah SWT.
- Membiasakan diri membaca ayat Al-Qur'an yang mengandung makna harapan dengan suara lembut atau dibacakan oleh orang lain dan ia mendengarkannya.
- Dianjurkan meminta dibacakan hadits yang mengandung makna harapan, kisah orang-orang saleh, dan hal-hal yang mereka lakukan ketika menghadapi kematian.
- Dianjurkan tidak mendengar omongan orang yang mengejeknya karena melakukan sejumlah sunnah di atas.
- Berwasiat kepada keluarga dan teman agar bersabar terhadap dirinya yang sedang sakit dan meminta untuk tidak menangisinya.
Disebutkan dalam Kitab Sunan Abu Dawud, orang yang mengucapkan kalimat tauhid menjelang kematiannya akan masuk surga. Dari Mu'adz ibnu Jabal RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Artinya: "Barang siapa akhir kalamnya adalah, Laa Ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) niscaya dia masuk surga." (HR Abu Dawud dan Al-Hakim)
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi